BENTUK-BENTUK PENDIDIKAN ORANG DEWASA

3:00 AM

Jenis, Ciri—ciri dan Pemilihan Gaya Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian

petani sebagai sumber informasi bagi petani lain

Belajar tidak mengenal usia dan tempat, itulah salah satu proses dalam kegiatan penyuluhan pertanian yang dinamakan dengan pendidikan orang dewasa. Dalam konsep ini petani tidak dibatasi umur maupun tempat yang digunakan dalam belajar, bahkan bisa dilakukan sambil bekerja (learning by doing). Konsep pendidikan orang dewasa juga menitik beratkan bahwa sumber dari pengetahuan tidak hanya dari satu fihak sehingga komunikasi bersifat dua arah, penyuluh lebih berperan sebagai fasilitator, bukan sumber segala pengetahuan tentang pertanian. Petani bisa belajar dari petani lain yang lebih berpengalaman atau dari kegiatan pengalaman sendiri. Berikut saya sampaikan bentuk-bentuk pendidikan orang dewasa.

A.  JENIS DAN GAYA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Dalam kegiatan pembelajaran orang dewasa terdapat tiga jenis gaya, yaitu :
1.  Gaya Pembelajaran tergantung (dependent)
Adalah gaya pembelajaran yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui pembelajaran yang sangat didominasi oleh pengajaran sehingga individu sangat tergantung kepada pengajar. Tanpa adanya pengajar orang tersebut tidak dapat mengembangkan  kemampuan dirinya melalui pembelajaran. Kegiatan pembelajaran secara detail sudah dirancang oleh pengajar tanpa sepengetahuan individu yang belajar. Pengajaran yang menetapkan bahwa materi pembelajaran itu diperlukan atau tidak diperlukan oleh pelajar. Pengajar berperan sebagai sumber materi pembelajaran. Kemudian pengajar menjelaskannya kepada seluruh pengajar dengan menggunakan teknik komunikasi satu arah. Pengajarlah yang melakukan evaluasi serta memberikan penilaian apakah hasil belajarnya dinyatakan salah atau benar, dan apakah pembelajarannya sudah berhasil atau belum.
2.  Gaya pembelajaran Kerja Sama (collaborative)
Adalah gaya pembelajaran yang berada di tengah-tengah antara gaya pembelajaran tergantung (dependent), dan gaya pembelajaran mandiri (independent). Gaya pembelajaran kerja sama (collaborative) menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui pembelajaran di mana pengajar dan pelajar ikut bersama-sama dalam kegiatan pembelajaran. Mulai dari merancang materi pembelajaran, menentukan metode pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, sampai dengan melakukan evaluasi pembelajaran dilakukan bersama-sama antara pengajar dan individu yang belajar. Mereka secara bersama-sama juga menentukan apakah pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil atau belum.
3.  Gaya pembelajaran mandiri (independent)
Adalah gaya pembelajaran yang menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui pembelajaran mandiri. Gaya pembelajaran mandiri (independent) adalah kebalikan dari gaya pembelajaran tergantung (dependent). Dengan gaya pembelajaran ini individu yang belajar tidak akan tergantung kepada pengajar. Dengan pengalaman yang sudah dimiliki para pelajar saling berinteraksi, saling menilai, saling memberikan komentar terhadap pekerjaan masing-masing, sedangkan pengajar bertindak sebagai fasilitator. Individu yang belajar menetapkan materi pembelajaran yang akan dipelajari dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Pengajar bukan sebagai eksper atau sumber materi pembelajaran, tetapi pengalaman semua yang hadir akan menjadi sumber materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh teknik komunikasi berbagai arah. Pelajar melakukan evaluasi dan mereka akan menentukan apa hasil belajar mereka salah atau benar, dan apakah pembelajaran sudah berhasil apa belum. Dalam gaya pembelajaran ini dikembangkan teknik evaluasi yang disebut SAIL (Self Assessment Inner Learning). Bukanlah pengajar yang melakukan evaluasi, dan bukan pengajar pula yang akan menentukan apa hasil belajar si pelajar dinyatakan salah atau benar, atau apakah pembelajarannya sudah berhasil atau belum, tetapi yang melakukan dan menentukan semua ini adalah para pelajar sendiri secara mandiri, pengajar hanya bertindak sebagai fasilitator.


B.  CIRI-CIRI GAYA PEMBELAJARAN
Ciri gaya pembelajaran tergantung (dependent) adalah sebagai berikut :
a.  Pengajar menyampaikan materi sajiannya dengan baik sekali, biasanya menggunakan alat peraga dan memberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab.
b.  Pengajar merencanakan secara detail semua kegiatan pembelajaran.
c.  Pengajar merancang rencana terperinci dan pengorganisasian dari pembelajaran kemudian menjelaskannya kepada para pelajar.
d.  Pengajar yang menetapkan materi yang diperlukan dalam pelajar.
e.  Pelajar akan senang apabila pengajar menyajikan materinya dengan kuliah dan demonstrasi.
f.  Pengajar memberitahukan hal-hal yang benar atau salah menurut pendapatnya.
g.  Pengajar melakukan kontral yang tepat terhadap diskusi yang akan dilakukan oleh pelajar sehingga waktu dapat dipergunakan dengan baik.
h.  Pengajar memikul tanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pembelajaran.
i.  Pelajar meyerahkan sepenuhnya kepada pengajar mengenai jawaban pertanyaan atau hal-hal yang dianggapnya paling benar yang menyangkut materi pembelajaran.
j.  Pengajar memutuskan apakah pembelajaran dianggap berhasil atau gagal.

Ciri-ciri gaya pembelajaran kerja sama (collaborative) adalah sebagai berikut :
a.  Pengajar ikut bersama-sama dengan para pelajar dalam kegiatan pembelajaran.
b.  Pengajar bersama-sama dengan para pelajar bertanggung jawab terhadap penetapan materi pembelajaran.
c.  Peran utama pengajar adalah mendorong para pelajar agar dapat bekerja sama, mengembangkan alternatif-alternatif, dan mengarahkan mereka untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
d.  Pengajar sebaiknya menerima ide atau pendapat para pelajar walaupun sebenarnya dia tidak setuju.
e.  Pengajar hendaknya membagi tanggung jawab bersama-sama dengan para pelajar untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f.  Pengajar memberikan kesempatan pada pelajar untuk memberikan komentar dan mengungkapakan kebutuhan mereka untuk menyempurnakan program pendidikan.
g.  Pengajar mengharapkan para pelajar dapat beradu pendapat dengannya.
h.  Para pelajar diikut sertakan dalam penyusunan rencana pembelajaran.
i.  Pengajar membantu para pelajar agar mereka dapat menentukan materi pembelajaran termasuk topic-topik yang akan dipelajari.
j.  Pelajar bersama-sama dengan pengajar menentukan apakah pembelajarannya bermanfaat atau tidak.

Ciri-ciri gaya pembelajaran mandiri (independent) adalah sebagai berikut :
a.  Para pelajar diharapkan dapat saling menilai dan memberikan komentar terhadap pekerjaan mereka masing-masing, sedangkan pengajar bertindak sebagai fasilitator.
b.  Para pelajar memutuskan materi apa yang akan dipelajari dengan sedikit fasilitas dari pengajar.
c.  Para pengajar sebaiknya dapat memilih metode-metode pembelajaran yang akan mereka pergunakan.
d.  Pengajar tidak harus selalu menguasai materi atau memiliki pengalaman yang lebih banyak daripada pelajar karena pengalaman semua yang hadir menjadi sumber belajar.
e.  Pengajar memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk menetapkan lamanya waktu pembelajaran untuk setiap materi yang dipelajari.

C.  MEMILIH GAYA PEMBELAJARAN
Gaya pembelajaran yang paling sesuai untuk pendidikan orang dewasa adalah gaya pembelajaran mandiri ( independent) karena tujuan pendidikan orang dewasa adalah menghasilkan manusia yang mandiri yaitu manusia seutuhnya yang dapat menjadi subjek di muka bumi ini. Menjadi subjek artinya menjadi pelaku agar kehidupan di bumi bias berjalan secara berkesinambungan atau lestari dan bumi sendiri tetap terpelihara dengan baik tidak menjadi rusak. Manusia tidak akan dapat menjadi pemimpin yang baik kalau dirinya tidak mandira. Sebaliknya gaya pembelajaran tergantung (dependent) akan cenderung menghasilkan manusia – manusia yang tergantung pada manusia lainnya.

Ciri – ciri dari manusia yang mandiri adalah
1. Mandiri secara material, artinya manusia tersebut mapu mendayagunakan secara optimal semua sumber daya alam yang dikaruniakan Tuhan YME
2. Mandiri secara intelektual, artinya manusia tersebut mampu mengkritisi keadaan yang ada disekitarnya tanpa ada rasa takut.
3. Mandiri dalam pembinaan, artinya manusia tersebut dapat mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu pengajar dari luar.


Daftar Pustaka

Padmowihardjo. 2006. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon