penanaman kedelai dengan tugal. Sumber : Subaedah, dkk (2019) |
Ada
beberapa tahapan yang dilakukan untuk menanam kedelai, tahapan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Penentuan
pola tanam
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan
berkisar antara 20-40cm. jarak tanam yang bisa dipakai adalah 30x20cm, 25x25cm,
atau 20x20cm. jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang
tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada
tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang
subur jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah yang tandus jarak
tanam dapat dirapatkan. Jarak tanam menentukan populasi tanaman dan kebutuhan
benih/Ha.
Pernyataan di atas sesuai dengan apa yang disampaikan
oleh Subaedah, dkk (2019) jarak tanam yang digunakan 40 cm x 20 cm atau 40 cm x
15 tergantung dari tingkat kesuburan tanah dan umur tanaman. Semakin tinggi
kesuburan tanah, sebaiknya jarak tanam yang digunakan yang lebih renggang
begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesuburan tanah sebaiknya
menggunakan jarak tanam yang lebih rapat. Begitu pula pada umur varietas,
varietas yang umur pendek (genjah), sebaiknya menggunakan jarak tanam yang
lebih rapat (40 cm x 15 cm), dan varietas yang umur dalam (umur panjang), jarak
tanam yang digunakan lebih renggang (40 cm x 20 cm).
Jarak tanam
(cmxcm) |
Kebutuhan Benih (Kg) |
|||
20x20 |
50 |
45 |
40 |
35 |
25x25 |
32 |
29 |
26 |
22 |
10x40 |
50 |
45 |
40 |
35 |
20x40 |
25 |
23 |
20 |
18 |
15x35 |
38 |
34 |
31 |
27 |
2. Pembuatan
lubang tanam
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan
pembajakan, penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5cm.
sedangkan jarak antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60cm,
dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20cm. Jarak tanam ini merupakan faktor
yang penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Menurut Irwan, dkk (2019) apabila
jarak tanam yang diaplikasikan sudah tepat, berarti semua faktor pembatas
pertumbuhan seperti ruang tumbuh, ketersediaan unsur hara, cahaya dan
sebagainya menjadi minimum, artinya tanaman berada pada kondisi optimal untuk
melakukan proses metabolisme.
Hasil penelitian di atas sesuai dengan apa yang pernah
diteliti oleh Radjit, dkk (1986) pada populasi 250.000 tanaman/Ha, pengurangan
jarak antar baris dari 80 cm menjadi 40 cm meningkatkan hasil biji, namun pada
populasi > 250.000 tanaman/Ha mempersempit jarak antar baris tidak
berpengaruh terhadap hasil. Hal ini berkaitan dengan indeks luas daun, dimana
pada populasi 250.000 tanaman/Ha indek luas daun nyata lebih tinggi pada jarak
40 cm dibandingkan jarak 80 cm, namun pada populasi tinggi indeks luas daun
tidak berbeda. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian dari
Widyaningrum, dkk (2018) hasil pengamatan luas daun menunjukkan bahwa
penggunaan jarak tanam 20cm x 40 cm varietas grobogan menghasilkan luas daun
yang nyata lebih tinggi 43% jika dibandingkan dengan jarak tanam 20cm x 20 cm,
akan tetapi hal tersebut menunjukan luas daun yang tidak berbeda nyata dengan
jarak tanam 20cm x 20 cm.
Laju fotosintesis tanaman ditentukan oleh besarnya luas
daun dari tenaman tersebut. Semakin besar luas daun, maka cahaya matahari yang
diserap semakin optimal yang dapat meningkatkan laju fotosistesis sehingga
dapat meningkatkan produksi bionassa yang lebih tinggi.
Jarak tanam
(cmxcm) |
Lubang tanam |
|||
20x20 |
250.000 |
225.000 |
200.000 |
175.000 |
25x25 |
160.000 |
144.000 |
144.000 |
112.000 |
10x40 |
250.000 |
225.000 |
225.000 |
175.000 |
20x40 |
125.000 |
112.500 |
112.500 |
87.500 |
15x35 |
190.476 |
171.429 |
171.429 |
133.333 |
3. Cara
penanaman
Sistem
penanaman yang biasa dilakukan adalah :
a. Sistem
tanam tunggal
Dalam sistem ini, seluruh
lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun
jumlahnya. Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering
namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan
tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah
memudahkan pemberantasan hama dan penyakit. Kelemahan sistem ini adalah
penyebaran hama dan penyakit kedelai relative cepat, sehingga penanaman kedelai
dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai
tanaman tunggal adalah : 20x20cm; 20x35cm; dan 20x40 cm. Menurut penelitian Irwan,
dkk (2019) jarak tanam 20 X 20 X 40 cm memberikan pengaruh yang lebih baik
terhadap jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, dan indeks panen.
b. Sistem
tanam campuran
Dengan sistem ini harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Umur
tanaman tidak jauh beda
2) Tanaman
yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang lain
3) Jenis
hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan
penyakit,
4) Kedua
tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang
tunggak/kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
c. Sistem
tanam tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan
pada tanah yang mendapatkan pengairan terus menerus sepanjang waktu, misalnya
tanah sawah yang memiliki irigasi teknis. Untuk mendapatkan kedelai yang
bermutu baik, biasanya kedelai ditanam bersamaan. Tumpangsari merupakan salah
satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai melalui peningkatan produktivitas
lahan dengan penanaman dua jenis tanaman atau lebih yang diusahakan
bersama-sama pada suatu lahan dan waktu yang sama.
Tumpangsari ini dapat
dilakukan dengan berbagai tanaman antara lain tebu. Dari hasil penelitian Rahmasari,
dkk (2016) tanaman kedelai pada jarak tanam 30 cm x 30 cm yang di kombinasikan
dengan waktu tanam 2 minggu sebelum tanam tebu menghasilkan luas daun, bobot
polong, dan bobot biji tertinggi.
4. Waktu
Tanam
Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar
tanaman yang masih muda tidak terkena banjir atau kekeringan. Karena umur
kedelai menurut varietas yang dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka
sebaiknya kedelai ditanam menjelang akhir musim penghujan, yakni saat tanah
agak kering tetapi masih mengandung cukup air. Waktu tanam yang tepat pada
masing-masing daerah sangat berbeda. Sebagai pedoman bila ditanam di tanah
tegalan, waktu tanam terbaik adalah permulaan musim penghujan. Bila ditanam di
tanah sawah, waktu tanam paling tepat adalah menjelang akhir musim penghujan. Di
lahan sawah dengan irigasi, kedelai dapat ditanam pada awal sampai peertengahan
musim kemarau.
Pernyataan di atas sesuai dengan apa yang disampaikan
oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (2015) pada lahan sawah,
kedelai biasanya ditanam pada musim kemarau pertama (MKI) yang ditanam setelah
panen padi pertama atau pada musim kemarau ke dua (MKII) yang ditanam setelah
panen padi ke dua. Disamping itu, budidaya kedelai yang dilakukan pada awal
musim penghujan, ditanam sebelum tanaman padi, misalnya di Kabupaten Grobogan. Kedelai
MK I masa tanamnya antara Februari-Juni, kedelai MK II antara Juni-September,
dan kedelai awal musim penghujan antara Oktober-Januari.
Daftar
Pustaka
Balai
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2015. Panduan Teknis Budidaya
Kedelai di Berbagai Agroekosistem. Balitkabi. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/02/Panduan-Teknis-Budidaya-Kedelai-di-Berbagai-Kawasan-Agroekosistem.pdf
(15 Mei 2021)
Irwan,
A.W. ∙ A. Wahyudin ∙ T. Sunarto. 2019. Respons kedelai akibat jarak tanam
dan konsentrasi giberelin pada tanah inceptisol Jatinangor. Jurnal
Kultivasi Vol. 18 (2) 924-932
Rahmasari
, Dewi Ayu., Sudiarso dan Husni Thamrin Sebayang. 2016. Pengaruh Jarak Tanam
Dan Waktu Tanam Kedelai Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine
max ) Pada Baris Antar Tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi
Tanaman Vol. 4 No. 5, Juli 2016: 392-398
Radjit,
B.S., A. Mardjuki dan Soenjoto. 1986. Tanggapan Kedelai Terhdap Jarak Antar
Baris dan Populasi Pada Kondisi Kering. Pen. Palawija I (2): 64-71.
Subaedah,
St., Netty S.Said., dan Andi Ralle.2019. Petunjuk Teknis Budidaya Kedelai Di
Lahan Sub Optimal. Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia.
Makassar. https://www.umi.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/BUKU-TTG.pdf
(15 Mei 2021)
Widyaningrum,
Intan., Agung Nugroho., dan Y.B. Suwarso Heddy. 2018. Pengaruh Jarak Tanam
dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.).
Jurnal Produksi Tanaman. Vol 6 No. 8 1796-1802.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon