PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE DUMBO BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL RAMAH LINGKUNGAN

1:17 AM


Strategi Pemilihan Bahan Baku Lokal
Strategi pemilihan bahan baku lokal dipilih dengan cara:
  1. Bahan baku mudah diperoleh disekitar lokasi usaha budidaya ikan lele.
  2. Kandungan nutrisi bahan baku lokal lengkap dan mengandung 10 asam amino essensial.
  3. Kualitas bahan baku baik secara fisik dan kimiawi.
  4. Kuantitas bahan (jumlah cukup).
  5. Kandungan bahan dan gizi/kadar nutrisi (komposisi dan formulasi tepat).
  6. Kecernaan (digestibility) baik.
  7. Daya serap (bioavailability) ikan lele.
  8. Tidak mangandung anti nutrisi dan zat racun.
  9. Harga bahan baku murah.

Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor utama yang harus tersedia dalam produksi pakan buatan. Berdasarkan bahan asalnya, bahan baku pakan buatan digolongkan ke dalam dua kelompok besar.

1.       Bahan baku yang berasal dari tumbuhan dan hasilnya ikutannya (nabati).
2.      Bahan baku yang berasal dari hewan dan hasil ikutannya (hewani).

Perbedaan bahan baku diatas terletak dalam kualitas dan kandungan nutrisi didalamnya. Bahan baku hewani dan hasil ikutannya mengandung protein yang asam-asam aminonya relatif lengkap dan mudah dicerna ikan.
Bahan-bahan baku yang dipakai dalam pembuatan pakan ikan berfungsi sebagai sumber protein, sumber energi, sumber mineral dan sumber vitamin. Bahan baku yangdikatakan sebagai sumber protein jika mengandung protein kasar lebih dari 16% dan serat kasarnya lebih kecil dari 18% digolongkan sebagai bahan baku sumber energi. Karena itu, dalam menyusun pakan ikan buatan perlu dilakukan pencampuran berbagai bahan untuk menghasilkan komposisi yang diinginkan.
Secara umum, bahan baku yang tersedia tidak semuanya baik dan cocok untuk pakan ikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku adalah kandungan nutrisi bahan baku, tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas, dan harga. Beberapa syarat bahan baku pakan ikan lele yang khusus harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
1.       Mudah diperoleh baik dari segi waktu maupun jumlah
2.      Mudah diolah
3.      Tidak mengandung racun
4.      Harga murah
5.      Bukan makanan pokok manusia
6.      Mengandung nilai gizi tinggi
7.      Butirannya halus
Pengetahuan tentang bahan baku sangat penting karena setiap jenis ikan memerlukan zat nutrisi yang berbeda. Ikan karnivora (pemakan hewan dan pemangsa) seperti ikan kakap memerlukan bahan baku pakan hewani lebih dari 50%. Apabila tidak ada, bahan baku hewani bisa diganti dengan bahan baku nabati.
Bahan baku yang biasa digunakan dalam formulasi pakan ikan komersial bermacam-macam. Sebagian besar bahan baku tersebut berupa lempengan atau butiran yang harus digiling hingga berbentuk tepung.

a.     Tepung ikan
Tepung ikan merupakan sumber protein hewani yang baik dan sumber mineral terutama kalsium dan fosfor. Protein tepung ikan memiliki kualitas yang baik karena mengandung asam amino esensial (methionine dan lisin) yang sangat dibutuhkan ikan.
asal tepunng ikan
Tepung ikan dibuat dari ikan utuh atau limbah ikan industri pengolahan ikan. Ikan utuh yang biasanya dipakai adalah ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis rendah atau ikan rucah. Ikan rucah dapat diperoleh dari tempat pelelangan ikan (TPI). Limbah ikan berasal dari limbah industri pengalengan ikan atau industri pemindangan ikan,. Bahan baku tepung ikan tidakl boleh mengandung kadar garam yang tinggi karena tidak disukai ikan.
Tepung ikan sebenarnya dapat dibuat sendiri, tetapi umumnya lebih banyak dipakai tepung ikan yang sudah jadi. Tepung ikan hasil produksi dalam negeri masih sangat jarang ditemukan. Hal ini disebabkan industri pembuatan tepung ikan belum berkembang. Akibatnya petani di Indonesia memilih tepung ikan impor sebagai pilihan utama, walaupun harganya relatif mahal. Saat ini dipasaran banyak ditemukan tepung ikan impor dari berbagai negara seperti Cina, Chili, Thailand, dan Peru. Pertumbuhan ikan akan baik apabila tepung ikan yang dipakai berkualitas baik, yaitu kualitas A, B, dan C dengan kandungan protein masing-masing 60%, 58%, dan 55%. Pemakaian tepung ikan dengan kualitas D yang kandungan proteinnya lebih dari 55% sangat tidak dianjurkan.
kandungan tepung ikan

b.     Tepung Bekicot
kandungan tepung bekicot
Tepung bekicot dapat digunakan sebagai pengganti tepung ikan, yaitu sebagai sumber protein hewani karena memiliki kandungan asam-asam amino esensial. Tepung bekicot dapat dibuat sendiri. Prosedur pembuatan tepung bekicot sebagai berikut.
1.       Bekicot yang terdapat di sekitar lokasi atau dibeli dari tempat lain dikumpulin hingga jumlahnya mencukupi kebutuhan.
2.      Bekicot disimpan di tempat yang teduh, lalu direndam dalam bak yang sudah diberi larutan garam 5% dan diaduk-aduk secara merata.
3.      Bekicot dibilas dengan menyemprotkan air tawar yang bersih sampai semua lendir hanyut terbawa air.
4.      Bekicot yang sudah tidak berlendir, direbus lama 10-20 menit dalam air mendidih. Bekicot yang sudah direbus diambil dagingnya dengan cara dicukil dari cangkangnya.
5.      Daging bekicot diiris tipis-tipis 0,5-1 cm, lalu dikukus selama 10-15 menit. Setelah dikukus, daging bekicot dikeringkan di bawah sinar matahari terik atau dimasukkan dalam oven.
6.      Daging bekicot kering digiling atau ditumbuk hingga halus menjadi tepung. Tepung bekicot yang sudah diayak dapat dipakai sebagai bahan baku pakan ikan.

c. Tepung Rebon
      Tepung rebon dibuat dari udang rebon yang masih baik atau udang rebon sisa sortiran. Pengolahan udang rebon menjadi tepung sebagai berikut. Udang rebon dibersihkan dari kotoran-kotoran atau bahan lain, kemudian dicuci. Setelah bersih, udang direbus selama 10-15 menit dan dikeringkan. Udang rebon yang sudah kering digiling halus menjadi tepung dan siap dipakai sebagai bahan baku pakan ikan komersial. Tepung rebon dapat dijadikan pengganti tepung ikan unutk sumber protein pakan ikan.

d.    Tepung Udang
kandungan tepung limbah udang
Tepung Cangkang Udang
Tepung cangkang atau karapas udang merupakan bahan baku yang potensial dan baik unutk pembuatan pakan ikan. Cangkang udang yang dipakai adalah cangkang udang hasil pembuangan atau limbah industri pengolahan udang. Biasanya cangkang udang terdiri dari kepala, kulit dan sedikit daging sisa.
Kandungan protein tepung cangkang udang lebih rendah daripada tepung ikan atau tepung bekicot. Kelemahan tepung cangkang udang adalah memiliki kadar serat kasar cukup tnggi dan mengandung kitin yang sulit dicerna ikan. Karena itu, pemakaian tepung canglang udang dalam pakan ikan disarankan sampai 10 % saja.

e.     Tepung Tulang
      Tepung tulang dibuat dari berbagai jenis tulang seperti tulang ikan, tulang sapi, kerbau, kuda, kambing, atau domba. Tepung tulang merupakan sumber mineral terutama kalsium dan fosfor. Sebagai sumber mineral, Tepung tulang hanya dibutuhkan sebanyak 2 % dalam komposisi pakan ikan komersial.
    Tepung tulang dapat dibeli di pasaran atau dibuat sendiri. Pembuatan Tepung tulang sebagai berikut.
1. Tulang dihancurkan dengan cara dipotong kecil-kecil,kemudian direbus dalam air mendidih. Perebusan bertujuan membersihkan sisa daging, darah dan kotoran lainnya yang masih menempel pada tulang, serta menghilangkan bau busuk.
2.      Tulang yang sudah bersih dijemur sampai rapuh menjadi serpihan kecil, yang berukuran 1-2 cm.
3.      Setelah 1 bulan, sserpihan tulang direndam dalam larutan kapur berkadar     10-12 %.
4.      Setelah direndam, tulang direbus dalam 3 tahap, yaitu tahap pertama pada suhu 60 oC, tahap 2 pada suhu 70 oC,tahap 3 pada suhu 100 oC. Setiap selama 5 jam. Tujuannya adalah supaya gelatin terpisah dari tulang.
5.Serpihan tulang yang bebas gelatin dijemur sampai kadar airnya hanya 5 %. Pengeringan yang baik dilakukan dalam ruang pengering atau oven dengan suhu 100 oC.
6.      Serpihan yang sudah kering digiling hingga halus menjadi tepung.

f.       Tepung darah
kandungan tepung darah
Tepung darah dibuat dari darah ternak. Tepung darah digunakan sebagai sumber protein. Penggunaan Tepung darah hanya dibatasi sampai 5 % karena daya cernanya rendah.
Darah ternak yang biasa dipakai adlah darh sembelihan ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan domba. Darah ternak dapat diperoleh dari rumah emotongan hewan (RPH). Tentu saja, unutk membuat tepung diperlukan darah ternak dalam jumlah banyak. Darah ternak dapat diperoleh dengan cara menampung darah sembelihan dalam satu wadah atau ember. Darah ynag terkmupul dipisahkan dari bahan kotoran lainnya, yang tinggal dimasak atau direbus hingga mengental.
Air rebusan dibuang, yang tinggal dalam wadah hanya darah padat. Padatan darah dikeringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari. Setelah kering, digiling menjadi tepung.
 
tepung cacing tanah
g.      Tepung Bulu
Tepung bulu dibuat dari bulu ayam atau bebek. Tepung bulu dapat dipakai sebagai pengganti tepung ikan dalam komposisi pakan ikan. Namun jumlahnya tidak boleh lebih dari 5% karena tepung bulu mengandung gelatin yang sulit dicerna ikan
Pembuatan tepung bulu memerlukan bulu ayam dalam jumlah banyak. Bulu ayam dapat diperoleh dari rumah pemotongan ayam (RPA). Bulu ayam yang akan dijadikan tepung harus dibersihkan dari semua kotoran yang menempel pada bulu ayam. Pembersihan dilakukan dengan jalan mencuci bulu ayam dengan air mengalir. Bulu ayam yang telah bersih dimasak dengan tekanan uap panas selama 30 menit. Setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari atau dikeringkan dalam oven. Bulu ayam yang sudah kering digiling halus menjadi tepung dan siap dipakai sebagai bahan campuran pakan ikan.

h.    Tepung Kedelai
Kedelai yang dijadikan bahan baku pakan ikan dapat berupa tepung pakan atau bungkil. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang sangat baik dipakai dalam formulasi pakan ikan. Keunggulan kedelai adalah mudah dicerna dan mengandung asam-asam amino esensial.
Tepung kedelai dibuat dari biji kedelai yang sudah disangrai terleih dahulu. Penyangraian bertujuan untuk menghilangkan anti tripsin yang banyak terdapat dalam kedelai mentah dan berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan. Pemakaian tepung dan bungkil kedelai dibolehkan sampai 20%.
Tepung kedelai dapat dibuat sendiri oleh petani ikan. Tepung kedelai yang dibuat dari biji kedelai utuh memiliki kandungan lemak yang tinggi. Namun, tepung kedelai yang dibuat dari bungkil memiliki kandungan lemak yang rendah atau bebas lemak.
Biji kedelai harus dipilih yang baik dan dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu, biji kedelai direndam selama 16 jam dan di rebus dalam air mendidih selama 90 menit. Kedelai yang sudah direbus, diangkat dan ditiriskan sambil diremas-remas agar kulitnya terkelupas. Kedelai dijemur sampai kering dibawah sinar matahari terik atau dalam oven dengan suhu 70 oC. Kedelai yang sudah kering digiling halus menjadi tepung dan siap dipakai dalam ransum pakan ikan.

i.       Tepung Daun
Ada beberapa jenis daun yang dapat diolah menjadi tepung dan  digunakan dalam formulasi pakan ikan. Jenis daun yang dipakai adalah daun ubi kayu, daun lamtoro, daun turi, dan daun pepaya. Jenis daun diatas memiliki kandungan protein yang tinggi, mudah diperoleh, dan mudah diolah.
Daun lamtoro banyak dimanfaatkan karena mengandung asam amino yang dapat larut dalam air yaitu leucinol. Kadar vitamin E dan karotin pro vitamin A dalam daun turi cukup tinggi. Penggunaan tepung daun biasanya dibatasi sampai 5-10%.
Daun yang akan dipakai harus dikeringkan dengan cara menjemur di bawah terik matahari sampai betul-betul kering. Setelah kering, daun dihaluskan dengan cara penumbukan dan penggilingan.
Bahan-bahan lain yang ada dalam daun dipisahkan melalui pengayakan. Daun yang sudah kering dan bersih ditumbuk memakai alu sampai menjadi tepung atau digiling memakai alat penggilingan tepung.
Proses penumbukan dan penggilingan berpengaruh terhadap warna dan masa simpan. Tepung hasil penumbukan akan berwarna hijau segar dan tahan dismpan selam 6 bulan. Tepung daun hasil penggilingan berwarna hijau tetapi hanya tahan disimpan selama 2 bulan.

j.       Dedak atau Bekatul
kandungan dedak padi
Dedak merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang banyak dipakai sebagai bahan formulasi pakan ikan.
Bahan yang terkandung dalam dedak sebagai berikut.
1. Kulit padi atau gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral.
2.            Selaput putih yang mengandung protein, vitamin B1, lemak dan mineral.
3.            Bahan karbohidrat yang mudah dicerna.
Beberapa jenis dedak yang biasa ditemukan adalah dedak kasar, dedak halus, dan bekatul. Dedak kasar sebagian besar tersusun dari pecahan-pecahan kulit gabah yang tercampur dengan sedikit bahan pecahan beras. Dedak kasar kurang baik dijadikan bahan penyusun pakan ikan.
Dedak halus merupakan pemisahan dari dedak kasar dengan beras yang butirannya sangat halus. Dedak halus sangat baik dijadikan  campuran pakan ikan. Bekatul merupakan dedak yang banyak mengandung pecahan-pecahan beras. Harga jual bekatul lebih mahal karena sering juga dikonsumsi manusia.

k.     Jagung
kandungan jagung
Jagung banyak mengandung karotin pro vitamin A. Dipasaran jagung yang digunakan untuk campuran formulasi pakan ikan adalah jagung giling halus, baik dari jenis jagung putih, jagung kuning, maupun jagung agak merah. Penggunaan jagung gilingdiperbolehkan dengan jumlah 10-30% karena menyebabkan kandungan rotein rendah, sebaliknya kandungan karbohidrat menjadi tinggi.

l.       Bungkil kacang tanah
Bungkil kacang tanah harganya relatif rendah dan memiliki kandungan lemak yang rendah. Dalam formulasi pakan ikan yang baik, penggunaan bungkil kacang tanah disarankan sekitar 15%. Bungkil kacang tanah harus diusahakan mengandung kadar air yang sangat rendah. Hal ini diperlukan agar bungkil tidak ditumbuhi jamur Aspergillus flavus yang dapat mengganggu kualitas pakan dan kesehatan ikan.

m.  Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan sisa hasil ektraksi minyak kelapa. Bungkil diperoleh setelah minyak kelapa diperas dan ampas atau sisanya dijadikan bungkil yang dapat dipakai untuk bahan pakan.
Kandungan protein bungkil kelapa lebih rendah daripada bungkil kedelai. Keuntungan pemakaian bungkil kelapa adalah bahan ini mudah dicerna ikan. Penggunaannya dalam formulasi pakan dibatasi hanya 10%. Hal ini yang harus diperhatikan adalah kandungan lemaknya relatif lebih tinggi, sehingga mudah menimbulkan bau tengik. Bungkil kelapa yang sudah tengik jangan dipakai untuk pakan karena berakibat buruk terhadap kesehatan ikan.

n.    Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan limbah buangan dari pabrik tahu yang bahan asalnya adalah kedelai. Biasanya para pengusaha tahu akan membuang amapas tahu begitu saja dan dibiarkan sampai pembusuk. Ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan dalam kondisi masih baik atau tidak busuk. Ampas tahu merupakan sumber karbohidrat dan protein. Kandungan karbohidrat ampas tahu adalah 26,92%, dan protein 23,55%. Namun, kandungan serat kasar adan abunya pun cukup tinggi, masing-masing 16,53% dan 17,03%. Pemakaian ampas tahu dalam formulasi pakan dibatasi sampai 15%.

Tabel . Kadar nutrisi bahan baku pakan ikan komersial atau udang
Bahan
Komposisi Nutrisi (%)
Protein
Lemak
Karbohidrat
Abu
Serat
Air
A. Sumber Protein






Tepung ikan
50-60
10
-
21
1,74
10
Silase ikan
18-20
1-2
-
4-6
-
70-75
Tepung rebon
59,4
3,6
-
-
-
21,6
Tepung bekicot
54,29
4,18
-
4,07
-
7,01
Tepung kepala udang
53,74
6,65
-
7.72
-
5,19
Tepung darah
71,45
0,42
-
5,45
7,95
5,19
Tepung bulu unggas *)
86,50
3,90
-
-
0,40
-
B.Sumber Karbohidrat






Tepung kedelai **)
37,42
6,26
47,51
4,98
-
8,48
Tepung sagu **)
7,25
0,55
66,21
1,53
11,24
8,49
Tepung ketan  **)
8,21
2,13
83,12
2,96
2,26
1,32
Tepung jagung *)
25,00
-
-
-
2,50
-
Bekatul atau dedak
11,35
12,15
28,62
10,5
24,46
10,15
Tepung terigu
8,9
1,3
77,3
0,06
-
13,25
Tepung gaplek*)
1,50
0,70
-
-
0,90
-
Bungkil kelapa *)
20,50
6,70
-
-
12,00
-
Ampas tahu
23,55
5,54
26,92
17,03
16,3
10,43
T. daun lamtoro *)
23,20
2,40
-
-
20,10
-
T. daun turi *)
31,70
1,90
-
-
22,40
-
C.Sumber Mineral






Tepung tulang
12,00
-
-
-
2,00
-

Sumber : Dermawan (2000), *) Murtidjo (1989), **) Akbar, dkk (1997)




B.    Bahan Tambahan
Formulasi pakan ikan belum sempurna apabila mengandalkan penggunaan bahan baku utama saja. Ada beberapa jenis nutrisi yang tidak terdapat dalam bahan baku tersebut. Kandungan nutrisi dalam formulasi pakan dapat disempurnakan dengan mencampurkan bahan tambahan dalam pakan ikan. Bahan tambahan pakan ikan disebut feed suplement dan feed additive. Bahan tambahan dalam pakan buatan merupakan zat makanan.
Fungsi feed suplement atau feed additive adalah untuk memperbaiki efisiensi penggunaan pakan. Feed suplement dan feed additive membantu memperbaiki proses metabolisme sehingga pakan menjadi mudah dicerna dan meningkatkan daya serap pakan oleh sel-sel tubuh ikan.
Bahan tambahan dalam pakan ikan berfungsi sebagai perangsang nafsu makan atau pemberi aroma, memperbaiki tekstur pakan, membantu pencernaan ikan. Bahan tambahan yang dicampurkan ke dalam pakan bisa berupa enzim, antibiotik, senyawa arsen dan nitrofuran. Namun yang umum dan banyak digunakan dalam pembuatan pakan ikan adalah anti
Prosedur Pembuatan Pakan
  1. Bahan-bahan dipersiapkan seperti tepung darah, tepung ikan, tepung kedelai, tepung dedak, minyak ikan, minyak jagung, mineral mix dan vitamin mix.
  2. Bahan baku yang terdiri dari tepung darah, tepung ikan, tepung kedelai, dedak diayak dengan saringan tepung.
  3. Melakukan perhitungan formulasi pakan
  4. Penimbangan masing-masing bahan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil perhitungan formulasi pakan.
  5. Pencampuran bahan-bahan, urutan dimulai dari bahan yang paling sedikit presentasinya sampai dengan bahan yang banyak presentasinya.
  6. Setelah homogen, campuran diberi air hangat sedikit demi sedikit sampai bahan tersebut bias dipilin dan tidak lengket ditangan.
  7. Dikeringkan melalui penjemuran sinar matahari atau dengan menggunakan oven pada suhu 60 ˚C .
  8. Butiran pakan yang sudah kering diangin-anginkan sampai dingin dan disimpan dalam kantong plastik.
Cara perhitungan pakan dengan metode person square
Bahan baku utama adalah sebagai berikut :
  1. tepung ikan               = 67.9 %
  2. tepung darah                        = 78 %
  3. tepung kedelai                      = 35.8 %
  4. dedak                         = 13.3 %
Kadar protein yang dibutuhkan adalah 28 %
1. Kandungan protein utama anggap perbandingan 1:1 antara tepung ikan dan tepung kedelai.
            - tepung ikan            67.9 % x 1 = 67.9 %
- tepung darah                      78 % x 1 = 78 %
                                                    (67.9 % + 78 % ) : 2 =  72.95 %
2.   Kandungan protein penunjang anggap perbandingan 1:1 antara dedak dan tepung terigu
- tepung kedelai             35.8 % x 1 =  35.8 %
- dedak                             13.3 % x 1   = 13.3 %
                                                                  (35.8 % + 13.3 %) : 2 = 24.55 %
      
perhitungan
                                                                                                  
Jumlah masing-masing bahan dalam 1000g pakan
1. Bahan dengan kandungan protein utama
     - tepung ikan = 1 bagian
                          = 1/2 × 7.13.% = 3.56 % atau 35.6 gram
      - tepung darah = 1 bagian
                          = 1/2 × 7.13 % = 3.56 % atau 35.6 gram
2.   Bahan dengan kandungan protein penunjang
      - tepung kedelai =  1 bagian
                            = 1/2 × 92.87 % = 46.44 % atau 464.4 gram
      - tepung dedak  = 1 bagian
                            = 1/2 × 92.87 % = 46.44 % atau 464.4 gram
                                                      =  100%    atau  1000  gram
Untuk membuktikan adanya protein sebanyak 28 % dalam 1000 gram pakan yang dibuat
1. Jumlah protein dari tepung ikan         = 3.56 × 67.9 % = 2.78
2. Jumlah protein dari tepung darah                 = 3.56 × 78 %  = 2.42
3. Jumlah protein dari tepung kedelai                = 46.44 × 35.8 % = 16.62
4. Jumlah protein dari dedak                    = 46.44 × 13.3 % = 6.18
Dengan demikian jumlah protein per 1000 gram formulasi pakan
= 2.78 + 2.42 + 16.62 + 6.18 = 28 %

Kebutuhan bahan pakan buatan dan harga per kg

Bahan
Pakan 1
Pakan 2
Pakan 3
Jumlah Bahan
Harga / kg  (dlm Rp)
Biaya
(3 kg / %)
T. Ikan
0.1618
-
0.0356
0.1974
2.000
394.8
T. Kedelai
0.3236
0.2680
0.4644
1.056
5.000
5280
T. Jagung
0.2573
-
-
0.2573
2.800
720.44
Dedak
0.2573
0.5980
0.4644
1.3197
1.500
1979.55
Darah
-
0.1340
0.0356
0.1696
1.500
254.4
Total (Rp)
1591.79
2438
3143.2
3
12.800
8629/3 kg

Kesimpulan:
1. Bahan Baku lokal yang murah dengan harga pakan berkisar Rp.1.591,79,- s/d Rp. 3.143,2,-,- dengan formula pakan (1.Tepung Ikan, 2.Tepung Kedele, 3. Tepung Jagung, 4. Tepung Dedak, 5. Tepung Darah, 6.Terasi, 7. Minyak ikan, 8. Minyak jagung, 9. Mineral Mix).
2. Bahan baku utama adalah sebagai berikut :
1.tepung ikan                  = 67.9 %
2.tepung darah               = 78 %
3.tepung kedelai                        = 35.8 %
4. dedak                           = 13.3 %
Kadar protein yang dibutuhkan adalah 28 % (Dengan demikian jumlah protein per 1000 gram formulasi pakan = 2.78 + 2.42 + 16.62 + 6.18 = 28 %).

Daftar Pustaka
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dengan Siaran Pedesaan Radio Republik Indonesia Semarang. 2009. Pelatihan Pembuatan Pakan Lele Murah dan Berkualitas. Semarang

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
November 14, 2017 at 8:25 PM delete

keren artikelnya, detail banget, thanks gan :)

Reply
avatar

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon