PENGERTIAN DAN FUNGSI SUMUR RESAPAN

10:33 PM

"Salah satu strategi atau cara pengendalian air, baik mengatasi banjir atau kekeringan adalah melalui sumur resapan. Sumur resapan ini merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir. Upaya ini akan berfungsi bila semua warga sadar dan mau menerapkannya"

Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Sumur resapan ini kebalikan dari sumur air minum. Sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum berfungsi untuk menaikkan air tanah ke permukaan. Dengan demiklan, konstruksi dan kedalamannya berbeda. Sumur resapan digali dengan kedalaman di atas muka air tanah, sedangkan sumur air minum digali lebih dalam lagi atau di bawah muka air tanah.

Penerapan sumur resapan sangat dianjurkan dajam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi sumur resapan bagi kehidupan manusia adalah sebagai pengendali banjir, melindungi dan memperbaiki (konservasi) air tanah, serta menekan laju erosi.

Sumur resapan dapat dikatakan sebagai suatu rekayasa teknik konservasi air, berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur galian dengan kedalaman tertentu. Fungsi utama dari sumur resapan ini adalah sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan sumur resapan air di antaranya adalah:

1.    Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi,

2.    Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah,

3.    Mengurangi atau menahan terjadinya kenaikan air laut bagi daerah yang berdekatan dengan wilayah pantai,

4.    Mencegah penurunan atau amblasan lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan, dan

5.    Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Penurunan muka air tanah yang banyak terjadi akhir-akhir Ini dapat teratasi dengan bantuan sumur resapan. Tanda-tanda penurunan muka air tanah terlihat pada keringnya sumur dan mata air pada musim kemarau serta timbulnya banjir pada musim hujan. Perubahan lingkungan hidup sebagai akibat dari proses pembangunan berupa pembukaan lahan, penebangan hutan, serta pembangunan pemukiman dan industri diduga menyebabkan hal tersebut. Sebagai contoh menurut para ahli, penurunan muka air tanah di Kota Jakarta mencapai 0,5- 12 cm/tahun, sedangkan kenaikan air laut sekitar 0,9 cm/tahun. Dengan demikian, dapat diperkirakan bahwa Kota Jakarta akan tenggelam dalam waktu 50 tahun ke depan. Kondisi tersebut juga diperkirakan akan terjadi di kota-kota lainnya di Indonesia. Kondisi demikian tidak menguntungkan bagi perkembangan perekonomian, oleh karena itu perhatian dari semua pihak diperlukan dalam upaya pengendalian banjir serta perbaikan dan perlindungan (konservasi) air tanah.

Salah satu strategi atau cara pengendalian air, baik mengatasi banjir atau kekeringan adalah melalui sumur resapan. Sumur resapan ini merupakan upaya memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab banjir. Upaya ini akan berfungsi bila semua warga sadar dan mau menerapkannya. Peran sumur resapan tidak akan berarti bila hanya beberapa penduduk saja yang menerapkan. Dapat dibayangkan bila setiap penduduk suatu Kawasan yang memiliki sejuta bangunan menerapkan sumur resapan. Masing-masing mampu meresapkan air satu kubik. Dengan demikian, sejuta kubik air akan masuk ke dalam tanah sehingga Kawasan tersebut dapat terhindar dari bahaya banjir dan mampu mengurangi masalah kekeringan pada musim kemarau.

cara kerja sumur resapan


A.   Pengendali Banjir

Banjir sering kali menggenangi Kawasan pemukiman ketika musim penghujan. Terjadinya banjir pada Kawasan pemukiman dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya :

1.    Pengembangan rumah yang melewati batas garis sempadan pembangunan (GSB),

2.    Sistem drainase yang tidak terencana dengan baik, dan

3.    Masih kurangnya kesadaran para penghuni Kawasan pemukiman terhadap pengelolaan sampah.

Pada dasarnya pengembangunan rumah merupakan suatu kebutuhan dari setiap penghuni kawasan pemukiman sejalan dengan penambahan jumlah anggota keluarga atau kebutuhan lain. Proses pengembangan rumah-rumah pada suatu Kawasan pemukiman besarnya berkisar 5-15 tahun atau dapat lebih cepat, tergantung dari lokasi perumahan serta fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dimiliki perumahan tersebut. Pengembangan rumah atau penambahan jumlah ruangan terjadi hamper pada semua lokasi pemukiman. Rumah-rumah cenderung dikembangkan ke arah horisontal dengan pertimbangan biaya konstruksi akan lebih murah jika dibandingkan dengan pengembangan ke arah vertikal. Namun, hal tersebut justru sering mengakibatkan pengembangan rumah yang melewati batas garis sempadan bangunan (antara 3—4 m dari tepi jalan). Dengan demikian pada musim hujan, volume aliran air permukaan menjadi besar dan volume air yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit sehingga mengakibatkan genangan banjir.

Banjir yang sering melanda beberapa kawasan perumahan telah berlangsung cukup lama, bahkan telah dianggap sebagai rutinitas yang terjadi setiap tahun. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membangun sumur resapan air pada setiap rumah dalam suatu kawasan perumahan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumur resapan mampu memperkecil aliran permukaan semngga dapat menghindari terjadinya genangan aliran permukaan secara beriebihan yang menyebabkan banjir.

Banyaknya aliran permukaan yang dapat dikurangi melalui sumur resapan tergantung pada volume dan jumlah sumur resapan. Misalnya sebuah Kawasan yang jumlah rumahnya 1.000 buah, jika masing-masing membuat sumur resapan dengan volume 2 kubik berarti dapat mengurangi aliran poermukaan sebesar 2.000 kubik air. Sementara itu, jika dibangun sebanyak 265 ribu sumur resapan (berukuran 1mx1m dengan kedalaman 3m) di Kota Jakarta, maka fungsinya dapat disetarakan dengan Banjir Kanal Timur. Sumur resapan ini mampu mengalihkan air yang biasanya dikirim ke Jakarta melalui 13 sungai.

B.   Konservasi Air Tanah

Fungsi lain dari sumur resapan ini adalah memperbaiki kondisi air tanah atau mendangkalkan permukaan air sumur. Di sini diharapkan air hujan lebih banyak yang diresapkan ke dalam tanah menjadi air cadangan dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah tersebut akan dapat dimanfaatkan melalui sumur-sumur atau mata air. Peresapan air melalui sumur resapan ke dalam tanah sangat penting mengingat adanya perubahan tata guna tanah di permukaan bumi sebagai konsekuensi dari perkembangan penduduk dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya perubahan tata guna tanah tersebut akan menurunkan kemampuan tanah untuk meresapkan. Mengingat semakin banyaknya tanah yang tertutup tembok beton, aspal, dan bangunan lainnya yang tidak meresapkan air. Penurunan daya resap tanah terhadap air dapat juga terjadi karena hilangnya vegetasi penutup permukaan tanah.

Penutupan permukaan tanah oleh pemukiman dan fasilitas umum berdampak besar terhadap kondisi air tanah. Seandainya di Kawasan pemukiman seluas 1.000 Hektar dan tertutupi ¾ bagiannya, berarti setiap kali turun hujan yang curah hujannya 1.000 mm aka nada 750.000 kubik air hujan yang tidak dapat meresap ke dalam tanah. Jumlah sekian akan berkumpul dengan aliran permukaan dari Kawasan lain pada lahan yang rendah sehingga dapat mengakibatkan banjir.

C.    Menekan Laju Erosi

Dengan adanya penurunan aliran permukaan maka laju erosi pun akan menurun. Bila aliran permukaan menurun, tanah-tanah yang tergerus dan terhanyut pun akan berkurang. Dampaknya, aliran permukaan air hujan kecil dan erosi pun akan kecil. Dengan demikian, adanya sumur resapan yang mampu menekan besarnya aliran permukaan berarti dapat menekan laju erosi.

 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon