Pedoman Seleksi dan Penyembelihan Hewan Qurban

11:36 PM


Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Alloh telah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Alloh yang kamu beriman kepada Nya (Al Maidah : 88).

Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari Idul Adha, dimana pada hari tersebut umut muslim diwajibkan untuk melaksanakan qurban, terutama yang secara financial mampu. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan beberapa pedoman seleksi dan penyembelihan hewan qurban yang halal dan baik. Tujuan dari perlakuan seleksi dan tata cara penyembelihan adalah agar petugas penyembelihan bisa melakukan penyembelihan secara halal, baaik dan benar serta menjamin ketentraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi daging hewan qurban yang halal dan toyib. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut secara ringkas adalah :

1.  Seleksi dan persyaratan hewan qurban
Seleksi hewan qurban penting dilakukan untuk mendapatkan hewan qurban yang benar-benar sehat dan sesuai dengan ketentuan agama. Cara seleksinya adalah :
a.  Berdasarkan pemeriksaan ante mortem dinyatakan sehat, yaitu bulu bersih dan tidak kusam, lincah, nafsu makan baik, suhu tubuh normal, lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) bersih dan normal.
b.  Tidak cacat, misal : pincang, buta, mengalami kerusakan telinga, dll
c.  Cukup umur :
1)  Kambing / domba : berumur diatas 1 (satu) tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap
2)  Sapi/kerbau : berumur diatas 2 (dua) tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap
perbedaan struktur gigi menurut umur pada kambing dan sapi
d.  Tidak kurus
e.  Jantan dengan tambahan syarat tidak di kastrasi (dikebiri) dan testis/buah zakar masing lengkap 2 (dua) buah serta bentuk dan letaknya simetris

2.  Persyaratan petugas penyembelih
Petugas yang melaksanakan penyembelihan haruslah :
a.  Laki-laki muslim dewasa
b.  Sehat jasmani dan rohani
c.  Memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam penyembelihan halal yang baik dan benar

3.  Persyaratan peralatan
Peralatan yang dipergunakan adalah pisau dan golok yang harus tajam, sehingga menjamin dapat memutus pembuluh darah, tenggorokan dan saluran makanan, serta senantiasa terjaga kebersihannya dan tidak berkarat.

4.  Persyaratan sarana
Sarana yang dipergunakan untuk ternak yang akan di jadikan qurban antara lain :
a.  Kandang penampungan sementara yang bersih, kering dan mampu melindungi hewan dari panas matahari dan hujan
b.  Tempat penyembelihan yang kering dan terpisah dari sarana umum serta tempat penjualan makanan dan minuman
c.  Lubang penampungan darah berukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 meter untuk setiap 10 ekor kambing atau 0,5 x 0,5 x 1 meter untuk setiap 10 ekor sapi.
d.  Tersedia air bersih yang mencukupi untuk mencuci peralatan dan jeroan selama proses penyembelihan berlangsung
e.  Tempat khusus untuk penanganan daging yang harus terpisah dari penanganan jeroan, yang senantiasa terjaga kebersihannya.

5.  Perlakuan hewan sebelum disembelih
Sebelum disembelih, hewan qurban perlu mendapatkan perlakuan sebagai berikut :
a.  Pemeriksaan ante-mortem oleh petugas berwenang
b.  Harus diperlakukan secara wajar dengan memperhatikan azaz kesejahteraan hewan agar tidak stress dan daging yang dihasilkan berkualitas baik
c.  Diistirahatkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari sebelum disembelih
d.  Diberikan pakan dan minum yang cukup
e.  Cara menjatuhkan / merbahkan hewan harus hati-hati, dihindarkan cara paksa atau perlakuan kasar yang menyebabkan rasa takut berlebihan atau kesakitan pada hewan serta resiko kecelakaan pada petugas penyembelih

6.  Tata cara penyembelihan
Penyembelihan dilakukan dengan tata cara agama islam sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan persyaratan teknis higienis dan sanitasi, antara lain :
a.  Hewan dirobohkan dengan kepala menghadap kiblat
b.  Membaca basmalah
c.  Hewan disembelih dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau dari leher saat memotong 3 (tiga) saluran sekaligus yaitu :
1)  Saluran makanan (mar’i)
2)  Pembuluh darah (wajadain)
3)  Memutus saluran nafas (hulqum)
d.  Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar-benar mati sempurna
e.  Penanganan hewan setelah disembelih sebaiknya dilakukan dengan posisi digantung pada kaki belakangnya agar pengeluaran darah berlangsung sempurna, kontaminasi silang dapat dicegah dan penanganan lebih mudah.
penggantungan hewan qurban
f.  Ikat saluran makanan (Osefagus) dan anus agar isi lambung dan usus tidak mencemari daging
g.  Lakukan pengulitan secara hati-hati dan bertahap, diawali dengan membuat sayatan pada bagian tengah sepanjaang kulit dada dan perut, dilanjutkan dengan sayatan pada bagian medial kaki
h.  Selanjutnya keluarkan isi rongga dada dan perut secara hati-hati agar dinding lambung dan susu tidak tersayat
i.  Pisahkan jeroan merah (hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal, lidah) dan jeroan hijau (lambung, usus, esophagus dan lemak)
j.  Pemeriksaan Post-mortem
k.  Pindahkan karkas ke tempat khusus untuk penanggulangan lebih lanjut 

7.  Pemeriksaan Post-mortem
Pemeriksaan Post-mortem adalah pemeriksaan kesehatan karkas dan organ tertentu (jeroan) setelah penyembelihan yang bertujuan untuk memutuskan apakah daging aman dan layak untuk dikonsumsi. Dilakukan oleh dokter hewan atau juru uji daging atau petugas teknis yang telah mendapatan pelatihan tentang meat inspector dibawah supervise dokter hewan. 

8.  Penanganan daging qurban yang higienis
Penanganan daging qurban yang higienis dilakukan dengan cara :
a.  Jeroan dan daging dikemas terpisah menggunaakan plastik khusus pembungkus makanan
b.  Hindari kontaminasi dari tangan manusia yang kotor, lalat atau serangga, peralatan yang kotor (pisau, talenan, alas meja , dll) air yang kotor dan lantai, alas tanah yang kotor dengan daging qurban
c.  Petugas menangani daging harus selalu menjaga kebersihan diri (memakai pakaian yang bersih, mencuci tangan setiap kali menyentuh/memegang benda/bahan yang kotor dan terutama setelah dari toilet)
d.  Segera distribusikan daging qurban, penyimpanan tanpa pendingin tidak bleh lebih dari 4 jam.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon