Ada enam acuan dalam menganalisa kredit yang diajukan oleh calon konsumen / kreditur, yaitu :
1. PURPOSE
Yaitu menganalisa konsumen benar-benar butuh uang/barang tersebut, siapa pengguna/pemakai, digunakan untuk apa, apakah sesuai dengan kebutuhan, karakter, apakah memiliki nilai tambah secara ekonomis bagi konsumen.
Dalam purpose ini lebih menekankan kepada tujuan pengajuan kredit, perlu diperhatikan bahwa pemakai/pengguna harus konsumen sebagai pemohon karena kebanyakan tagihan sulit karena pemakai uang/barang adalah orang lain sehingga tanggung jawab terhadap angsuran menjadi berkurang / tidak ada.
2. CHARACTER
dalam menilai karakter konsumen ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain :
a. memperhatikan keterbukaan dan kejujuran calon konsumen dalam memberikan data/informasi, perhatikan gerak-gerik calon konsumen dalam mengundang petugas survey masuk rumah,
b. memperhatikan sikap dan cara bicara calon konsumen pada saat interview apakah gelisah, pandangan mata selalu ke arah lain, atau gugup dalm menjawab pertanyaan,
c. Apakah calon konsumen cukup dikenal oleh lingkungan. dapatkan informasi dari tetangga dan ketua RT setempat tentang keberadaan calon konsumen serta kebiasaan dan kegemaran calon konsumen, hal ini bisa dilakukan sebelum atau setelah survey,
d. melihat keseriusan konsumen dalam mengambil kredit tersebut,
e. cek ketepatan konsumen dalam membayar telefon/listrik/PDAM/pajak motor.
3. CAPACITY
Kemampuan yang dimiliki calon konsumen dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan, atau kemampuan calon konsumen mendapatkan penghasilan guna mencukupi biaya operasional rutin, biaya hidup rutin, membayarkan angsuran-angsuran rutin, serta biaya-biaya lainnya setiap bulan.
Beberapa cara untuk mendapatkan gambaran capacity calon konsumen antara lain :
a. Karyawan
1). Berapa penghasilan?
2). Apa jabatan konsumen?
3). Sudah berapa lama bekerja pada perusahaan tersebut?
4). Berapa jumlah karyawan tempat kerja konsumen tersebut?
5). Melihat bonafiditas perusahaan tempat kerja konsumen
6). Sudah berproduksi berapa lama perusahaan tersebut?
7). Berapa besar kapasitas produksi perusahaan tersebut?
8). Pegawai negeri,instansi/departemen?
b. Wiraswasta / Perusahaan
1). Melihat apakah calon konsumen secara hukum memiliki kapasitas untuk mewakili dirinya maupun badan usaha yang dimilikinya
2). Melihat kinerja calon konsumen apakah usahanya pernah mengalami kegagalan atau selalu menunjukkan kemajuan dari waktu ke waktu
3). Melihat laporan keuangan, aktifitas rekening giro, rekening tabungan, bon pembelian, bon penjualan, Surat Perintah Kerja(SKP), Letter of Credit atau bukti transaksi lainnya sesuai usaha konsumen
4). Melihat sejauh mana kemampuan calon konsumen dalam mengelola usahanya (produksi, keuangan dan pemasaran)
5). Berapa jumlah pendapatan?(omset/total pendapatan)
6). Konsumen memiliki kemampuan yang memadai di dalam mengelola usaha
7). Aset produktif dan fasilitas pendukung lainnya mendukung untuk operasional usaha
8). sudah memiliki customer dan suppliyer tetap yang sudah berhubungan sejak lama
9). Cash Flow konsumen menunjukkan nilai positif dan memiliki kontrak /SPK/ DO yang jelas
10). Apakah calon konsumen sudah memiliki faktor kesuksesan dari usahanya?
11). Apakah pola manajemen sudah profesional dan struktur organisasi berjalan efektif?
12). Apakah sumberdaya manusianya cukup kompeten untuk mendukung usaha konsumen
Rumus menghitung sisa penghasilan:
Pendapatan pokok+pendapatan tambahan-total pengeluaran
Karyawan=------------------------------------------------------
Besar angsuran
Omset pokok usaha-total biaya usaha-total pengeluarn
Non karyawan=---------------------------------------------------
Besar angsuran
Total pengeluaran= KHL (kebutuhan hidup layak)+transport+hutang+(jumlah tanggungan xRp.200.000)
Jika pemohon berstatus single maka KHL dihitung setengah
Tanggungan adalah anak dan orang tua yang tidak bekerja atau tidak memiliki penghasiln sendiri
Total biaya usaha= biaya sewa+bahan baku+pajak+ gaji karyawan
KHL merupakan standar kehidupan layak keluarga yang mengacu pada uu no 13 tahun 2012, bisa di download , untuk jumlah KHL tiap-tiap provinsi berbeda bisa di lihat di sini .
Biaya hidup adalah biaya yang dikeluarkan seseorang untuk memenuhi segala kebutuhan dirinya maupun tanggungannya setiap bulannnya. Hal-hal yang mempengaruhi biaya hidup seseorang adalah : Kelas ekonomi seseorang, Lingkungan sosial seseorang dan Gaya hidup.
4. CAPITAL
Jumlah dana/aset/modal sendiri yang dimiliki oleh konsumen. kemampuan modal sendiri merupakan benteng yang kuat agar tidak mudah mendapatkan goncangan dari luar. contoh goncangan : Kesiapan biaya untuk melahirkan, kesiapan biaya untuk sekolah, kecukupan tabungan bila pendapatan tidak tetap setiap bulannya.
Berikut beberapa cara memperoleh gambaran capital calon konsumen :
a. Karyawan
- Status kepemilikan rumah : Hak milik / milik keluarga / sewa / kredit / kos / dinas
- Estimasi harga dilihat dari NJOP pada PBB sesuai dengan luas tanah dan bangunannya.
- Lokasi rumah, apakah di tempat kumuh, sederhana, atau mewah
- Saldo rek Tabungan dan deposito
- Kendaraan yang dimiliki selain kenadaraan yang di biayai
- Aset rumah.
b. Wirausaha
-Memeriksa saldo rek.koran, rek tabungan dan surat-surat berharga lainnya.
- Kendaraan yang dimiliki selain kendaraan yang dibiayai
- Mesin dan peralatan pabrik
- Tanah, rumah ruko , bengkel, dan harta tetap yang dimiliki.
- Memiliki cukup aset untuk mengelola usahanya.
- Jumlah hutang baik hutang pinjaman modal kerja maupun untuk pembelian harta tetap.
- Analisa : ratio keuangan dan keaktifan rekening.
- Apakah costomer memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan usahanya.
- Tidak ada masalah di kreditur lain / tidak dalam ancaman dilikuidassi / tidak sedang mengalami kebngkrutan.
5. Colateral
Jaminan yang mencukupi untuk mengantisipasi jika terjadi tunggakan. Apakah unit yang dibiayai merupakan unit yang banyak peminatnya. Penganalisaan ini di perlukan apabila konsumen secara finansial hampir tidak layak akan tetapi memiliki karakter yang baik, dan jaminan atau unit tersebut minimal senilai nominal pembiayaan. Yang menjadi perhatian saat menganalisa colateral adalah :
a. Jaminan : objek yang diserahkan calon konsumen sebagai jaminan terhadap kredit yang diterima.
b. Apakah BPKB atas nama konsumen apakah atas nama orang lain
c. BPKB motor / jenis /Type/ Harga pasaran
d. Estimasi kendaraan
e. Apakah pernah kredit sebelumnya atau beli cash motor
f. Apakah motor yang di kredit sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Apakah pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6. Condition
Merupakan faktor eksternal yang meliputi kestabilan dan kontinuitas tempat kerja / tempat dan bidang usaha yang ditekuni, prespek usaha yang baik, Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah / undang-undang, Kondisi ekonomi. Condition juga dinilai berdasarkan tempat tinggal yaang masuk dalam kategori rawan tunggakan dan tidak, bisa disebut dengan daerah Blaclist atau tidak.
Yang perlu dianalisa adalah :
a. Peraturan pemerintah pusat / daerah terhadap usaha yang ditekuni calon konsumen
b. Tren industri : naik/turun
c. Besar / kecilnya kompetitor yang ada
d. Apakah akan berdampak langsung terhadap gejolak harga komoditi tertentu? naiknya bahan baku / menurunnya harga jual.
e. Singgel buyer singgel suppliyer
f. Tempak usaha yang tidak rawan bencana, rawan gusur, usaha legal/ilegal
g. Kondisi lingkungan tempat tinggal / rumah.
h. Kondisi lingkungan tempat kerja / usaha.
- Status kepemilikan rumah : Hak milik / milik keluarga / sewa / kredit / kos / dinas
- Estimasi harga dilihat dari NJOP pada PBB sesuai dengan luas tanah dan bangunannya.
- Lokasi rumah, apakah di tempat kumuh, sederhana, atau mewah
- Saldo rek Tabungan dan deposito
- Kendaraan yang dimiliki selain kenadaraan yang di biayai
- Aset rumah.
b. Wirausaha
-Memeriksa saldo rek.koran, rek tabungan dan surat-surat berharga lainnya.
- Kendaraan yang dimiliki selain kendaraan yang dibiayai
- Mesin dan peralatan pabrik
- Tanah, rumah ruko , bengkel, dan harta tetap yang dimiliki.
- Memiliki cukup aset untuk mengelola usahanya.
- Jumlah hutang baik hutang pinjaman modal kerja maupun untuk pembelian harta tetap.
- Analisa : ratio keuangan dan keaktifan rekening.
- Apakah costomer memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan usahanya.
- Tidak ada masalah di kreditur lain / tidak dalam ancaman dilikuidassi / tidak sedang mengalami kebngkrutan.
5. Colateral
Jaminan yang mencukupi untuk mengantisipasi jika terjadi tunggakan. Apakah unit yang dibiayai merupakan unit yang banyak peminatnya. Penganalisaan ini di perlukan apabila konsumen secara finansial hampir tidak layak akan tetapi memiliki karakter yang baik, dan jaminan atau unit tersebut minimal senilai nominal pembiayaan. Yang menjadi perhatian saat menganalisa colateral adalah :
a. Jaminan : objek yang diserahkan calon konsumen sebagai jaminan terhadap kredit yang diterima.
b. Apakah BPKB atas nama konsumen apakah atas nama orang lain
c. BPKB motor / jenis /Type/ Harga pasaran
d. Estimasi kendaraan
e. Apakah pernah kredit sebelumnya atau beli cash motor
f. Apakah motor yang di kredit sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Apakah pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6. Condition
Merupakan faktor eksternal yang meliputi kestabilan dan kontinuitas tempat kerja / tempat dan bidang usaha yang ditekuni, prespek usaha yang baik, Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah / undang-undang, Kondisi ekonomi. Condition juga dinilai berdasarkan tempat tinggal yaang masuk dalam kategori rawan tunggakan dan tidak, bisa disebut dengan daerah Blaclist atau tidak.
Yang perlu dianalisa adalah :
a. Peraturan pemerintah pusat / daerah terhadap usaha yang ditekuni calon konsumen
b. Tren industri : naik/turun
c. Besar / kecilnya kompetitor yang ada
d. Apakah akan berdampak langsung terhadap gejolak harga komoditi tertentu? naiknya bahan baku / menurunnya harga jual.
e. Singgel buyer singgel suppliyer
f. Tempak usaha yang tidak rawan bencana, rawan gusur, usaha legal/ilegal
g. Kondisi lingkungan tempat tinggal / rumah.
h. Kondisi lingkungan tempat kerja / usaha.
TIPS DAN TRICK ANALISA KELAYAKAN
1. Perhatikan keterbukaan dan kejujuran caln konsumen dalam memberikan data / informasi, perhatikan gerak-gerik calon konsumen dalam mengundang petugas survey masuk rumah
2. Perhatikan sikap dan cara bicara calon konsumen pada saat interview apakah gelisah, pandangan mata selalu ke arah lain atau gugup dalm menjawab pertanyaan
3. Apakah calon konsumen cukup dikenal di lingkungan
4. Cek apakah calon konsumen tepat waktu dalam membayar tagihan-tagihan lain
5. ketidak hadiran pasangan pada saat survey (contoh IRT tetapi tidak terlihat di rumah, atau tidak peduli dengan proses survey)
6. Cek apakah konsumen masuk ke dalam negative list profesi yang dipertimbangkan untuk lebih berhati-hati/ dihindari (wartawan, pengacara, TNI, POLRI, mediator/makelar, Artis, LSM, Paranormal, jaksa).