Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan Pertanian

8:52 PM Add Comment
Pengertian

Penyuluhan berasal dari kata dasar “SULUH” yang berati memberi terang, mendapat imbuhan pe-an yang menyatakan suatu proses atau kegiatan untuk memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai berbagai inovasi baru hingga permasalahan yang sedang dan akan dihadapi petani dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas usahataninya. Indikator keberhasilan penyuluhan pertanian sering dikaitkan dengan tujuan yang diinginkan. Beberapa tujuan tersebut antara lain :
1. Produktivitas pertanian
2. Memandirikan petani
3. Pemberdayaan masyarakat
4. Mutu hidup dan kesejahteraan keluarga petani
5. Pengetahuan petani
6. Sikap petani terhadap hal baru (inovasi)
7. Keterampilan petani
8. Perubahan sosial dalam suatu masyarakat
Penyuluh dalam hal ini berfungsi sebagai penghubung antara birokrasi (pemerintah) serta swasta dengan petani atau masyarakat tani. Oleh karena itu petugas penyuluhan haruslah dapat menjadi rekan kerja petani yang selalu mengedepankan kepentingan petani. Kalau kita lihat lebih jauh program-program penyuluhan pertanian pada masa orde baru banyak terinspirasi dari pemikiran kaum intelektual yang duduk di pemerintahan. Pemikiran-pemikiran tersebut banyak yang bersifat sebagai inovasi baik itu menggantikan tata cara yang biasa dipakai oleh petani maupun “menyempurnakan” tata cara yang biasa digunakan oleh petani. Dalam kondisi seperti itu penyuluh terasa samar-samar kalau dikatakan sebagai rekan kerja petani. Petugas penyuluhan lebih berperan sebagai pengkomunikasi program pemerintah dan “memaksa” petani untuk dapat melaksanakan program tersebut dengan baik.
Berbeda dengan kondisi sekarang, penyuluh dapat benar-benar menjadi rekan kerja petani diamana pembangunan yang sekarang bersifat bottom-up (dari bawah ke atas), semua permasalahan-permasalahan yang dirasakan oleh petanilah yang menjadi program kerja bagai petugas penyuluh untuk membantu menyelesaikannya. Adanya komunikasi antara petugas penyuluhan dan petani mengenai berbagai masalah tersebut kemudian disampaiakan kepada dinas yang terkait ataupun swasta dan LSM untuk dicari jalan keluan pemecahan masalah tersebut. Petugas penyuluh lebih bersifat sebagai mediator. Berbagai penyelesaian dan alternatif penyelesaian permasalahan petani disampaikan melalui petugas penyuluh pertanian. Petugas penyuluh pertanian tersebut kemudian menyampaikan kepada petani dengan bahasa dan penjelasan yang mudah dimengerti oleh petani. Oleh sebab itu petugas penyuluh pertanian juga harus benar-benar mengerti karakteristik petani di wilayah tersebut.
Tujuan akhir dari kegiatan penyuluhan tidak boleh lepas dari memandirikan petani. Menjadikan petani tidak mengalami ketergantungan, petani dapat mengusahakan sendiri dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dan memiliki inisiatif serta kreatifitas sehingga bisa mengembangkan apa yang telah disuluhkan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat tersebut.

Model penyuluhan pertanian

Kegiatan penyuluhan pertanian dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Model penyuluhan pertanian ini menganut pendidikan orang dewasa, yaitu pendidikan yang dapat dilakukan seumur hidup tidak mengenal batas usia maupun ruang dan waktu. Tata caranya atau metodenya dapat dilakukan dengan interpersonal (antara petugas penyuluhan dengan petani), secara kelompok (dengan membuat kelompok tani), dan secara massa(melalui media dan pertemuan yang melibatkan sekolompok besar petani). Tekniknya dapat menggunakan komunikasi dua arah antara penyuluh dan petani ataupun komunikasi satu arah. Teknik-teknik penyuluhan pertanian antara lain : siaran radio, famlet, Hp, leafet, banner, spanduk, film, demonstrasi, dan lain-lain. Metode terkait dengan cara mendekatkan diri penyuluh dengan yang dsuluh, sedangkan teknik terkait dengan cara mendekatkan meteri penyuluhan dengan yang disuluh.
Penyuluhan merupakan pendidikan nonformal yang disusun menggunakan kurikulum sama dengan pendidikan formal. Pendidikan nonformal di sini diartikan bahwa penyuluhan merupakan pendidikan di luar bangku sekolah, dapat dliakukan kapan saja dan di mana saja. Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan, dan kebanyakan dilakukan di luar ruangan di dekat lahan pertanian petani. Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan belajar yang dilakukan dengan praktek langsung di lapang, berbagai program ataupun penyelesaian masalah di praktekkan langsung di lapangan atau tempat usahatani. Dengan di praktekkan secara langsung maka petani akan lebih mengerti dan mengikuti di bandingkan hanya dalam bentuk teori yang kebanyakan petani tidak menyukainya. Karangteristik petani adalah semua cara ingin yang mudah dan jelas, jika sewaktu praktek dirasakan “njlimet” dan sukar dimengerti petani tidak akan mengikutinya. Sering petani “menyederhanakan” cara-cara yang disuluhkan, misal pemberian pupuk urea pada tiap-tiap tanaman takarannya 1 sendok makan, bagi petani cara tersebut terlalau “njlimet” melakukan pemupukan dengan menggunakan sendok makan. Petani menggunakan tangan, 1genggam untuk 4 tanaman, cara seperti itu dirasakan lebih mudah bagi petani walaupun takaran pupuknya tidak tepat, jumlah pupuk bisa menjadi bertambah banyak atau berkurang dari standar kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Memberi penyuluhan memang harus dengan penuh kesabaran, dalam artian petugas penyuluh pertanian harus bisa “ngemong” petani. Selain karakteristik-karakteristik di atas ada juga petani memiliki sifat kolot karena ada banyak petani berumur tua, mereka takut mencoba hal baru atau cara-cara peningkatan produktivitas tanaman yang terkini karena pemikiran mereka sudah pasrah “narimo kanthi legowo” apa pun hasil pertanian yang mereka dapatkan di terima dengan lapang dada. Petani yang seperti ini harus ekstra sabar dalam menghadapinya, mereka akan mengikuti lingkungan jika di lingkungan tersebut sebagian besar masyarakatnya telah menjalankan secara kontinyu (mengadopsi) apa yang telah disuluhkan. Oleh karena itu dalam kegiatan penyuluhan sasaran kunci untuk dipengaruhi pertama kali adalah petani yang memiliki usia relatif muda dan memiliki pengaruh di daerah tersebut sebagai tokoh masyarkat atau pimpinan nonformal.

Perlu diketahui

Perlu diketahui bagi seorang petugas penyuluh pertanian bahwa petani tidak mau digurui, sehingga sewaktu melakukan penyuluhan, petugas penyuluh pertanian haruslah menjalankan fungsinya sebagai rekan kerja petani bukan sebagai guru bagi petani. Petani lebih pandai dari petugas penyuluh, hal tersebut perlu diingat dan di tanamkan dalam pemikiran setiap petugas penyuluh pertanian. Petani ibarat sudah makan hasil bumi dan tinggal sejak masih dalam kandungan, apa yang mereka tahu secara detail belum tentu diketahui oleh petugas penyuluhan sekalipun pendidikan formal petugas penyuluh lebih tinggi dibandingkan petani.