tanaman kedelai |
1. Pencangkulan
Terdapat 2 cara mempersiapkan penanaman
kedelai, yakni: persiapan tanpa pengolahan tanah (ekstensif) di sawah
bekas ditanami padi rendheng, dan persiapan dengan pengolahan tanah (intensif).
Persiapan tanam pada tanah tegalan atau sawah tadah hujan sebaiknya dilakukan 2
kali pencangkulan.
Pertama dibiarkan bongkahan terangin-angin 5 sampai dengan 7
hari, pencangkulan ke 2 sekaligus meratakan, memupuk, menggemburkan dan
membersihkan tanah dari sisa-sia akar. Jarak antara waktu pengolahan tanah
dengan waktu penanaman sekitar 3 minggu. Pada saat pengolahan perlu juga dibuat
saluran drainase.
Penanaman MK I sering terjadi hujan, lahan
mudah tergenang air, perlu dibuat saluran drainase (parit patusan & parit
keliling). Saluran drainase/irigasi dibuat dengan kedalaman 25-30 cm dan lebar
20 cm setiap 3-4 m. Saluran ini berfungsi mengurangi kelebihan air bila lahan
terlalu becek, dan sebagai saluran irigasi pada saat tanaman perlu tambahan
air. Setelah itu diberikan mulsa dari jerami padi. Keuntungan penutupan mulsa
jerami: (1) Mengurangi erosi permukaan tanah, (2) Mecegah penguapan air, (3) Melindungi
tanah dari terpaan air hujan secara langsung, (4) Mengurangi intensitas
serangan lalat bibit khususnya pada daerah endemis pada awal pertumbuhan
tanaman, (5) Menambah pasokan bahan organik dan unsur hara tanaman, (6) Menekan
pertumbuhan gulma.
2. Pembentukan
Bedengan
Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan
pencangkulan ataupun dengan bajak dengan lebar 50-60 cm, tinggi 20 cm. Apabila
akan dibuat drainase, maka jarak antara drainase yang satu dengan lainnya
sekitar 3-4 m.
3. Pengapuran
Tanah dengan keasaman kurang darÄ° 5,5 seperti
tanah podsolik merah-kuning, harus dilakukan pengapuran unluk mendapatkan hasil
tanam yang baik. Kapur dapat diberikan dengan cara menyebar di permukaan tanah,
kemudian dicampur sedalam lapisan olah tanah sekitar 15 cm. Pengapuran
dilakukan 1 bulan sebelum musim tanam, dengan dosis 2-3 ton/Ha. Diharapkan pada saat
musim tanam kapur sudah bereaksi dengan tanah dan pH tanah sudah meningkat
sesuai dengan yang diinginkan.
Kapur
halus memberikan reaksi lebih cepat daripada kapur kasar. Sebagai sumber kapur
dapat digunakan batu kapur atau kapur tembok. Pemberian kapur tidak harus
dilakukan setiap kali tanam. tetapi setiap 3-4 tahun sekali. Dengan pengapuran,
tanah menjadi kaya akan Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dan pH-nya meningkat.
Selain itu peningkatan pH dapat menaikkan tingkat persediaan Molibdenum (Mo)
yang berperan penting untuk produksi kedelai dan golongan tanaman
kacang-kacangan, karena erat hubungannya dengan perkembangan bintil akar.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon