HIJAUAN MAKANAN TERNAK

3:00 AM
Sering di temukan sapi keracunan karena kesalahan dalam pemberian makanan, akibatnya sapi sakit dan dalam tingkat lanjut sapi bisa mati. Maka peternak perlu mengetahui macam-macam hijauan makanan ternak yang tidak berbahaya bagi ternak. Potensi wilayah Indonesia yang subur menjadikan peluang peningkatan produksi ternak melalui penanaman hijauan sebagai pakan ternak. Yang dimaksud hijauan adalah segala macam hijauan dari tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan oleh ternak tanpa mengganggu kesehatan ternak tersebut. Hijauan pakan ternak ini dibagi dalam 4 jenis yaitu : bangsa rumput-rumputan, bangsa leguminosa (kacang-kacangan), jerami dan hijauan lainnya.

1.      BANGSA RUMPUT-RUMPUTAN
Rumput merupakan bagian yang terpenting dari hijauan makanan ternak, karena beberapa alasan antara lain : (1) rumput mudah didapat dan dapat tumbuh dimana-mana (2) dapat tumbuh dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak, (3) mengandung semua zat makanan yang diperlukan dalam tubuh hewan, (4) dapat diberikan kepada ternak dalam jumlah yang banyak, (5) dapat diawetkan dan disimpan dalam waktu yang lama.
Rumput didaerah tropis memiliki mutu yang lebih rendah dibandingkan dengan rumput didaerah sub tropis, karena rumput di daerah tropis lebih cepat tua. Menurut cara tumbuhnya rumput dapat dibedakan menjadi dua : a. rumut liar (rumput alam) yaitu rumput yang dapat tumbuh dimana-mana tanpa di tanam dan dipelihara manusia, b. rumput tanaman yaitu rumput yang ditanaman manusia, rumput tanaman dibagi menjadi dua yaitu rumput potong dan rumput lapangan. Rumput potong yaitu rumput yang ditanam manusia umumnya terdiri dari rumput unggl dengan mutu yang tinggi, ditanaman dengan sengaja sebagai makanan ternak. Sedangkan rumput lapangan adalah rumput yang ditanaman manusia tetapi tidak dipotong, melainkan ternak sengaja di lepas untuk makan rumput di lapangan tersebut, rumput lapangan tersebut harus memailiki sifat-sifat yaitu tahan terhadap injakan, tumbuh dengan cepat, tumbuh mendatar atau vertikal tetap[i rendah,  dapat bersaing dengan rumput liar dan tahan terhadap kekeringan.

Beberapa macam rumput potong unggul antara lain :
a.      Rumput gajah (Pennisetum purpureum), disebut juga dengan rumput Uganda, rumput Napier. Berasal dari Afrika tropis, dengan sifat sifat sebagai berikut : (1) Tumbuh tegak membentuk rumpun mirip tebu dengan ketinggian mencapai 2-3 meter, (2) Berumur panjang, batang tebal dan keras, (3) Dapat tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan, (4) Tahan terhadap kekeringan, tidak tahan terhadap genangan air, (4) Menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Pemotongan rumput ini dilakukan setiap 40 hari sekali pada musim penghujan dan 80 hari sekali pada saat musim kemarau. Rumput di remajakan kembali jika sudah berumur 5-7 tahun, perbanyakannya dapat dilakukan dengan stek batang dan sobekan rumpun. Hasil hijauan berkisar antara 200-300 Ton hijauan segar/ Ha/ tahun.
rumput gajah
b.      Rumput benggala (Panicum maximum), daerah asal Afrika tropis dan Sub tropis. Sifat-sifat rumput benggala yaitu : (1) Tumbuh tegak membentuk rumpun dengan tinggi mencapai 1-1,8 meter, (2) daun lebih halus dibandingkan rumput gajah, (3) tumbuh baik pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1959 mdpl, (4) tahan kekerangan, tahan lindungan, tidak tahan terhadap genangan air. Pemotongan rumput ini dilakukan seriap 40 hari-60 hari sekali, peremajaan kembali setelah 5-7 tahun, rumput dapat diperbanyak dengan sobekan rumpun dan biji. Produksi hijauan 100-500 Ton/ Ha/ tahun.
Panicum maximum sumber : http://tropical.theferns.info
c.       Rumput Australia ( Paspalum dilatatum), berasal dari daerah Amerika Selatan dengan sifat-sifat sebagai berikut : (1) Tumbuh tegak, menyebar, berdaun pendek, ketinggian mencapai 175 cm, (2) Tumbuh baik pada tahan-tanah berat, (3) Tahan kekeringan, (4) Pada umur tua menjadi keras dan tidak disukai ternak. Perbanyakan tnaman dapat dilakukan dengan biji, stek dan sobekan rumpun. Produksi yang dihasilkan kurang lebih 90 Ton/Ha/ Tahun.
d.      Rumput Padi (Setaria sphacelata). Daerah asalnya adalah Afrika Selatan dan Afrika Timur. Rumput ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut (1) tumbuh membentuk rumpun, (2) ketinggian mencapai 1,5-2 meter, (3) sangat disukai ternak, daun lunak dan halus, (4) dapat hidup baik pada tanah sedang dan berat, tumbuh baik pada tanah lembab, (5) tahan kekeringan dan genangan air. Varietas lain dari rumput ini adalah Setaria itallaca, Setaria sphendida. Perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan biji (4-11 Kg/Ha), stek dan sobekan rumpun. Produksi hijauan kurang lebih 80 Ton/Ha/Tahun hijauan segar.
Setaria sphacelata, sumber : http://www.fastonline.org

e.      Rumput Mexico atau disebut juga Rumput teosinte (Euchcaena mexicana). Daerah asalnya adalah Amerika Tengan dan Mexico. Sifat-sifat rumput ini antara lain : (1) tumbuh tegak, batang daun daunnya lebar mirip tanaman jagung, (2) ketinggian tanaman mencapai 2,5-4 meter, (3) tumbuh baik pada daerah-daerah lembab yang tanahnya subur. Tanaman dapat diperbanyak dengn cara stek, dan sobekan rumput. Produksi hijauan kurang lebih 70-80 Ton/Ha/tahun rumput segar. 
f.   Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv Mott) disembut juga rumput gajah mini adalah salah satu rumput yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dapat ditanam di kebun rumput, pemaang sawah, tegalan dan pinggiran jalan. Karakteristik rumput odot antara lain : (1) mudah dikembangkan, (2) membentuk rumpun dengan perakaran kuat, (3) setelah pemotongan ke tiga jumlah tunas mencapai 60-100 tunas, (4) responsive terhadap pemupukan, (5) disukai ternak dan kadar protein kasar mencapai 14%, (6) tinggi tanaman berkisar 70-100 cm, (7) produksi segar dapat mencapai 400Ton/Ha/tahun. Bahan tanam rumput odot dapat berupa stek (minimal 3 mata tunas) atau pols. Waktu pennaman rumput odot yang tepat adalah pada awal sampai pertengahan musum pe nghujan, agar ada saat musim kemarau tiba akar rumput odot sudah kuat untuk menahan kekeringan. Jarak tanam rumput odot ini bervariasi 50 x 100 cm / 75 x 100 cm / 100 x 100 cm. Pada tanah yang subur sebaiknya menggunakan jarak tanam 100 x 100 cm sebab pada umur beberapa bulan saja rumput odot akan memiliki banyak anakan. Penanaman rumput odot pada lahan yang miring tidak membutuhkan pengolahan tanah terlebih dahulu, cukup dibuatkan lubang-lubang sesuai dengan kontor tanah sehingga dapat berfungsi sebagai  penahan erosi. Jarak tanam di lahan miring adalah 50 x 100 cm.
 
rumput Odot

Beberapa macam rumput Lapangan :
Rumput lapangan ini biasanya terdiri dari campuran bermacam-macam rumput yang hidup bersama dalam suatu lapangan penggembalaan. Kandungan protein rumput lapangan golongan Cyperaceae lebih tinggi dibandingkan golongan Graminae, tetapi rumput golongan Graminae lebih unggul dibandingkan Cyperaceae, hal ini disebabkan karena lebih disukai ternak, daya cernanya lebih tinggi dan lebih banyak menghasilkan hijauan.
a.      Golongan Graminae
1)      Brachiaria decumbens (rumput bede atau Signal grass) berasal dari Afrika tropis, dengan sifat sifat (1) tumbuh mejalar dengan membentuk stolon, (2) membentuk hamparan ebat setinggi 80-150 cm, (3) daun berbulu agak halus dan kasar, warna hijau gelap, (4) tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1200 mdpl, (5) sangat tahan terhadap penggembalaan berat. Rumput jenis ini dapat ditanam bersama dengan Leguminosa, perbanyakannya dapat dengan sobekan rumpun dan biji (2-4 Kg/Ha). Produksinya kurang lebih 80 Ton/Ha/Tahun.


2)     Brachiaria ruziziensis (Rumput ruzi). Daerah asal rumput ini adalah Congo, Afrika dan Kenya. Sifat-sifat rumput ini : (1) tumbuh menjalar dengan membentuk stolon setinggi 90 cm, (2) daun ditutup bulu-bulu, (3) tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1000 mdpl, (4) tumbuh baik pada struktur tanah sedang. Rumput ini dapat ditanam dengan biji dan sobekan rumpun. Hasil hijauan sekitar 70-100 Ton/Ha/Tahun hijauan segar.
3)     Brachiaria mutica (para Grass/ rumput para/ Kolonjono). Daerah asal rumput ini adalah Afrika tropik. Sifat-sifat rumput ini adalah : (1) bisa sebagai rumput potongan dan padang penggembalaan dengan sistem rotasi, (2) tumbuh tegak membentuk rumpun lebat setinggi 60-90cm, (3) menjalar dengan stolon, tekstur agak kasar, (4) tumbuh baik pada dataran rendah hingga ketinggian 1000mdpl, (5) butuh tnah sedang hingga berat, (6) tumbuh baik di tepi sungai dan di dalam air yang mengalir, (7) pertumbuhan terhambat pada musim kemarau, (8) tidak tahan penggembalaan berat, (9) penggembalaan paling baik jika rumput telah berumur 1 tahun. Perbanyakan tnaman dengan biji (2-4,5 Kg/Ha), sobekan rumpun dan stek batang. Hasil hijauan antara 70-200 Ton/ha/tahun.
4)     Cynodon dactylon (Rumput bermuda). Daerah asal rumput ini adalah di seluruh dunia daerah tropis. Sifat-sifat rumput ini adalah (1) sebagai tanaman padang rumput permanen, (2) berdaun halus membentuk kumpulan hijauan yang lebat, batang yang berbunga dapat mencapai ketinggian 10-70 cm, (3) dapat tumbuh pada daerah yang berpasir hingga berlempung , (4) tahan musim kering tetapi hasil hijauan sedikit, (5) tahan penggembalaan dan injakan. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji, potongan stolon dan rhisome.
5)     Cynodon plectostachyus (Rumput afrika). Berasal dari Afrika Timur. Rumput ini memiliki sifat-sifat (1) tumbuh menjalar dengan stolon dengan ketinggian 60-100 cm, (2) daun berbulu dan lebar, (3) tumbuh baik pada semua jenis tanah, (4) tahan injakan dan penggembalaan berat. Perbanyakannya dapat menggunakan potongan stolon dan rhisome.
6)     Digitaria decumbens (Rumput Pangola). Daerah asal rumput ini adalah Afrika Selatan. Sifat-sifat rumput ini adalah (1) dapat sebagai rumput potongan dan penggembalaan, (2) tumbuh menjalar dengan stolon membentuk hamparan, tinggi 60-120 cm, (3) berdaun halus, (4) tumbuh baik pada ketinggian 200-300 mdpl, (5) tumbuh baik di berbagai macam tanah, (6) tidak tahan penggembalaan berat terus menerus.
7)     Digitaria sanguinalis (Rumput cakar ayam). Rumput ini tumbuh dimana-mana dari dataran rendah hingga ketinggian 1800 mdpl. Rumput ini digemari oleh semua jenis ternak herbivora.
8)    Paspalum conyugatum/ Axonopus compresus (Rumput pahit). Rumput ini berasal dari Amerika tenggara, India barat, Amerika Tengah dan Amerika selatan bagian tropik. Sifat rumput ini adalah (1) berakar dangkal, tinggi dapat mencapai 20-60 cm, (2) tumbuh baik di tanah berpasir dan campuran tanah liat, mineral dan pasir, (3) tahan terhadap genangan air, (4) tahan penggembalaan dan pemotongan yang pendek. Perbanyakan tanaman dengan bungkul-bungkul akar.

b.      Golongan Cyperaceae
Pada umumnya rumput golongan ini kurang disukai ternak, hal ini disebabkan karena golongan rumput ini agak keras. Beberapa contoh rumput golongan cyperaceae :
1)      Cyperus rotandus/ rumput teki
2)     Kyllinga monocephala
3)     Fimbristylis annua
4)     Carex remota

2.     BANGSA LEGUMINOSA (KACANG-KACANGAN)
Daun-daun leguminosa mempunyai peranan penting dalam penyusunan ransum pokok hidup bagi ternak/hewan herbivora, disamping pemberian hijauan lainnya. Karena tanpa hijauan Leguminosa dalam ransum, umumnya kurang memenuhi syarat. Dari semua hijauan segar yang ada, golongan leguminosa yang mempunyai kadar protein tertinggi dan susunan kebutuhan zat makanan yang cukup lengkap. Golongan leguminosa mempunyai kandungan mineral terutama Ca dan P yang tertinggi diantara golongan hijauan segar yang lain. Kecuali itu pada kenyataannya daun-daunan Leguminosa sangat digemari ternak herbivora.
Tetapi walaupun demikian golongan Leguminosa  belum dapat seluruhnya menggantikan rumput, hal ini disebabkan :
a.      Golongan Leguminosa belum dapat menghasilkan hijauan dalam jumlah yang banyak dan secara terus-menerus, sehingga paling banyak hanya dapat digunakan sebagai tambahan disamping rumput sebagai ransum pokok hidup.
b.      Banyak dari golongan Leguminosa dimanfaatkan manusia baik itu dipetik daunnya atau buahnya sebagai sayuran
c.       Banyak jenis Leguminosa yang susunan zat makanannya sangat baik, tetapi tidak dapat diberikan dalam jumlah banyak karena mengandung racun (toxid, alkaloid, HCN). Yang kesemuanya itu dapat mengganggu pencernaan, susunan syaraf , dan dapat pula mengakibatkan kematian pada ternak yabng memakannya.
 Melihat dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahawa rumput masih tetap memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup bagi ternak Herbivora. Beberapa leguminosa yang penting sebagai penghasil hijauan segar antara lain :
a.      Calopogonium muconoides (Kalopo). Daerah asalnya adalah Amerika Selatan, leguminosa ini memiliki sifat-sifat : (1) tumbuh menjalar dan memanjat, membentuk hampatan tinggi mencapai 30-50 cm, (2) batang lunak dan ditutupi bulu-bulu panjang berwarna cokelat, (3) berdaun tingga setiap tangkai daun, (4) tumbuh baik pada ketinggian 200-100mdpl, (5) tidak tahan terhadap genangan air, tahan terhadap lindungan, (6) tidak tahan penggembalaan berat, (7) tanaman mulai dapat dipotong pada tahun ke dua. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji (3 Kg/ha) dan stek. Produksi hijauan sekitar 8-24 Ton/Ha/ 2kali potong.
b.      Centrosoma pubescens (Centro), daerah asal tanaman ini adalah Amerika Selatan bagian tropik. Sifat-sifat dari leguminosa ini adalah : (1) digunakan sebagai tanaman sela pencegah erosi, (2) tumbuh menjalar memanjat dan membelit, (3) batang agak berbulu dan berkayu, berdaun tiga pada setiap tangkai daun, bentuk helai daun oval atau agak elips, (3) tumbuh baik pada ketinggian 0-100 mdpl, (4) tumbuh baik pada struktur tanah sedang hingga ringan, (5) agak tahan kering dan tahan asam, (6) pada pertumbuhan awal tidak tahan terhadap lindungan. Perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji (3-5Kg/Ha) biji terlebih dahulu direndam dahulu dengan air hangat kuku kurang lebih 30 menit. 
c.       Stylosanthes guyanensis. Daerah asal tanaman ini adalah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, leguminosa ini memiliki sifat-sifat : (1) tumbuh tegak, agak rebah dan membentuk rumput berdaun lebat, (2) berdaun tiga setiap tangkai daun, daun relatif kecil berbentuk elips, sempit agak panjang dan berbulu, (3) tumbuh baik pada berbagai macam tanah, tumbuh baik pada ketinggian 0-100 mdpl, (4) tahn kering dan tidak tahan terhadap lindungan. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji (1-5Kg/Ha) dan stek dari tanaman yang telah berumur 3 tahun.
d.      Stylosanthes humilis. Daerah asalnya adalah Amerika Selatan tropik. Leguminosa  ini memiliki sifat –sifat : (1) sebagai tanaman padang penggembalaan, (2) tumbuh pendek kuang lebih 60 cm, (3) berdaun tiga sempit memanjang dan runcing, (4) agak tahan kering dan tidak tahan genangan air.
e.      Vigna sinensis (kacang panjang). Daun kacang panjang termasuk hijauan leguminosa yang tinggi kandungan zat makanannya, banyak mengandung protein dan kalsium. Tetapi tidak dapat disediakan dalam jumlah banyak karena dibutuhkan manusia.
f.        Stylosanthes grassillis. Tanaman ini tahan kering dan mampu memproduksi hijauan 40-60 Ton/Ha/tahun.
g.      Leucaena glauca (lamtoro atau petai cina). Sangat disukai ternak ruminansia, tetapi pemberiannya perlu dibatasi karena adanya racun yang dikandungnya (disebut memotoxin). Pemberiannya tidak boleh melebihi 10% dari jumlah seluruh ransum yang diberikan, jika melebihi akan menyebabkan kerontokan bulu.
h.     Leucaena leucocephalla (lamtoro gung). Bedanya dengan Leucaena glauca ialah pada Leucaena leucocephalla tumbuhnya lebih pendek, rantingnya lebih halus dan hasil hijauannya lebih banyak.
i.        Macroptilium antropurpureum (Siratro). Tanaman ini memiliki sifat-sifat (1) tumbuh menjalar dan memanjat, berdaun tiga pada setiap tangkai, kedua helai daun mempunyai lekukan yang khas, (2) warna daun hijau gelap, permukaan atasnya agak berbulu, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, (3) tumbuh paling baik pada temperatur lebih dari 21 derajad celcius, (4) tahan terhadap penggembalaan berat dan kekeringan, (5) perbanyakan tanaman dengan biji (1-3Kg/Ha).
j.        Macroptilium lathyroides dan Macroptilium axillare
k.      Sesbania grandifora (Turi). Tanaman ini dapat tumbuh dimana-mana, tahan terhadap kekeringan, disukai oleh semua ternak herbivora, terutama kambing dan domba. Hasil hijauannya sedikit. Ada dua jenis turi yaitu turi merah dan turi yang berbunga putih. Turi yang berbunga putih memiliki kadar protein lebih tinggi daripada turi yang berbunga merah.
l.        Desmodium heterophyllum, Desmodium intortum dan Desmodium uncinatum. Ketiga jenis leguminosa tersebut memiliki banyak kesamaan. Dapat tumbuh baik disegala jenis tanah, didaerah tropik dan subtropik. Ciri khas dari desmodium adalah anak-anak daun berbintik-bintik cokelat merah sampai ungu.
m.   Glycine wightii/Glycine javanica. Tumbuh baik di daerah tropik dan subtropik, lebih tahan kering dibandingkan dengan jenis desmodium. Tetapi membutuhkan tanah yang subur ddengan drainase baik. Tidak tahan terhadap genangan air dan tidak dapat hidup pada tanah masam.
n.      Medicago sativa.  Jenis leguminosa ini banyak mengandung protein dengan susunan zat makanan yang sangat lengkap, disamping itu mengandung vitamin B kompleks. Kadar toxinnya demikian rendah, hampir tidak berpengaruh terhadap ternak yang memakannya
o.      Crotalaria usaramoensis. Tumbuh baik di daerah persawahan, disukai oleh ternak herbivora, terutama kambing dan domba. Tidak boleh diberikan terlalu banyak karena mengandung alkaloid.

p. Indigofera. Merupakan jenis leguminosa yang sangat potensial sebagai pakan ternak, karena memiliki kandungan nutrisi dan produksi yang tinggi, serta mempunyai kualitas baik untuk memenuhi kebutuhan terak dan dapat beraadaptasi pada semua jenis tanah, serta toleran terhadap kekeringan. Pada musim hujan indigofera  memiliki palabilitas yang rendah, namun baik digunakan pada akhir musim kemarau saat pertumbuhan cabang muda ke dua siap untuk dikonsumsi ternak pada saat merumput. Sedangkan indigofera  yang dimanfaatkan pada system cut and carry  atau tebas angkut, manajemen defoliasi atau pemotongan untuk menghasilkan produktivitas dan kualitas nutrisi yang optimal adalah pemotongan dengan interval 60 hari dan tinggi 1 meter dengan umur potong pertama 6-8bulan. Indigofera dapat diberikan kepada ternak dengancara dicampur dengan rumput introduksi mialnya rumput gajah atau rumput odot. Disaat rumput berperan sebagai sumber serat kasar, indigofera berperan sebagai sumber protein kasar. Perbandingan komposisi presentase rumput gajah : indigofera sebesar 40% : 60% menghasilkan pertambahan bobot badan harian sebesar 0,5 Kg/ekor/hari dan efisien menurunkan konversi akan (kemampuan ternak dalam mengubah pakan menjadi daging). Kualitas nutrisi dapat dilihat dari komposisi kimia suatu bahan pakan yang terdiri dari bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK), serta bahan ekstrak tanpa nitrogen. B erikut merupakan kandungan nutrisi indigofera yang diperoleh dari berbagai sumber.
BK (%)
PK (%)
SK (%)
Referensi
98
27,96
15,25
Nurhayu, 2016
29,9
23,1
-
Ali et all, 2014
90
27
13
Abdulah et all, 2012
-
23,8
15,2
Tjelele, 2006
Pelestarian indigofera dapat dilakukan dengan budidaya dan budidaya tersebut sangatlah mudah karena legume ini menghasilkan biji sebagai sumber benih sepanjang tahun tanpa mengenal musim. Penanaman dapat dilakukan secara monokultur, tanaman sela (intercropping), tanaman campuran dengan tanaman pangan (alley cropping) dan tanaman pager (hedgrow). Untuk menggunakan sebagai tanaman pagar, dilakukan jarak tanam 2-3 meter baris dan tinggi 3-5 meter.


3.     HIJAUAN LAINNYA
Hijauan segar dari tanaman lain hanyalah merupakan hijauan tambahan pada saat-saat kedua golongan diatas mulai sukar diperoleh, terutama pada musim kemarau yang panjang. Sebagai contoh beberapa tanaman hijauan lain yang masih dapat diberikan sebagai makanan ternak adalah :
a.      Hisbiscus tiliacus (waru). Disenangi oleh kambing dan domba.
b.      Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu)
c.       Urena lobata (pulutan)
d.      Artocarpus integra (nangka)
e.      Musa sapientum (pisang). Baik untuk herbivora, terutama kambing, domba dan kuda. Daun-daun muda baik sekali diberikan untuk ayam dan itik. Batangnya sering pula diberikan untuk ternak babi.
f.        Manihot utilissima (ketela pohon). Daun yang tidak terlalu tua digemari kambing, domba serta ternak herbivora yang lain, daun harus dilayukan terlebih dahulu bisa dengan di jemur agar ternak tidak kembung. Tepung daun singkong juga bisa diberikan pada unggas.
g.      Ipomea batatas (ubi jalar). Daunnya terutama baik untuk uggas dan babi.
h.     Ipomea reptans (kangkung). Banyak mengandung mineral.
i.        Limnocharis flava (genjer)


1.      JERAMI
jerami padi
Jerami adalah isa tanaman setelah diambil hasilnya. Sisa tanaman tersebut dapat berupa batang, daun baik yang masih hijau segar maupun yang sudah menguning, tetapi masih dapat diberikan kepada ternak. Jarami yang sering diberikan sebagai makanan sapi adalah : jerami padi, jerami jagung, jerami sorgum, jerami kacang tanah, jerami kedelai, atau jerami bangsa kacang-kacangan yang lain. Jerami merupakan limbah/sisa, oleh karena itu nilai makanannya jauh menurun. Kadar serat kasarnya tinggi sedangkan kadar zat-zat makanan lainnya rendah terutama kadar proteinnya. Pada umumnya kurang disukai ternak, karena texturnya yang kasar. Pemberian jerami pada ternak bertujuan untuk menambah jumlah makanan atau menambah volume makanan, pada umumnya jerami diberikan pada ternak ruminansia, untuk menaolong perncernaan jerami di potong-potong dahulu sehingga akan lebih mudah dalam pengunyahannya. Peningkatan mutu jerami padi dapat dilakukan dengan membuat menjadi tape jerami/fermentasi, amonisasi jerami dan silase.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon