Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa, atau secara sederhana perilaku konsumen adalah upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Mengetahui
perilaku konsumen sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk mengefektifkan
iklan yang dibuat. Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir konsumen
dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka dengan lingkungan dimana
mereka hidup. Kebutuhan dan keinginan
para konsumen terus berubah seriring dengan perkembangan kebutuhan dan banyak
faktor lain yang mempengaruhi. Agar berhasil, para pemasar perlu
bersungguh-sungguh berupaya untuk menentukan kebutuhan konsumen mereka sekarang
dan apa yang tidak dibutuhkan oleh konsumen. Perilaku konsumen menjadi dasar
yang amat penting dalam pemasaran dan periklanan.
Sebagai contoh adalah pada
waktu tanaman gelombang cinta mulai tenar, harganya juga sangat fantastis. Walaupun
sudah diprediksikan bahwa situasi demikan tidak akan berjalan lama tetapi toh banyak
yang menggandrungi, hampir di setiap rumah memiliki tanaman jenis ini. Dampaknya
tentu ada yang baik dan yang buruk, baik salah satunya meningkatkan pendapatan
petani tanaman hias dan penyedia pupuk serta media tanam, negative adalah
munculnya berbagai kerawanan tindak kejahatan seperti pencurian. Perilaku konsumen
tersebut/ yang membeli tanaman gelombang cinta sangat terikat dengan motivasi
dan lingkungan tempat hidup. Motivasinya tentu selain prestise adalah ketika
sudah besar dapat di jual kembali. Lingkungan sosial juga mempengaruhi dengan
adanya hysteria massal, dimana awalnya kecil kemudian menyebar menjadi trending
topic. Strategi pemasaran tanaman tersebut pada waktu itu memiliki respon yang
sangat baik, tetapi bandingkan dengan keadaan sekarang. Hampir tidak ada yang
merawat tanaman ini lagi, padahal perawatan dan perbanyakannya cukup mudah. Kejadian
tersebut juga menjelaskan bahwa perilaku konsumen terhadap suatu produk selalu
berubah-ubah, oleh karena itu sangat penting jika perusahaan memiliki
penelitian tentang peluang pasar yang akan di dapatkan berdasarkan perilaku
konsumen sekarang dan akan datang.
Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen untuk memutuskan membeli antara lain :
1.
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan
dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan
oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling
mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh
seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap
kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para
anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok
nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak
subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Seperti
pada saat hari Idul adha maka banyak sekali permintaan akan hewan yang dapat
dijadikan qurban, dan lain sebagainya. Setiap sub budaya memiliki segmen pasar
tersendiri.
Budaya sangat erat kaitannya dengan tradisi,
seperti kondisi di masyarakat Indonesia sebelum lebaran akan banyak sekali yang
membeli baju, celana dan sandal/sepatu baru. Momen-momen seperti ini dapat
dimanfaatkan untuk mengiklankan produk guna menarik perhatian masyarakat untuk
membeli. Ditambah dengan adanya pemberian tunjangan hari raya bagi pekerja
swasta dan pegawai negeri membuat tingkat konsumtif dan daya beli masyarakat
meningkat.
Kelas-kelas sosial adalah masyarakat yang relatif
permanen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara
hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi
diukur dari kombinasi pendapatan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan dan variable
lain. Tidak dipungkiri bahwa kelas-kelas sosial ini ada di masyarakat, setiap
kelas sosial tentu memiliki perhatian dan kebutuhan terhadap produk-produk yang
berbeda-beda. Maka strategi pemasaran harus menentukan kelas sosial prospek
yang akan di tuju.
2.
Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor
sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial
konsumen. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih
yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Keluarga dapat
pempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung
pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap
kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa
status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
3.
Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan
siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi
tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orangorang dewasa biasanya
mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani
hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari
pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya),
tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang ).
4.
Faktor
Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut
dipengaruhi oleh empat factor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan
serta kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk
mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa
kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis
tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan
kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga
diri atau kebutuhan diterima. Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan
suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang
berbeda-beda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi: Perhatian
yang selektif, Gangguan yang selektif dan Mengingat kembali yang selektif.
Pembelajaran menjelaskan perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Sedang kepercayaan merupakan suatu
pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon