WISATA KAMPUNG AIR KRAGILAN

6:35 AM Add Comment


Tempat wisata kampung air ini berada di desa Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, dengan titik GPS : S 7032’0.1464’’ dan E 110036’56.1168’’ . Saya ke lokasi wisata ini pada tanggal 1 Januari 2017 tepatnya hari minggu. Tempat wisata ini terbilang baru karena saya juga masih melihat adanya pembangunan kolam ikan yang belum selesai dan belum begitu dikenal banyak masyarakat, masih kalah terkenal dari umbul Tlatar yang sama-sama di kabupaten Boyolali.
wisata kampung air
Ada hal yang menarik dai lokasi wisata ini yaitu beberapa lokasi bisa dijadikan tempat berfoto, jadi tidak hanya tempat untuk berenang, memancing dan makan. Tetapi disediakan pula lokasi untuk berfoto dengan latar belakang lukisan yang bagus. Tetapi mungkin karena kurang perawatan sehingga ada beberapa yang rusak. Tidak terlindunginya dari hujan dan matahari mungkin juga menjadi penyebab ke dua, sangat disayangkan.
salah satu lokasi foto-foto
Harga tiket masuknya terbilang mahal Rp.7.500/orang, tetapi pada waktu itu saya mengajak anak saya yang usianya 4 tahun tidak dihitung membayar. Parkir kendaraan sangat luas untuk parkir motor membayar Rp.2.000 dan mobil Rp.3000. Entah lupa atau memang pada waktu itu digratiskan, saya gtidak ditarik biaya parkir kendaraan. Pada waktu saya ke lokasi wisata ini parkirannya sepi, Cuma ada beberapa mobil dan motor. Padahal waktu itu adalah hari minggu.
kura-kura
Di tempat wisata ini ada beberapa satwa yang bisa di lihat, seperti kura-kura, biawak, rusa, landak, burung parkit, dan monyet. Lumayan untuk memberikan edukasi kepada anak tentang binatang-binatang. Kondisi kandangnya bersih, berbeda dengan taman satwa yang kadang malah kebersihan kandang satwanya tidak terjaga. Jika berkunjung ke sini kita benar-benar bisa menikmati tanpa malah merasa kasihan dengan satwanya. Sering kan kalau kita ke taman satwa malah merasa kasihan dengan satwanya karena kurang terpelihara.
organ tunggal
Setiap hari minggu ada hiburan organ tunggal, kita juga bisa ikut menyanyi lho. Tetapi  sangat jarang ditemukan ada yang ikut bernyanyi kecuali sudah kenal dengan pengorgen tunggalnya dan jago nyanyi. Bayangkan saja kalau tidak bisa nyanyi nekat nyanyi kan malah jadi tontonan. Kembali lagi ke tempat wisata kampung air ada dua rumah batu yang dibentuk menyerupai rumah Hagrid si penjaga sekolah di film Harry Potter. Pada waktu itu saya hanya bisa berfoto di depan rumah baru tersebut karena rumahnya dikunci, mungkin Hagrid pada waktu itu sedang ke kota sehingga rumahnya di kunci dari luar. Hahahaha. Sangat sayang kalau tidak bisa masuk ke rumahnya, padahal itu merupakan daya tarik yang sangat bagus bagi wisatawan.
rumah batu Hagrid
kolam renang
Kolam renang pada tempat wisata ini letaknya berada di ujung, sehingga kita harus berjalan lumayan jauh. Ada beberapa gazebo tempat makan tetapi karena rimbunnya pohon-pohon sehingga tempatnya agak lembab dan gelap. Saya sarankan untuk membawa obat nyamuk oles agar tidak digigit nyamuk karena pada waktu saya ke tempat ini banyak nyamuknya. Jumlah gazebonya sangat sedikit, jika parkirannya penuh anda tidak mungkin bisa makan di tempat ini. Yang paling tepat dan nyaman adalah gazebo di samping kolam renang, lokasinya tidak ternaungi pohon-pohon dan tepat di samping kolam. Mau menuju ke gazobo ada jembatannya yang bagus. Saya justru sangat tertarik dengan kolam tersebut karena bentuknya melingkar, gazebo-gazebo tempat makan berada di tengah kolam dan kita bisa berenang seperti layaknya di sungai hanya tidak ada batu-batunya. Airnya bersih dan selalu mengalir, ada penyewaan ban dalam mobil untuk berenang. Jumlah gazebonya cuma sedikit mungkin kalau tidak salah waktu itu ada 11 di sekitaran kolam renang, sehingga pas saya mau cari yang kosong sudah tidak ada. Penuh semua padahal waktu itu boleh saya bilang sepi pengunjung. Tapi ini tempat yang paling bagus di lokasi wisata ini menurut saya.
gazebo dekat kolam renang lebih nyaman
Ada kolam renang sendiri untuk anak yang tidak dalam dengan lokasi yang terpisah. Karena saya merasakan airnya dingin dan waktu itu saya tidak enak badan sehingga saya tidak masuk ke kolam renang, padahal anak saya sudah bingung mau renang terus. Lokasi tempat wisata ini tepat di pinggiran sungai, ada satu mata air yang sangat membuat saya tertarik karena di bangun pada tahun 1975 dan masih dalam kondisi sangat bagus dan terawat, biaya pembuatan pemandian itu tertera Rp.60.000 , wow pada tahun tersebut uang Rp.60.000 terhitung banyak ya. Padahal skarang uang segitu cuma bisa untuk membayari 8 orang masuk lokasi wisata ini.
air terjun
Ada juga air terjun, ya tidak begitu besar tapi lumayan bagus. Tidak adanya jalan khusus untuk masuk ke air terjun ini membuat banyak digunakan orang untuk kencing terutama laki-laki. Lokasi toiletnya yang lumayan jauh karena dekat dengan kolam reng membuat orang nyaman-nyaman saja kencing sembarangan, apalagi lokasi air terjun ini agak jauh dari jalan dan tidak ada akses jalan khusus ke lokasi ini.
pemandian yang dibuat tahun 1975 dengan biaya Rp.60.000
Jika anda lapar dilokasi wisata ini juga menyediakan menu makan, hanya saja saya pada waktu itu terburu-buru pulang sehingga tidak sempat menikmati masakan di lokasi ini. Saya tidak bisa mengulas rasanya dan harganya.hehehehe. Lokasi tempat makannya ya di gazebo-gazebo yang telah disediakan, lumayan romantic untuk menghabiskan waktu dari pekerjaan yang menumpuk selama satu minggu. Disediakan pula mushola yang cukup luas.
gazebo teduh di bawah rimbunnya pohon
Yang kurang dari lokasi wisata ini menurut saya adalah perawatan lokasi-lokasi foto dan keamanan, karena pada saat itu saya melihat pengaman jalan di samping sungai hanya menggunakan peralon, padahal standarnya menggunakan besi. Semoga ke depannya lokasi wisata ini  tambah menarik dan banyak wisatawannya.
    
pengaman jalan yang masih kurang standar


CARA MENCEGAH SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT

7:40 AM Add Comment


Dalam budidaya tanaman sering menemui kendala serangan hama dan penyakit, dan sangat mengganggu dalam mencapai beberapa hal :
Pertama adalah peningkatan produksi
Tujuan utama budidaya adalah mencapai produksi paling maksimal, karena produksi ini akan berpengaruh kepada penghasilan petani. Produksi yang tinggi bida diperoleh dengan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi tepat guna. Tetapi dalam proses penerapan inovasi dan teknologi tepat guna ini terkadang menemui kendala untuk mencapai keberhasilan, antara lain adalah adanya serangan hama dan penyakit. Pada budidaya padi terdapat hama utama salah satunya adalah wereng coklat, serangan wereng cokelat dapat mengakibatkan lahan menjadi puso (gagal panen).
Sedikit sekali petani yang melakukan praktek pencegahan terhadap serangan hama wereng cokelat, karena memang hama jenis ini bisa melakukan migrasi dari lokasi yang sangat jauh hanya untuk bertelur. Telur-telur tersebut kemudian menetas dan larva dari telur yang menetas tadi yang bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman padi. Jika melihat pada foto hama wereng coklat terlihat sangat besar sebesar lalat, tetapi sebenarnya hama wereng cokelat ini sangat kecil sekali ukurannya. Dan perlu melihat lebih dekat untuk mengetahui keberadaanya, biasanya di bagian pangkal batang padi. Kondisi cuaca yang tidak menentu bisa mendukung ledakan hama ini, apalagi sekarang cuaca memang sering mengalami perubahan, harusnya sudah masuk musim kemarau tetapi masih terjadi hujan. Padahal hama ini akan semakin cepat berkembang jika kondisi lahannya basah dan cuaca sering mendung.
Pemberantasan hama wereng coklat sering mengalami kegagalan karena adanya reistensi hama. Wereng yang bermigrasi dan bertelur mungkin sudah pernah disemprot pestisida di lokasi lain tetapi masih bisa hidup dan kemudian bertelur. Larva dari telur-telur tersebut bisa membentuk kekebalan terhadap jenis racun yang sama. Untuk mengatasi hal tersebut banyak petani yang kemudian mencampur obat-oabatan atau membeli obat lain dengan dosis yang lebih tinggi atau dengan merek dagang yang berbeda. Akibatnya adalah meningkatnya residu dari pestisida di lahan pertanian dan peningkatan biaya produksi. Padahal jika pemberantasan tersebut berhasil tanaman padi belum tentu akan tumbuh dengan baik karena wereng coklat merupakan vector virus kerdil, sehingga tanaman yang terinfeksi tidak akan tumbuh dengan baik dan tidak berproduksi dengan baik.
Penggunaan pupuk kimia pada musim penghujan ternyata juga dapat menyebabkan kegagalan panen pada tanaman padi, terutama pupuk urea karena kandungan Nitrogennya yang tinggi. Sedangkan air hujan juga mengandung Nitrogen sehingga tanaman mudah terserang penyakit terutama blast dan hawar daun bakteri. Serangan penyakit ini dapat menurunkan hasil secara signifikan.

Ke dua mutu produksi / produk sehat
Sekarang banyak sekali kejadian sakit yang mungkin jenis penyakit tersebut pada masa dulu tidak ada atau jaarang ditemui. Dulu di sini adalah sebelum mulai diterapkannya revolusi hijau di Indonesia pada tahun 1984. Beralihnya pertanian yang tradisional menjadi pertanian yang konvensional mengakibatkan konsumsi bahan kimia sebagai pendukung tercapainya peningkatan produksi menjadi meningkat. Cara peningkatan produksi model ini dikenal dengan nama intensifikasi tanaman yang artinay meningkatkan produksi dengan jalan menambah input pada usaha budidaya bisa dengan benih unggul, pupuk kimia dan penggunaan pestisida kimia.
Penggunaan pupuk kimia pada budidaya tanaman ternyata memiliki dampak bagus dan tidak bagus. Bagus karena terbukti menggunakan pupuk kimia membuat tanaman memiliki produksi yang meningkat. Tidak bagusnya adalah dengan memberikan pupuk kimia berarti produk yang dihasilkan juga mengandung kimia, tanah juga mengandung bahan kimia. Padahal jika terjadi kontaminasi bahan kimia yang berlebih tentu tidak baik bagi kesehatan maupun lingkungan lahan. Lahan yang dipupuk dengan pupuk kimia terus menerus akan mengalami degradasi, daya dukung untuk menghasilkan produksi yang baik tidak akan mampu. Saya sudah membuktikan sendiri, lahan petani lain tidak pernah dipupuk organik di bandingkan dengan lahan saya yang rutin saya pupuk organik ternyata pertumbuhan tanamannya berbeda, lahan saya pertumbuhan tanamannya lebih baik dibandingkan lahan yang lain yang tidak pernah dipupuk organik atau dipupuk organik tetapi di bawah rekomendasi.
Jika produk yang mengandung bahan kimia di konsumsi oleh manusia maka tentu tidak baik untuk kesehatan, apalagi makanan pokok yang setiap hari dikonsumsi. Usaha untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu telah banyak dilakukan petani dengan mulai beralihnya menuju pertanian organik. Pada budidaya padi dikenal dengan system tanam SRI (System Rice Intensification) yang terbuksi bisa menghasilkan produksi yang meningkat dan produk organik. Tetapi untuk mencapai keberhasilan ini tentu tidak bisa dilakukan sekejap begitu saja tetapi melalui beberapa tahapan antara lain mengembailkan kesuburan tanah dengan pengurangan input pupuk kimia dan pestisida maupun herbisisda kimia menuju penggunaaan bahan-bahan organik 100%.
Usaha-usaha seperti di atas sering mendapatkan batu sandungan karena petani yang membuat suatu perubahan, atau melakukan sesuatu inovasi sering mendapatkan cibiran. Bahkan jika hasil dari usahanya malah tidak bagus atau dibawah petani lain yang masih menerapkan cara bertani secara konvensional dengan menggunakan input kimia. Yang kurang dimengerti oleh sebagian besar petani adalah proses untuk mengembalikan kesuburan tanah yang paada awalnya menggunakan bahan kimia selama bertahun-tahun tidaklah singkat, tetapi betuh waktu yang lama pula. Pada konsep pertanian orgaanik adalah pemupukan berfungsi untuk memberi makan tanah dan kemudian tanah member makan kepada tanaman, berbeda dengan pertanin menggunakan pupuk kimia yang hanya memberi makan langsung kepada tanaman. Sehingga proses untuk mencapai produksi maksimal tidak seinstan atau sesingkat penggunaan bahan kimia.
Produk yang sehat masih kurang digemari di masyarakat terutama masyarakat desa, sehingga untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sering mendapatkan kendala karena pasar tidak tersedia. Pendampingan dari LSM pertanian dan dinas sangat diperlukan sebagai pembuka jalur penghubung antara petani organik dengan pembeli produk-produk organik.

Ke tiga menekan biaya produksi
Pemanfaatan usahatani dan ternak menjadi sangat bagus untuk mendukung pertanian organik. Usahatani ternak saling mendukung, usahatani sebagai penyedia pakan ternak dari seresah-seresah jerami atau jagung dan tanaman lain sedangkan usaha ternak sebegai peneyedia pupuk organik. Bisa dibayangkan jika penggabungan dua usaha ini bisa berjalan beriringan maka tidak mungkin jika peningkatan produksi pangan yang sehat akan tercapai. Selain itu peningkatan pendapatan petani juga bisa tercapai.
Pupuk yang harusnya didapatkan dengan cara membeli bisa didapatkan petani secara gratis dari kotoran ternak yang diolah terlebih dahulu menjadi kompos atau bokasi dengan kualitas yang tentu saja malah lebih bagus dibandingkan dengan buatan perusahaan pupuk. Jika untuk pemupukan petani selalu membeli maka biaya produksi akan meningkat, memang secara teoritis pemupukan akan meningkatkan hasil tetapi ada faktor lain yang perlu diperhatikan bahwa keberhasilan usahatani tidak hanya tergantung faktor pupuk tetapi ada faktor-faktor lain seperti pengairan, penyiangan, serangan OPT (organism pengganggu tanaman), dan benih unggul. Sehingga pemupukan yang baik tidak akan bisa memberikan keberhasilan usahatani jika tidak ditunjang oleh keberhasilan faktor-faktor lainnya. Jika demikian kondisinya apabila biaya produksi meningkat tetapi usahataninya gagal maka yang terjadi adalah kerugian. Maka untuk mengantisipasi kerugian tersebut perlu diambil langkah untuk swasembada pupuk dalam rangka meminimalkan biaya produksi.
Selain memfokuskan pada pupuk atau pemanfaatan usahatani dan ternak, perlu diingat bahwa harga pestisida kimia tidaklah murah. Pestisida-pestisida kimia dengan dosis yang lebih tinggi dan daya bunuh lebih hebat harganya akan lebih mahal. Jika membuat pestisida organik dan pestisida nabati adalah solusi dari hal tersebut, mungkin saja benar tetapi mungkin saja bisa salah. Karena serangan hama yang sudah diambang batas (kalau berlanjut pasti akan merugikan secara ekonomis) jika di racun dengan pestisida organik atau nabati tidak akan mempan atau tidak akan mampu menghilangkan serangan hama tersebut. Sehingga dalam pengelolaan tanaman secara terpadu harus dilakukan pengendalian secara kimia. Dan seperti yang sudah saya sampaikan tadi pestisida yang ampuh harganya lebih mahal, akibatnya biaya produksi meningkat.

Ke empat kesehatan petani sendiri
Penggunaan pestisida dalam mengatasi serangan hama dan penyakit bisa memberikan dampak kesehatan yang buruk kepada petani. Minimnya pengetahuan petani dan alat pelindung saat mengaplikasikan pestisida memungkinkan terjadinya keracunan pada petani baik karena terhirup atau kontak langsung. Banyak sekali kasus-kasus keracunan pestisida yang terjadi dan tidak sedikit petani yang masuk ke rumah sakit karena kejadian tersebut.
Kondisi yang ringan adalah alergi karena petisida kimia, tetapi jika berlanjut akan terjadi mutah-mutah dan pusing. Ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan petani, belum lagi jika karena mengaplikasan petisida petani menjadi sakit tentu malah membuat tidak bisa bekerja dan biaya berobat atau rumah sakit. Akhirnya kalau dihitung-hitung petani malah menjadi rugi.

Ke lima cara bertani yang ramah lingkungan
Hal dilupakan banyak petani adalah sawah atau tegal yang digarap kelak akan diwariskan kepada anak dan cucunya, karena ini merupakan tradisi dan mungkin adalah kewajiban orang tua kepada anak. Jika kebiasaan bertani tidak ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan kimia terutama untuk membunuh hama dan menanggulangi penyakit yang pada akhirnya menyebabkan pencemaran lingkungan, maka kelak tentu lingkungan usahatani akan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan ini akan menyebabkan daya dukung untuk pertumbuhan tanaman menjadi baik juga akan berkurang sehingga lahan menjadi tidak produktif seperti dulu lagi.
Di dalam tanah sawah atau tegal ada beberapa mikro organism dan hewan-hewan lain yang bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Juga ada hewan-hewan yang bermanfaat sebagai musuh alami hama di lingkungan sawah juga ikut mati karena aplikasi pestisida yang tidak bijaksana. Jangan sampai kelak anak dan cucu kita menyalahkan kita karena kebiasan bertani kita yang tidak ramah lingkungan. Mari kita sadar diri dan memberikan warisan terbaik bagi anak cucu kita kelak.

Untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam mengantasi hama dan penyakit tersebut saya memiliki solusi yang telah saya terapkan di lahan saya dan memiliki dampak yang signifikan dalam menekan serangan terutama hama. Ada pepatah mengatakan mencegah lebih baik daripada mengobati. Yang akan saya sampaikan ini merupakan cara pencegahan dan sangat mudah untuk diterapkan di lahan pertanian, yaitu dengan melakukan penanaman Tanaman REFUGIA.
tanaman Refugia
Tanaman Refugia merupakan tanaman bunga, kita bisa menanam kenikir, bunga kertas, bunga matahari, atau bisa juga tanaman wijen, dan lain-lain. Penanaman dilakukan di pemetang sawah atau di pinggir-pinggir jalan menuju sawah, yang penting tidak mengganggu pengguna jalan atau aktivitas lain dalam menggunakan jalan seperti pengangkutan hasil produksi atai masuknya traktor. Fungsi dari tanaman Refugia ini adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai penyedia noktah (madu) bagi musuh alami
Tanaman bunga mengandung madu / noktah yang banyak, madu ini berfungi sebagai suplemen dan makanan sehingga musuh-musuh alami lebih sehat. Musuh-musuh alami yang sehat akan memiliki daya saing yang tinggi terhadap hama-hama. Di lahan saya yang telah saya tanami dengan bunga kenikir saya menemukan banyak sekali kumbang kubah yang merupakan predator. Padahal pada saat saya belum menanam kenikir saya tidak menemukan kumbang kubah di lahan saya, tetapi sekarang populasinya sangat banyak. Untuk musuh-mush alami yang lain yang saya temukan adalah laba-laba. Mungkin karena kurangnya pengamatan saya sehingga saya belum menemukan musuh alami yang lain selain 2 predator hama tersebut. Atau mungkin juga setiap bunga memiliki daya tarik tersendiri terhadap jenis-jenis musuh alami yang ada di alam. Katanya bunga matahari merupakan tanaman refugia yang banyak sekali menarik musuh alami diantara tanaman-tanaman bunga yang lain.
bunga kenikir memiliki daya tumbuh sangat tinggi

  1. Sebagai tanaman penghalau hama
Ada yang menyebutkan bahwa tanaman Refugia bisa menghalau serangan hama karena ada beberapa hama yang justru lebih tertarik kepada tanaman Refugia daripada menyerang tanaman yang dibudidayakan petani, sehingga tanaman budidaya aman dari serangan hama. Jika demikian maka penanaman tanaman Refugia bisa dilakukan di sekeliling lahan dengan memanfaatkan pematang sawah.

  1. Sebagai tempat hidup musuh alami
Tanaman Refugia juga bermanfaat sebagai tempat hidupnya musuh alami hama, karena ada tempat khusus di lahan petani sebagai tempat hidupnya maka musuh-mush alami tersebut akan tinggal dan berkembang biak di lokasi lahan tersebut. Ini akan bermanfaat untuk menakan serangan hama karena jumlah musuh alami tentu nanti akan bisa mengimbangi atau bahkan bisa melebihi dari jumlah hama itu sendiri. Dengan demikian maka tidak perlu dilakukan pengendalian melalui penyemprotan pestisida karena terjadi keseimbangan alam.

  1. Fungsi lain yang tak kalah penting
Fungsi lain yang tidak kalah penting dari tanaman Refugia adalah mempercantik lahan pertanian anda. Dengan banyaknya bunga berwarna warni tentu akan memberikan suasana yang lebih asri, tenang dan indah di lahan pertanian. Ini bisa menurunkan tingkat stress dan juga hiburan tersendiri ketika melakukan aktivitas sehari-hari di lahan pertanian untuk memelihara tanaman budidaya. Jika jumlah dan macam bunganya sangat banyak tidak jarang sawah bisa menjadi lokasi foto-foto kawula muda. Hal tersebut juga bisa berdampat bagus bagi pemuda pemudi untuk mengenal dunia pertanian yang mana sekarang sangat sulut ditemukan petani yang usianya masih muda.

Cara penanaman tanaman Refugia ini sangat mudah, untuk kenikir bisa di ambil dari biji bunga yang sudah kering. Biji tersebut kemudian di masukkan ke dalam lubang sedalam 2-5 cm dan ditutup tanah. Jika turun hujan atau terkena air maka benih langsung berkecambah dan tumbuh. Untuk benih-benih bunga yang lain seperti tanaman matahari bisa di beli di took pertanian. Daya tumbuh benih kenikir sangat tinggi sehingga penanamannya sangat mudah. Tanaman yang sudah tua nanti akan bertunas lagi dan menghasilkan bunga lagi, tetapi jika sudah agak tua bisa di cabut dan ditanami tanaman yang baru/ di tanami benih kenikir lagi, karena jika terlalu tua tanaman akan tinggi dan banyak cabangnya. Tanpa perlakuan khusus sebenarnya tanaman juga bis berkembang dengan sendirinya, biji-biji yang kering nanti kan jatuh dengan sendirinya dan akan tumbuh menjadi tanaman baru. Daya tumbuh sangat tinggi dan daya tahan tanaman terhadap kekeringan juga baik.

PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG

12:25 AM 2 Comments

tanaman jagung

Budidaya jagung memiliki prospek yang sangat bagus, jagung biasanya dipergunakan untuk bahan makan ternak seperti ayam dan unggas. Jagung merupakan bahan baku dalam pembuatan konsentrat pakan ternak. Disamping dipergunakan sebagai pakan ternak jagung juga merupakan bahan makanan yang bisa di buat menjadi nasi jagung dan produk-produk olahan lainnya. Di Negara-negara maju jagung dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol (bahan bakar).
Biasanya harga jagung pipilan kering Rp.3.600/Kg, saya memiliki lahan sekitar 800m2, saya tanami jagung dengan benih kurang dari 1kg bisa menghasilkan 288 Kg jagung pipilan kering. Padahal kondisi lahan kurang subur karena kurang pemupukan organik, saya baru mengolahnya pertama kali. Hasilnya jika dibandingkan dengan padi ternyata lebih menguntungkan jagung dengan alasan

pertama biaya produksinya rendah
untuk menanam jagung tidak diperlukan pengolahan tanah sempurna, pengolahan tanah dilakukan dengan minimum atau bahkan tanpa olah tanah. Yang terpenting adalah pembuatan saluran air agar lahan selalu kering karena jika tergenang air tanaman jagung tidak akan tumbuh dengan bagus bahkan bisa mati. Oleh karena itu penanaman jagung lebih baik di lakukan pada musim tanam ke dua atau ke tiga dimana curah hujan yang turun sedikit tetapi kebutuhan air tetap dapat tercukupi.  Berbeda dengan tanaman padi yang mengharuskan pengolahan tanah dengan sempurna sehingga biaya oleh tanah pada tanaman jagung lebih rendah. Selain biaya oleh tanah yang lebih rendah tanaman jagung juga tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak pada penanaman, berbeda dengan tanaman padi yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak dalam penanamannya. Lahan saya saya tanami jagung sendiri, sedangkan jika tanam padi saya harus menggunakan jasa buruh tanam. Tanam jagung lebih mudah yang penting tanahnya tidak keras, biasa saya tanam setelah turun hujan dan jarak tanam tanaman jagung lebih lebar sehingga jika dibandingkan dengan tanaman padi populasi tanamannya dengan luasan yang sama tanaman jagung memiliki populasi tanaman lebih sedikit. Dalam pemanenan jagung juga lebih mudah.  Biaya yang paling tinggi dari pengelolaan tanaman jagung adalah pemupukan, tanaman jagung membutuhkan pupuk yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman padi, terutama pupuk urea.

Kedua bisa dipanen batangnya (dijual) untuk pakan ternak atau jagungnya
Ketika terjadi musim kemarau dan sulit dalam mendapatkan air tanaman jagung masih tetap bisa dipanen hijau untuk dijadikan pakan ternak, saya pernah membeli satu ikat harga Rp.3.000 isinya 5 tanaman jagung. Lumayan tetap bisa mendapatkan keuntungan dari budidaya. Jika tetap ingin dipelihara hingga menghasilkan tongkol jagung, tanamn jagung juga bisa hidup dengan air yang minim, bahkan ada yang mencoba dengan irigasi tetes dari botol air minum dan bisa panen. Hal tersebut sangat penting diperhatikan dalam memilih tanaman budidaya karena anomaly iklim, adanya perubahan iklim yang jika dicocokkan dengan perhitungan pranata mongso kalau dalam jawa yang merupakan sumber rujukan dalam membaca keadaan alam sejak dulu ternyata banyak yang sudah tidak sesuai. Itu terjadi karena adanya perubahan iklim seperti yang sudah saya sebutkan tadi.

Ke tiga harga jualnya stabil
Jagung memiliki harga jual yang stabil, berbeda dengan tanaman padi jika musim penghujan harganya bisa turun drastis karena sulit dalam melakukan pengeringan. Jagung cenderung lebih stabil sehingga ada jaminan harga jika sewaktu-waktu panen. Penjualannya pun sangat mudah bahkan jika di lingkungan anda dekat dengan peternakan tidak jarang peternak-peternak mau membeli langsung dari rumah anda dengan harga mungkin malah lebih mahal dibandingkan dibeli oleh tengkulak di pasar.

Ke empat sela-sela jagung bisa dimanfaatkan untuk ditanami tanaman tumpangsari
Menanam jagung juga dapat dilakukan dengan tumpangsasi dengan cabai misalnya. Jadi sebelum menanam jagung tanam cabai terlebih dahulu, maksudnya adalah agar tanam cabai tidak kalah dengan tanaman jagung karena tanaman jagung daunnya bisa menutupi sela-sela tanaman sehingga mengakibatkan tanaman tumpangsari tidak mampu bersaing dalam memperebutkan cahaya, apalagi pada awal-awal pertumbuhan cahaya matahari merupakan kebutuhan tanaman yang sangat penting. Jika melakukan penanaman tanaman cabai terlebih dahulu diharapkan tanaman akan mampu bersaing sehingga semua bisa menghasilkan dengan baik. Selain cabai bisa juga dengan tanaman sayur seperti sawi atau seledri yang mana umur tanaman ini lebih pendek dibandingkan dengan umur jagung sehingga bisa panen lebih dulu. Melalui tanam tumpangsari petani bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Ke lima keberhasilan budidaya
Mengenai pengelolaan hama dan penyakit, tanaman jagung memiliki potensi serangan hama lebih sedikit dibandingkan tanaman padi, tingkat keberhasilan budidaya lebih tinggi. Hama yang sering meyerang tanaman jagung adalah uret, orong-orong dan ulat grayak. Dalam antisipasinya lebih mudah dibandingkan hama-hama utama pada tanaman padi. Sedangkan penyakit utama pada tanaman jagung adalah bulai, dalam antisipasi penyakit bulai ini bisa menggunakan benih yang secara genetis tahan terhadap serangan bulai

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam budidaya jagung perlu diperhatikan pemupukan tanamannya, dosis dan jenis pupuknya harus sesuai agar produksinya maksimal. Berikut jenis-jenis unsure hara yang diperlukan tanaman jagung :
Terdapat 19 unsur hara esensial : C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Mo, B, Si, Na
Berdasarkan jumlah hara yang diperlukan tanaman dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.  Hara makro primer : diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak. Hara makro primer ini antara lain : C, H, O, N, P, K, S
2.  Hara makro sekunder : diperlukan tanaman dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan hara makro primer. Hara makro sekunder ini antara lain : Ca, Mg, Na dan Si
3.  Hara mikro : Diperlukan tanaman dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan hara makro. Hara mikro terdiri dari : Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B dan Cl.
Ada beberapa hara yang perlu di penuhi dalam pemupukan untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman, masing-masing unsure hara memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut fungsi dari unsure hara yang dibutuhkan tanaman jagung :
N (Nitrogen)
-   Peranan / fungsi : Nitrogen merupakan bagian terpenting dari asam amino, asam nucleat, dan chorophyl. Pemberian nitrogen dapat mempercepat pertumbuhan vegetative (tinggi tanaman, lebar daun, besar dan panjang tongkol, jumlah anakan). Dan fungsi yang terakhir adalah meningkatkan kadar protein tanaman
-   Nitrogen diserap dari larutan tanah dalam bentuk NO3- atau NH4+
-   Dalam jaringan tanaman nitrogen yang telah diserap tersebut diubah menjadi N Organik kemudian menjadi Asam amino dan menjadi protein
-   Kebutuhan Nitrogen tertinggi adalah pada pertumbuhan vegetative hingga primodia bunga
-   Gejala defisiensi (kekurangan) Nitrogen adalah : tanaman kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua, daun kecil-kecil, tongkol kecil
-   Batas kritis kadar Nitrogen dalam daun pada stadium pertumbuhan <2 span="">
-   Penyebab kekurangan Nitrogen adalah : kadar N dan bahan organik tanah rendah, pemberian pupuk N rendah, Efisiensi pemupukan N rendah (banyak N hilang karena volatilisasi NH3, denitrifikasi, cara dan waktu pemupukan yang salah, pencucian/run off aliran permukaan sehingga tidak terjangkau akar tanaman), Penggenangan lahan secara terus-menerus menyebabkan kondisi reduksi yang berakibat supali N dan bahan organik terhambat, Penambatan N2 dari udara secara biologi (fiksasi N)oleh mikroba tanah terhambat karena adanya defisiensi P dalam tanah.
-   Tanah yang rentan terjadi defisiensi N : Tanah dengan kadar bahan organik rendah (<1 alkalin="" berpasir="" c="" kadar="" p="" ph="" rendah="" sering="" tanah="" tergenang="" yang=""> 7) dengan potensi volatilisasi NH3 tinggi. 

Fosfor (P)
-   Peran / fungsi : bagian terpenting dari ATP(adenosine phosphate) yang berfungsi sebagai energy kimia untuk menyimpan dan transfer energy dalam seluruh proses metabolism tanaman, bagian utama inti sel dan asam nucleat, memperbanyak anakan dan pertumbuhan akar, mempercepat pembungaan dan pemasakan
-   Fosfor diserap dari larutan tanah dalam bentuk ion H2PO4- dan HPO42-
-   Gejala defisiensi (kekurangan) Fosfor adalah : tanaman kerdil warna daun hijau gelap, akar dan anakan sedikit, sering timbul warna keunguan pada pelebah daun / batang, pemasakan terhambat (terlebih pada pemupukan N tinggi), tongkol tidak sempurna, respon terhadap pemupukan N rendah
-   Penyebab kekurangan Fosfor adalah : kadar P tanah rendah, pemupukan P rendah, Efisiensi pemupukan P rendah (fiksasi P oleh Al dan Fe pada lahan kering masam, atau fiksasi P oleh Ca pada lahan kering alkalin) sehingga P kurang tersedia, pengapuran berlebih pada lahan masam menyebabkan fiksasi P oleh Ca, Pemupukan N berlebih sedangkan pemupukan P rendah
-   Tanah yang rentan terjadi defisiensi P : tanah berpasir dengan bahan organik dan cadangan P rendah, tanah masam di lahan kering dimana fiksasi P tinggi seperti tanah podsolik merah kuning (ultisols dan oxisols), tanah yang telah terdegradasi, tanah gambut, tanah sulfat masam di daerah pasang surut, tanah alkaline dengan pH > 7,5.

Kalium (K)
-   Peranan / fungsi : transportasi hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun ke bagian tanaman lain, mengatur tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel, activator enzim pada seluruh proses metabolism tanaman, menunda penuaan daun, memaksimalkan pengisian tongkol
-   K diambil dari larutan tanah dalam bentuk K+
-   Gejala defisiensi (kekurangan) K : pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua  kemudian mengering, tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai, sering terjadi rebah karena N/K ratio tinggi, penuaan daun lebih cepat, kekosongan ujung tongkol, pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi, sehingga serapan hara terganggu), tanaman jagung mudah terserang penyakit bercak daun bila pupuk N berlebihan
-   Penyebab terjadinya defisiensi K : kadar K tanah rendah, pemupukan K kurang, setiap panen seresah diangkut keluar lahan bersama panen, sumbangan K dari air irigasi rendah, efisiensi pemupukan K rendah karena fiksasi K oleh mineral liat tipe 2:1 atau tanah berpasir sehingga K tercuci ke lapisan bawah karena K sangat mobile, keadaan lingkungan perakaran yang sangat reduktif, Ratio Ca/K atau Mg/K yang tinggi dalam larutan tanah sehingga Ca dan Mg menekan serapan K
-   Lahan yang biasa terjadi defisiensi K : tanah berpasir dengan kapasitas tukar kation rendah dan cadangan K rendah, tanah masam yang telah terdegradasi lanjut, tanah sawah dengan jenis mineral liat 2:1 (montmorilonit), tanah dengan ratio (Ca/K) dan (Mg/K) dalam larutan tinggi, tanah sawah yang drainasenya buruk menyebabkan serapan K terhambat oleh Fe2+ asam-asam organik dan H2S, Penggunaan N dan P berlebihan ( pemupukan tidak berimbang), lapisan olah tanah dangkal sehingga perakaran tanaman terbatas, perbedaan varietas tanaman (varietas unggul memerloukan K lebih banyak)

Pemupukan pada lahan harus dilakukan dengan berimbang dan memperhatikan spesifik lokasi dengan cara :
1.  Memanfaatkan semaksimal mungkin hara alami dari tanah, sisa tanaman dan bahan organik
2.  Pemupukan berfungsi hanya untuk memenuhi kekurangan hara
3.  Menggunakan bagan warna daun (BWD)
4.  Pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan analisis tanah
5.  Pemupukan berdasarkan respon hasil tanaman
6.  Pemupukan berdasarkan hasil kajian rekomendasi pemupukan (lahan sawah dan lahan kering)
Tabel 1. Pemupukan Berdasarkan Kebutuhan Hara Tanaman
No
Komoditas
Kebutuhan hara optimal (Kg/Ton/Ha)
N
Urea
P2O5
SP36
K2O
KCL
1
Jagung
25,4
55,3
10,2
28,2
19,9
33,2
2
Kacang tanah
60
130,4
11,9
33,1
33,6
56
3
Kedelai
60
130,4
12,6
35
28,8
48
4
Bawang merah
4
8,7
1,5
4,2
4,4
7,3
5
Kentang
5,3
11,6
2
5,6
7,8
13
6
Cabai
8
17,4
1,7
4,8
10,8
18
Sumber : PPI-PPIC (2001) , efisiensi pemupukan : N(25-35%), P(40-60%), K(10-20%)
Tabel 2. Kebutuhan Hara Tanaman Per Status Hara Tanah
Status Hara Tanah
Tinggi
Sedang
Rendah
Urea
75%
100%
100%
SP36
50%
75%
100%
KCL
50%
75%
100%

Jika di amati pada dua table di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu pemupukan berdasarkan status hara tanah dengan mempertimbangkan kandungan hara tinggi sedang atau rendah, pengukuran hara tanah bisa dilakukan menggunakan PUTS(Perangkat Uji Tanah Sawah) / PUTT (perangkat Uji Tanah Tegal), dan jumlah persen pupuk yang diberikan pemupukan bisa mengacu hasil pengukuran tersebut. Kedua kebutuhan hara optimal tanaman jagung seperti yang tertera pada table 1 bisa sebagai panduan untuk mencapai potensi hasil tanaman dalam ton per Ha. Potensi hasil tanaman bisa di lihat pada label benih, untuk mencapai potensi tersebut tentu harus didukung pula dengan status lahan. Lahan sawah memiliki tingkat kesuburan lebih tinggi dibandingkan lahan tegalan, selain itu juga perlu dilihat jenis tanah yang akan ditanami.

Tabel 3. Kebutuhan Pupuk N Berdasarkan Respon Hasil dan Efisiensi
Target hasil (ton/Ha)
Rendah (2-4 ton/Ha)
Sedang (4-5ton/Ha)
Tinggi (5-7 ton/Ha)
Respon Hasil (ton/Ha)
Pupuk N (Kg/ Ha)
1



2
80


3
120
105

4
160
140
120
5

175
150
6


180
7


210
8


240

Tabel 4. Kebutuhan Pupuk P Berdasarkan Respon Hasil dan Efisiensi Pada Tanah Non Fiksasi Tinggi
Target hasil (ton/Ha)
5-8 Ton /Ha
9-12 Ton/Ha
Respon Hasil (ton/Ha)
Pupuk P (Kg/Ha)
0
5-10
10-15
0,5
25-30
30-35
1
45-50
50-55
1,5
65-70
70-75
2
85-90
90-95
2,5
105-110
110-115

Berikan 100% pada saat pemupukan dasar atau maksimal ke 2
Tabel 5. Kebutuhan Pupuk K Berdasarkan Respon Hasil dan Efisiensi
Target hasil (ton/Ha)
4-7 Ton /Ha
7-10 Ton/Ha
10-12 Ton/Ha
Respon Hasil (ton/Ha)
Pupuk K (Kg/Ha)
0
20-30
30-40
40-50
0,5
40-50
50-60
60-70
1
60-70
70-80
80-90
1,5
80-90
90-100
100-110
2
100-110
110-120
120-130
2,5
120-130
130-140
140-150
Berikan 100% pada pemupukan dasar bila <75 kg="" span="">
Berikan masing-masing 50% pada pemupukan dasar dan susulan 2 atau 3 bila > 75Kg

Dari table 3, 4 dan 5 dapat disimpulkan bahwa pemupukan N memiliki respon yang lebih signifikan terhadap hasil. Tetapi untuk P dan K respon terhadap hasilnya lebih rendah. Sehingga dapat di katakana bahwa pada tanaman jagung pupuk N bisa menjadi faktor pembatas produksi paling besar dibandingkan pupuk P dan K, tetapi perlu di perhatikan bahwa jika pemupukan P dan K kurang maka produksi juga akan turun karena dua unsure ini merupakan unsure makro primer kebutuhan pupuk pada tanaman jagung.

Tabel 6. Rekomendasi Pemupukan Pada Lahan Sawah Berdasarkan Hasil Kajian
Urea : 450 Kg/Ha                           Urea : 350-425 Kg/Ha
Sp36 : 75-125 Kg/Ha         atau           Phonska : 300 Kg/Ha
KCL : 75 Kg/Ha
Pemberian
Pupuk I
Pupuk II
Pupuk III
Tambahan
Tanda Vegetatif
Daun 3
Daun 6-8
Daun > 10
Bunga jantan <25 span="">
Umur
7 HST
21-25 HST
>50 HST

Acuan Lain

BWD
BWD
BWD<4 span="">
Dosis pupuk




Urea
100
100-150
100-150
75
Phoska
150
150



Populasi tanaman optimal antara 60.000 sampai 75.000 tanaman perhektar
Jarak tanam sebaiknya 75cm x 20 cm 1 biji perlubang, atau 75cm x 40cm 2 biji perlubang.
Jagung juga bisa ditanam dengan system legowo dengan jarak 90-100cm x 40 cm x 20 cm 1 biji satu lubang
Tabel 7. Penggunaan BWD Pada Lahan Sawah
Warna daun
Skala BWD
Kg N/Ha
Kg Urea/Ha
Hijau Kekuningan
<4 span="">
69
150
Hijau
4-4,5
58
125
Hijau Tua
>4,5
46
100
 
penggunaan BWD di lahan sawah
Penerapan dosis pemupukan tanaman jagung yang di tanam di lahan sawah lebih mudah mengacu pada table 6 Pemupukan berdasarkan rekomendasi hasil kajian di lahan sawah dan panduan acuan lain untuk skala BWD di table 7. Sebenarnya di setiap bungkus benih jagung yang di beli di took pertanian, perusahaan sudah mencantumkan dosis pemupukan dan cara pemupukan serta waktu pemberiannya dan setiap benih berbeda-beda, tetapi pada table yang saya sampaikan ini bisa sebagai referensi bentuk keseragaman dan cara pengukuran yang lebih tepat dengan menggunakan BWD, sehingga pemupukan lebih efisien. Di table berikutnya merupakan rekomendasi pemupukan jagung di lahan kering / tegalan

Tabel 8. Rekomendasi Pemupukan Pada Lahan Kering Berdasarkan Hasil Kajian
Urea : 300 Kg/Ha                           Urea : 200 Kg/Ha
Sp36 : 125 Kg/Ha            atau           Phonska : 300 Kg/Ha
KCL : 75 Kg/Ha
Pemberian
Pupuk I
Pupuk II
Tambahan
Tanda Vegetatif
Daun 3
Daun 7-8
Bunga jantan <25 span="">
Umur
7 HST
25-30 HST

Acuan Lain

BWD
BWD<4 span="">
Dosis pupuk



Urea
50
125-175
75
Phoska
300
-


Tabel 9. Penggunaan BWD Pada Lahan Kering
Warna daun
Skala BWD
Kg N/Ha
Kg Urea/Ha
Hijau Kekuningan
<4 span="">
81
175
Hijau
4-4,5
69
150
Hijau Tua
>4,5
58
125
 
penggunaan BWD di lahan kering
Penting pula diperhatikan bahwa kandungan pupuk organik di lahan harus baik, dosis yang dianjurkan adalah lahan sawah : 2-3 Ton/Ha, dan Lahan Kering : 3-5 Ton/Ha. Pemupukan organik sangat memberi efek yang baik bagi tanaman jagung, saya membuktikan sendiri pada lahan pertanian saya. Syarat pupuk organik yang baik tentu harus sudah menjadi kompos, untuk mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan kualitas pupuk organik bisa memanfaatkan decomposer. Yang saya prektekkan dan sudah terbukti bagus adalah decomposer stardec, yang bisa anda beli di toko-toko pertanian.
Pemupukan Organik sangat baik dilakukan sebelum benih jagung di tanam, dengan meratakan pupuk di lahan yang siap ditanami, jangan lupa ukur pH di lahan tersebut, jika pH asam kurang dari 6 lebih baik dilakukan pengapuran terlebih dahulu dengan menggunakan kapur pertanian / dolomite bersama dengan pemupukan organik. Pupuk harus benar-benar merata dan tipis karena jika tidak rata (menumpuk) maka akan menjadi tempat hama uret, yang tentu saja hama tersebut nanti bisa memakan akar tanaman jagung dan menyebabkan kematian tanaman