Sumur resapan dapat
dipadukan dengan usahatani dengan konsep usahatani konservasi. Sistem ini relative
mudah serta tidak perlu mengelurkan dana dan tenaga secara khusus. Penerapan sistem
ini disamping sebagai upaya konservasi air atanah dan pencegahan banjir, juga
dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menekan laju erosi. Khususnya pada
pertanian sayuran yang berlokasi di daerah pegunungan. Daerah-daerah sayuran
dataran tinggi umumnya berada dalam wilayah pengaruh aktivitas gunung berapi,
baik yang masih aktif ataupun yang sudah tidak aktif.
Jenis -jenis tanah utama
yang umum dijumpai adalah andisol dan entisol, biasa dijumpai pada ketinggian
di atas 1.000 mdpl, serta inceptisol pada ketinggian 700-1.000 mdpl. Sifat tanah
umumnya baik yaitu struktur tanah remah/gembur sampai lepas dengan kedalaman
tanah dalam, drainase baik dan porositas tinggi. Kesuburan tanah pada dataran
tinggi lebih baik dibandingkan dengan jenis tanah mineral lainnya, dan
tergolong tinggi. Hal tersebut disebabkan karena tanah terbentuk dari bahan
volkan dengan bahan aktif dan kandungan fosfor tinggi, dan secara umum kapsitas
tukar kation tanah andisol biasanya tinggi ditandai dengan C-organik yang
tinggi. Tanah di dataran tingggi khususnya andisol memiliki sifat tiksotropik
(tanah licin dan berair jika diplirid), mengindikasikan tanahnya mengandung
fraksi debu lebih banyak dibandingkan mineral lainnya. Tanah dengan kdandungan
debu tinggi memiliki kepekaan terhadap erosi lebih tinggi, atau rentan terhadap
erosi (Morgan, 1979). Oleh karena itu penting untuk melakukan konservasi lahan
pertanian khususnya di dataran tinggi melalui sumur resapan. Adapun model sumur
resapan yang dipadukan dengan usaha tani, yaitu guludan bersekat, guludan
berorak dan parit bedeng bersekat.
1.
Guludan bersekat
Guludan
bersekat dibuat dengan cara meninggikan tanah membentuk guludan yang tingginya
30-50 cm dengan arah guludan memotong lereng. Pada parit-parit duludan tersebut
dibuat sekat-sekat dari guludan tanah kecil. Guludan utama ditanami tanaman
produktif. Dengan cara demikian air hujan akan tertahan dalam lembah-lembah
guludan yang akhirnya dapat meresap ke dalam tanah.guludan bersekat
2.
Guludan berorak
Guludan
berorak prinsipnya sama dengan guludan bersekat. Cara pembuatannya sama dengan
guludan yang memotong lereng. Ketinggian guludan antara 30-50 cm. pada lembah,
diantara guludan dibuat galian berupa rorak-rorak yang ukurannya 30-50 cm serta
jarak antara lubang 5-10 meter. Pada periode waktu tertentu, rorak akan terisi oleh
tanah atau serasah tanaman. Agar rorak dapat berfungsi secara terusmenerus,
bahan-bahan yang masuk ke rorak perlu diangkat ke luar atau dibuat rorak yang
baru.
Rorak
juga sering disebut dengan saluran/parit buntu adalah suatu bangunan berupa
got/ saluran buntu dengan ukuran tertentu yang dibuat pada bidang olah teras
dan sejajar garis kontur yang berfungsi untuk menjebak/ menangkap aliran
permukaan dan juga tanah yang tererosi. Tujuan Kegiatan pembuatan rorak adalah
: 1) Untuk mencegah disposisi/transportasi partikel tanah oleh erosi dan aliran
permukaan (run off) 2) Menampung air hujan yang jatuh dan aliran permukaan dari
bagian atas, serta partikel tanah yang tererosi dari bagian atasnya. 3) Untuk
mengembalikan produktivitas lahan, produksi usahatani dan sekaligus
meningkatkan pendapatan petani. Air yang masuk ke dalam rorak akan tergenang untuk
sementara dan secara perlahan akan meresap ke dalam tanah, sehingga pengisian
pori tanah oleh air akan lebih tinggi dan aliran permukaan dapat dikurangi.
Sedang
wilayah yang menjadi sasaran kegiatan pembuatan rorak adalah lahan kering yang
merupakan lokasi pengembangan usahatani konservasi lahan terpadu dan atau
lahan-lahan kering berlereng yang memiliki potensi untuk pengembangan pertanian.
Rorak juga cocok untuk daerah dengan tanah berkadar liat tinggi dimana daya
serap atau infiltrasinya rendah dan curah hujan tinggi pada waktu yang pendek. Saluran
buntu merupakan bentuk lain dari rorak dengan Panjang beberapa meter. Perlu diingat
bahwa dalam pembuatan rorak atau saluran buntu, air tidak boleh tergenang
terlalu lama (berhari-hari) karena dapat menyebabkan terganggunya pernafasan
akar tanaman dan berkembangnya berbagai penyakit pada akar.guludan berorak
3.
Parit bedengan bersekat
Parit
di lahan pertanian juga dapat dijadikan sumur atau tempat resapan air hujan. Agar
dapat berfungsi juga untuk meresapkan air hujan, harus dibuat sekat-sekat pada
parit-parit tersebut. Dengan demikian, air hujan dapat ditampung dan diresapkan
ke dalam tanah. Model ini cocok diterapkan di lahan kering. Pada lahan miring
dibuat teras dengan parit bersekat di bawahnya. Kedalaman parit adalah 40-50
cm, sedangkan sekatnya dibuat dengan ketinggian 20-30cm sehingga air tetap
dapat melimpas bila kebanyakan tanpa menganggu tanaman.
Hasil
penelitian teknik konservasi tanah berupa bedengan selebar 70-120 cm yang
dibuat Panjang masimum 4-5 meter searah lereng dipotong teras gulud, dan
bedengan searah kontur mampu menghambat lajui aliran permukaan dan erosi. Erosi
pada kedua macam bedengan tersebut berkurang 50-70% pada bedengan 4-5 meter Panjang
searah lereng, dan 90-95% pada bedengan searah kontur (Kurnia, Undang., dkk,
2019).parit bedengan bersekat
Daftar Pustaka
Kurnia, Undang, dkk. 2019. Teknologi konservasi Tanah
Pada Budidaya Sayuran dataran Tinggi. https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/lahankering/berlereng6.pdf
. Diakses 30 Mei 2021
Kusnaedi. 2011. Sumur Resapan Untuk Pemukiman
Perkotaan dan Pedesaan. Penebar Swadaya
Morgan R. P. C. 1979. Soil Erosion. Topic in Applied
Geography. Longman- London and New York.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon