Dalam pemeliharaan ikan, yang dimaksud
dengan kolam pekarangan adalah kolam ikan yang dibangun di pekarangan rumah.
Dengan demikian maka pengawasannya akan lebih mudah dan cukup dilakukan oleh
anggota keluarga. Tentunya dalam membangun komplek kolam harus dipilih tempat
yang persediaan airnya cukup sepanjang tahun, atau paling tidak selama waktu
pemeliharaan ikan. Di pekarangan dapat diusahakan beberapa jenis kolam antara
lain adalah :
1.Kolam
Pekarangan Dari Air Comberan
Comberan atau
tempat penampungan air buangan dari sumur, jamban dan dapur dapat dimanfaatkan
untuk usaha pemeliharaan ikan. Dengan menggunakan air buangan tersebut maka
pengairan kolam comberan tidak tergantung adanya aliran air dari sungai atau
sumber mata air. Dalam memanfaatkan comberan untuk pemeliharaan ikan, maka
diusahakan sebagai berikut :
(a)
comberan dapat dibuat berdekatan dengan dapur, jamban
atau sumur sebagai sumber air. Dengan demikian maka semua air buangan dari
tempat tersebut dapat tertampung pada comberan tempat ikan dipelihara.
(b)
Tanah comberan yang baik untuk pemeliharaan ikan (kolam)
adalah tanah yang tidak sarang (poreus), karena harus dapat menahan air.
Sehingga jika tanah comberan tersebut bersifat poerous cepat meresapkan air,
maka kolam comberan tersebut harus dilengkapi penahan air. Untuk ini dapat
digunakan tong-tong bekas atau membuat bangunan berupa bak permanen dari
pasangan batu bata merah.
(c)
Untuk mencegah agar ikan-ikan yang dipelihara tetap di
dalam kolam, maka dibuatlah penghalang di sekeliling kolam comberan. Jika
dinding kolam terbuat dari tanah liat maka penghalang tersebut dapat berupa
papan atau seng setinggi 15-20cm yang dipasang menjorok ke dalam comberan.
| |
Untuk
memanfaatkan comberan sebagai tempat pemeliharaan ikan, maka luasnya
disesuaikan dengan keadaan setempat. Agar ikan yang dipelihara terhindar dari
bahan berbahaya yang terbawa oleh air, sebaiknya kolam comberan tadi terdiri
dari bak pengendapan dan bak pemeliharaan. Ukuran bak pengendapan dan bak
pemeliharaan disesuaikan dengan tempat yang tersedia, dengan kedalaman 0.75-1.5
neter. Bak pemeliharaan diusahakan cukup berlumpur dan diberi pupuk kandang,
kompos jerami, secara berlapis-lapis dengan susunan seperti gambar 1 diatas.
Sebagai tempat
berlindung bagi ikan-ikan maka di dasar bak pemeliharaan di beri
potongan-potongan bambu atau gundukan-gundukan batu. Sebelum benih ikan
ditebarkan ke dalam bak pemeliharaan, maka air harus dialirkan terlebih dahulu.
Jika keadaan bak pemeliharaan telah cukup berlumpur (kira-kira 7-14 hari),
barulah ikan lele atau belut ditebarkan. Ikan lele dan belut sebaiknya
dipelihara secara monokultur (tidak dicampur) karena kedua jenis ikan tersebut
mempunyai sistem makanan yang sama sehingga saling bersaing dalam mencari
makanan.
Padat penebaran
benih ikan tergantung ukurannya. Untuk ikan lele dengan ukuran 5-11 cm, dapat
digunakan padat penebaran 20-25 ekor per meter persegi. Sedangkan untuk benih
ukuran 12cm digunakan padat penebaran ± 10 ekor per meter persegi. Jika
comberan tersebut untuk memelihara belut, maka dapat menggunakan padat
penebaran ± 75 ekor belut ukuran 5-8cm untuk setiap meter persegi.
Pemeliharaan ikan
lele dan belut di comberan ini dapat dilakukan selama 4-6 bulan, disesuaiakan
dengan persediaan air dan kebutuhan. Selama pemeliharaan tersebut, ikan-ikan
diberi makanan tambahan agar cepat besar. Sebagai bahan makanan tambahan dapat
berupa dedak jagung, bungkil kacang dan bungkil kedelai. Selain itu,
bahan-bahan berupa cincangan daging siput atau keong dan sisa-sisa dapur sangat
baik untuk diberikan kepada lele dan belut sebagai makanan.
Pemungutan
hasil dilakukan 4-6 bulan. Dalam jangka waktu pemeliharaan tersebut benih ikan
lele dari ukuran 5-8 cm dapat mencapai berat 75 gram/ekor.
Jumlah kematian
(mortalitas) / kehilangan ikan selama pemeliharaan ± 10%. Sedangkan untuk benih
belut berukuran 5-8cm mencapai berat rata-rata 70 gram per ekor, dengan ukuran
panjang ±40cm.
2.Kolam
Pekarangan Sebagai Kolam Hias
Kolam ikan
dapat pula berfungsi sebagai penghias pekarangan di samping dapat mendatangkan
hasil berupa ikan yang dipelihara. Agar pembuatan kolam hias ini dapat mencapai
tujuan, yaitu menciptakan lingkungan yang lebih serasi dan harmonis maka selain
diperlukan seni, juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
(a)
pembuatan kolam hias di pekarangan perlu memperhatikan
keadaan tempat, dapat di samping rumah atau di belakang rumah. Pada prinsipnya,
letak kolam hias disesuaikan dengan bentuk pekarangan dan tata pertanaman yang
telah ada di pekarangan.
(b)
Kolam dapat dibangun permanen (berupa pasangan batu bata
merah atau batu kali) dan dapat pula dibuat semi permanen dengan menggunakan
tumpukan batu kali sebagai dinding kolam. Sedangkan ukuran dan bentuk kolam
disesuaikan dengan luas tanah serta selera keindahan.
(c)
Ikan-ikan yang dipelihara dipilih beberapa jenis ikan
yang dapat hidup serasi seperti misalnya : mas, sepat, tambakan, nila dan lele.
(d)
Untuk menambah keindahan kolam hisa, perlu ditanam
beberapa jenis tanaman air di dasar kolam seperti Hydrilla, genjer, teratai
kecil dan sebagainya.
Beberapa langkah
memelihara ikan di kolam hias :
(a)
mula-mula kolam dikeringkan 2-3 hari untuk mencegah
adanya hama atau pun penyakit. Dasar kolam diperbaiki dan diatur menurut
selera. Misalnya dengan menempatkan gundukan-gundukan pasir, batu-batuan serta
tongggak-tonggak kayu di tempat yang serasi. Pada saat dar kolam masih kering
ini, tanaman-tanaman air muali ditata, baik ditanam langsung di dasar kolam dan
di dalam pot.
(b)
Setelah persiapan ini selesai, air dimasukkan ke kolam
setinggi 30-40cm. pengaliran air ke kolam dilakukan dengan hati-hati agar tidak
mengganggu tanaman air yang sedang ditanam.
(c)
Penebaran ikan dilakukan setelah 5-7 hari kolam tersebut
diisi air. Hal ini dimaksudkan agar ikan tidak terganggu oleh adanya penguraian
bahan-bahan organik di dasar kolam. Selain itu dalam waktu 5-7hari tersebut
tanaman-tanaman air telah tumbuh dengan baik, sehingga tidak mengganggu ikan.
(d)
Jenis ikan yang dipelihara di kolam hias dapat dipilih
sesuai dengan keinginan, misalnya ikan mas, tambakan, sepat, nila dan lele.
Padat penebaran benih ikan 5-25 ekor per meter persegi kolam dengan ukuran
benih 3-5 cm. Jika ikan yang dipelihara adalah campuran dari jenis-jenis iakn
tersebut maka dapat menggunakan perbandingan campuran sebagai berikut :
-
Ikan mas :
30%
-
Ikan nila/mujahir :
40%
-
Ikan tambahakan/sepat/lele : 30%
(e)
Langkah selanjutnya adalah menjaga agar air tetap
mengalir, memberi makanan tambahan, mengurangi kepadatan ikan dan mengurangi
banyaknya tanaman air. Air kolam harus dijaga kesegarannya, untuk itu maka air
kolam diusahakan tetap mengalir dan berganti. Agar ikan-ikan yang dipelihara
cepat menjadi besar maka perlu diberi makanan tambahan seperti pellet,
dedak/katul, bungkil kedelai, sisa-sisa dapur atau ampas tahu.
Pemberian bahan makanan tersebut dilakukan dengan
teratur dan dijaga agar tidak berlebihan, sehingga kolam tidak menjadi kotor.
Jika pertumbuhan tanaman air terlalu cepat sehingga mengganggu kehidupan ikan,
maka tanaman tersebut harus dikurangi. Pengurangan tanaman air tersebut
dilakukan dengan cara membuang tanaman yang tua dan tidak menarik.
Kolam pekarangan sebagai kolam hias |
Demikian pula jika populasi ikan yang dipelihara
terlalu padat maka harus diadakan penjarangan/pengurangan. Penjarangan
dilakukan dengan cara menangkap ikan-ikan yang telah besar dan cepat berkembang
biak, untuk yang telah besar dan cepat berkembang biak, untuk dikonsumsi.
Biasanya jenis ikan nila dan mujahir mempunyai sifat berkembang biak lebih
cepat dari pada jenis ikan lainnya.
3.Kolam
Pekarangan Bersama Ternak
Mengusahakan ikan di kolam dapat
dipadukan dengan usaha peternakan. Prinsip usaha ini adalah memanfaatkan
kotoran ternak sebagai makanan bagi ikan yang dipelihara. Dengan usaha ini
berarti memanfaatkan sumber daya alam dalam pekarangan secara efisien.
Jenis ikan yang
dapat dipelihara bersama-sama ikan misalnya ayam, itik, kelinci dan domba.
Ransum makanan ternak dankotoran ternak ayam dan itik merupakan bahan makanan
yang dapat dimakan oleh ikan. Sedangkan kotoran kelinci dan domba merupakan
pupuk bagi pertumbuhan makanan alami ikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka
kandang ternak sebaiknya dibangun di atas kolam atau di tepi kolam sehingga
kandang agak menjorok ke tengah kolam. Dengan demikian maka ransum makanan yang
tercecer dan kotoran ternak dapat langsung jatuh ke kolam.
kolam ikan dengan kandang ayam yang dibangun di tengah kolam |
Dalam mengusahakan kolam pekarangan dengan ternak, pada
garis besarnya dapat dilakukan sebagai berikut :
(a)
kolam di buat di belakang rumah atau di samping rumah
agar lingkungan pekarangan tetap serasi. Luas kolam dapat bervariasi,
tergantung dari luas tanah yang tersedia.
(b)
Pembuatan kandang ternak dilakukan pada saat kolam
kering. Luas dan bentuk kandang ternak disesuaikan dengan jenis ternak dan
jumlah ternak yang akan dipelihara.
(c)
Sebelum benik ikan ditebar, kolam dikeringkan terlebih
dahulu selama kira-kira 4 hari. Hal ini dimaksudkan untuk mematikan hama dan
penyakit ikan. Setelah itu kolam diairi hingga penuh dan dibiarkan selama 2-3
hari. Kemudian kolam dikeringkan lagi untuk menghilangkan logam-logam berat
yang terlarut dalam air.
(d)
Jika persiapan kolam dan kandang telah selesai maka kolam
segera dialiri dan ternak dimasukkan ke kandang. Pengairan kolam dilakukan
hingga 40cm-50cm
(e)
Penebaran benih ikan dilakukan kira-kira 10 hari setelah
ternak dopelihara. Hal ini dimaksudkan agar makanan ikan di kolam cukup tersedia.
Jenis ikan yang dipelihara antara lain ikan mas, nila, mujahir, sepat atau
tambakan. Jumlah benih ikan yang ditebarkan 5-25 ekor per meter persegi dengan
ukuran benih 3-5 cm.
Jika akan dilakukan pemeliharaan campuran maka dapat
menggunakan perbandingan campuran sebagai berikut :
-
Ikan mas :
30%
-
Ikan mujahir/nila :
40%
-
Ikan tambakan/sepat :
30%
(f)
Untuk selanjutnya, dalam pemeliharaan ikan bersama-sama
ternak perhatikanlah hal-hal berikut ini :
-
Air kolam harus dijaga kesegarannya, sehingga diusahakan
air tetap mengalir
-
Jika kotoran ternak terlalu banyak jatuh ke kolam bisa
menyebabkan ikan keracunan. Oleh karena itu pembuangan kotoran ke kolam di atur
jangan sampai berlebihan
-
Jika pertumbuhan pakan alami kurang maka dapat diberi
makanan tambahan seperti pellet, dedak dan bahan makanan lainnya
-
Untuk mengurangi kepadatan ikan dalam kolam, maka setelah
dipelihara selama 3-3.5 bulan harus dilakukan penjarangan. Penjarangan dilakukan
dengan jalan menangkap ikan nila atau mujahir yang telah besar untuk
dikonsumsi. Hal ini karena jenis ikan nila atau mujair mempunyai
perkembangbiakan lebih cepat, sehingga denga demikian benih ikan baru menetas
akan lebih cepat besar.
kandang ternak di bangun di tepi kolam (untuk pemeliharaan ayam, itik, kelinci atau domba) |
(g)
Pemungutan hasil dapat dilakukan setelah 3-5bulan ikan
dipelihara di kolam. Pemungutan hasil dapat dilakukan secara total atau
disisakan untuk dipelihara berikutnya.
4.Kolam
Pekarangan Dengan Home Industri Pangan
Prinsip pemeliharaan
ikan di kolam dengan home industry ini adalah memanfaatkan hasil buangan
sisa-sisa pengolahan untuk makanan ikan, adapun maksud industri di sini adalah
industri pengolahan bahan makanan yang dilakukan di rumah-rumah penduduk yang
dilakukan secara kecil-kecilan, misalnya industri tahu, tempe, penggilingan
padi dan sebagainya.
Sisa-sisa hasil
pengolahan home industri pangan yang dapat langsung dimanfaatkan oleh ikan
sebagai makanan tambahan dimasukkan ke kolam dengan teratur, baik secara
langsung tau melalui bak pengendapan terlebih dahulu. Kolam ikan sebaiknya
dibuat berdekatan dengan tempat pengolahan bahan makanan, dengan ukuran
disesuaikan keadaan setempat.
pemeliharaan ikan dipadukan dengan industri rumah tangga |
Untuk mengusahakan
kolam pekarangan dengan home industri, pada garis besarnya dalah sebagai
berikut :
(a)
Kolam dibuat di belakang rumah atau di samping rumah
dengan luas disesuaikan keadaaan tanah yang tersedia, jika dipandang perlu maka
dibuatkan pula kolam pengendapan untuk mengendapkan bahan-bahan sisa pengolahan
sebelum dialirkan ke kolam
(b)
Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama kira-kira 4 hari
sebelum benih ikan ditebarkan. Setelah kolam kering, air dimasukkan ke kolam
hingga penuh dan dibiarkan selama 2-3 hari. Kemudian kolam dikeringkan lagi
agar logam-logam berat yang terlarut dalam air tercuci.
(c)
Setelah persiapan kolam selesai kolam dialiri setinggi
40-50cm. penebaran benih ikan dilakukan 7-10 hari setelah kolam dialiri. Jenis ikan
yang dipelihara disesuaikan dengan jenis indutri yang diusahakan. Misalnya :
ikan mas, nila, mujair, tambakan atau sepat. Padat penebaran ikan di kolam 5-25
ekor per meter persegi dengan ukuran benih 3-5 cm. jika jenis ikan tersebut
diusahakan secara campuran maka dapat digunakan perbandingan sebagai berikut :
-
Ikan mas :
30%
-
Ikan mujai/nila :
40%
-
Ikan tambakan :
30%
(d)
Sperti halnya jika memlihara ikan bersama-sama ternak,
maka dalam pemeliharaan ikan di kolam pekarangan dengan home industri harus
memperhatikan hal-hal berikut :
-
Iar kolam harus diusahakan tetap berganti atau mengalir
-
Bahan-bahan sisa pengolahan industri pangan jika terlalu
banyak dapat mengganggu kehidupan ternak. Oleh karena itu pembungan bahan-bahan
sisa ini harus diatur
-
Jika jumlah ikan di kolam terlalu padat, maka setelah
pemeliharaan selama 3-3.5 bulan harus dilakukan penjarangan, terutama terhadap
ikan mujair atau nila.
(e)
Pemungutan hasil secara total dapat dilakukan setelah
ikan dipelihara selama 5-6 bulan
5.Kolam Air
Deras
Usaha budidaya
ikan di kolam air deras merupakan usaha budidaya intensif. Dalam hal ini,
wlaupun dilakukan di tempat sempit tetapu karena menerapkan cara-cra baru
misalnya : menggunakan bibit unggul, memberikan makanan tambahan yang bergizi
dan sebagainya, maka produksi lebih tinggi. Dengan aliran air ke kolam yang
deras maka kadar kelarutan oksigen lebih tinggi dan lebih besar. Hal ini
mendorong ikan-ikan yang dipelihara lebih bernafsu makan sehingga
pertumbuhannya lebih cepat
Untuk membuat
kolam air deras di pekarangan atau di tempat lain, maka harus mepertimbangkan
beberapa persyaratan yang meliputi persyaratan lokasi dan air. Lokasi yang baik
untuk pembuatan kolam air deras antara lain sebagai berikut :
(a)
Lokasi kolam hendaknya dekat dengan sumber air dan dapat
dialiri sepanjang tahun dengan debit yang cukup tinggi. Debit air biasanya
100liter/detik atau lebih
(b)
Letaknya strategus, sehingga memudahkan pengawasan dan
melakukan pemeliharaan
(c)
Perbedaan tinggi permukaan air antara sumber air dan
kolam paling sedikit 30 cm
Sedangkan persyaratan air yang perlu diperhatikan jika
akan membangunan kolam antara lain sebagai berikut :
(a)
Air yang akan dialirkan ke kolam haruslah air yang baru,
langsung dari sumber dan keadaaanya tidak keruh. Sehingga jika air tersebut
keruh karena terlalu banyak mengandung lumpur maka harus diendapkan terlebih
dahulu
(b)
Keasaman atau pH air yang baik untuk usaha kolam air
deras adalah antara 7.5-8.5.
Bentuk dan ukuran kolam disesuaikan dengan keadaan air
dan tanah yang tersedia. Dengan memperhatikan keadaaan air dan lahan yang
tersedia, bentuk kolam dapat segitiga, segi empat, bulat atau segi lima miring
dengan luas antara 15 m2 sampai 75 m2
denah kolam air deras segitiga |
Jenis ikan yang
baik dipelihara di kolam air deras adalah ikan mas, dipilih jenis ikan mas
ungguul yang masih muda sehingga lebih cepat pertumbuhannya. Ukuaran yang
paling baik adalah ±100 gram per ekor, dan padat penebaran 1-2kg permeter kubik
air kolam. Pada umumnya ikan mas yang berwarna kehijauan atau kebiruan relative
lebih cepat besar.
bentuk saluran pemasukan dan pengeluaran air |
Pellet untuk
makanan ikan mas dibuat dari bahan yang mendung protein sekitar 30% dan
mempunyai nilai tukar (konversi makanan) 1:2. Artinya bahwa untuk mencapai
pertmbahan berat ikan sebesar 1Kg diperlukan makanan sebanyak 2Kg.
Dalam
pemeliharaan selama 3-4 bulan, ikan dapat dipanenen. Selama pemiliharaan
tersebut, benih ikan mas 100 gram per ekor telah mencapai berat 500 gram per
ekor. Sedangkan jika menghendaki ikan berukuran 1 Kg lebih pemeliharaan dapat
dilakukan 6-7 bulan.
Daftar Pustaka :
Balai Informasi Prtanian. 1983. Kolam Pekarangan. Balai Informasi Pertanian ungaran Jawa Tengah