Uji tanah perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman pentingnya menjaga kesuburan tanah,karena usaha peningkatan produksi sangat tergantung dari kualitas tanah sebagai media tanam. Tanah yang subur tentu akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan jenis tanah yang memiliki kandungan hara sedikit, demikian pula struktur dan kemampuan untuk mengikat nutrisi dan air. Berikut merupakan cara sederhana untuk mengetahui kualitas tanah :
1.
Aerasi tanah
Udara dan air akan mengisi pori-pori tanah. Banyaknya
pori-pori dalam tanah kurang lebih 50 % dari volume tanah, sedangkan jumlah air
dan udara dalam tanah berubah ubah. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi
pori-pori kasar dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau air yang
mudah hilang karena gaya gravitasi, sedang pori-pori halus berisi air kapiler
dan udara. Tanah yang tergenang maka semua pori-porinya terisi air, sedang pada
tanah lembab air mengisi pori-pori mikro tanah dan udara mengisi pori-pori
tanah yang tidak terisi air.
Tujuan pengujian adalah ingin melihat kandungan aliran
udara dalam tanah. Kita ketahui bersama bahwa padat kurang sekali memiliki
sirkulasi udara, disisi lain tanaman memerlukan udara dalam tanah berkaitan
dengan penyerapan nutrisi oleh akar dan metabolismenya.
Cara pengujian aerasi tanah tersebut dapat dilakukan
dengan:
- Sediakan beberapa macam tanah, misalkan tanah sawah,
tanah darat, tanah berpasir, dan tanah yang banyak mengandung bahan
organik,
tanah dimasukkan ke dalam botol air kemasan - Lalu masukan masing masing tanah tersebut kedalam botol bekas air kemasan.
- Hubungkan balon yang berisi udara dengan mulut botol
yang sudah berisi tanah masing masing, dan dalam waktu yang bersamaan.
dihubungkan dengan balon - Balon yang lebih cepat kempes memperlihatkan bahwa
tanah yang bersangkutan memiliki aerasi yang lebih baik. Tanah yang
mengandung bahan organik dan tanah berpasir menunjukan aerasi yang baik.
hasil pengujian
Percobaan sederhana ke 2 untuk aerasi tanah dengan menggunakan
paralon berlubang.
- Sediakan beberapa macam tanah, misalkan tanah sawah, tanah darat, tanah berpasir, dan tanah yang banyak mengandung bahan organik, sediakan pula paralon dengan diameter 0,5 dm dan panjang 30 cm yang telah disumbat bawahnya dengan plastik dan dilubangi dengan solder pada sisi bawahnya.
- Lalu masukan masing masing tanah tersebut kedalam paralon yang telah dilubangi tadi, serta masukkan air ¾ bagian dari botol air minum kemasan.
- Masukkan paralon yang berisi macam macam tanah tadi
kedalam botol yang berisi air, kemudian hubungkan balon yang berisi udara
dengan mulut paralon yang sudah berisi tanah masing masing, dan dalam
waktu yang bersamaan.
memasukkan pralon yang terhubung dengan balon ke botol - Balon yang lebih cepat kempes memperlihatkan bahwa
tanah yang bersangkutan memiliki aerasi yang lebih baik. Tanah yang mengandung
bahan organik dan tanah berpasir menunjukan aerasi yang baik.
hasil pengujian
2.
Tekstur dan
Struktur Tanah
Tekstur tanah terbangun atas komposisi
bahan fisik/ partikel tanah seperti pasir, debu, lempung. Ukuran debu, pasir
dan lempung bervariasi, yaitu pasir 0.05 – 2 mm, debu 0.05 – 0.002 mm dan liat
< 0.002 mm.
Ukuran partikel berhubungan erat dengan sirkulasi udara
dan air, kemampuan serapan air/ nutrisi/ unsur hara. Jumlah
lempung pada tanah akan berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Tekstur tanah
akan berubah dari waktu ke waktu, tergantung masukan atau perubahan partikel
tanah. Sedangkan tekstur tanah sangat dipengaruhi oleh pengolahan tanah yang
dilakukan petani.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir butir
tanah, gumpalan struktur ini terjadi
karena butir butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu
perekat. Gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, warna dan kemantapan/ ketahanan
yang berbeda beda. Tanah dikatakan tidak berstruktur apabila butir butir tanah
tidak melekat satu sama lain dan disebut lepas, misalnya tanah pasir. Tanah
dikatakan memiliki struktur tanah yang baik apabila memiliki kemampuan mengikat
dan menyerap air/ nutrisi.
Pengujian tekstur tanah bertujuan untuk mengetahui bagian
bagian penyusun tanah mulai dari yang kasar sampai yang terhalus. Secara sederhana dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Sediakan bermacam tanah yang seperti tanah sawah, tanah darat, tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik masing masing 500 gram.
- Selanjutnya tanah diaduk dalam nampan lalu masukan dalam wadah plastic atau bekas air kemasan kemudian dikocok dengan air.
- Biarkan selama kurang lebih 2 jam lalu amati bagian bagian seperti butiran butiran mulai dari yang kasar sampai yang halus, trampak akan tersusun mulai dari bawah pasir, liat debu atau bahan organic. Bagian bagian tersebut diukur dengan penggaris sehingga dapat diketahui berapa banyak masing masing bagian penyusun tanah tersebut. Selain itu dari kejernihan air yang terdapat pada masing masing wadah dapat diketahui tanah yang kekurangan bahan organik. Air yang terdapat pada tanah sawah memperlihatkan yang paling jernih, sedangkan tanah yang mengandung bahan organik memperlihatkan yang terkeruh, ini menandakan bahwa tanah sawah kekurangan bahan organik dan banyak mengandung liat.
3.
Kemampuan
Tanah Mengikat Air dan Nutrisi
Kemampuan tanah mengikat dan menyerap air/ nutrisi adalah
suatu ukuran dari jumlah air/nutrisi yang dapat diserap dan tidak
hilang. Proses penghilangan air dan nutrisi dapat terjadi karena pengaruh
penguapan atau proses pencucian. Kemampuan tanah menahan atau mengikat dan
menyerap air tergantung pada struktur tanah dan kandungan bahan organik.
Pengujian tanah mengikat/menyerap air atau nutrisi
bertujuan untuk mengetahui jenis tanah mana yang lebih kuat mengikat air dan
nutrisi. Kita ketahui bahwa tanaman menghendaki tumbuh pada tanah yang
mengandung cukup banyak mengandung air dan nutrisi.
Cara pengujian kemampuan tanah mengikat nutrisi adalah
sebagai berikut :
- Sediakan bermacam tanah yang seperti tanah sawah,
tanah darat, tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik
masing masing 500 gram, dan sediakan pula air 3 gelas kecil atau +
150 cc .
bahan uji daya ikat nutrisi dan air - Selanjutnya tanah tersebut dimasukan kedalam wadah plastik atau botol bekas air kemasan yang telah dibagi 2 dan diberi lubang kecil kecil dibagian bawahnya agar air dapat meresap dan menetes. Air yang menetes ditampung dalam wadah plastik.
- Tuangkan air yang telah diberi larutan nutrisi
dengan volume yang sama kedalam masing masing wadah yang telah berisi
tanah
air dituangkan ke wadah - Selanjutnya kita amati waktu dan banyaknya air yang
tertampung. Tampak tanah yang mengandung bahan organik diperlukan waktu
kurang lebih 30 menit dan air yang menetes kebawah relatif sedikit. Tanah
sawah agak lambat tapi setelah cukup waktu sampai 2 jam air yang
tertampung cukup banyak, sedangkan tanah yang berpasir sangat cepat dan
air yang tertampung paling banyak. Semakin sedikit air yang
tertampung memperlihatkan bahwa
tanah tersebut memiliki kemampuan mengikat air dan nutrisi yang lebih
baik, dan hal tersebut diperlihatkan oleh tanah yang banyak mengandung
bahan organik.
Air yang dituangkan pada tanah yang mengandung bahan organik paling sedikit yang menetes kebawah
4.
Air Kapiler Tanah
Air kapiler terdapat dalam tanah terjadi karena air
ditanah diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau keadaan
drainase yang kurang baik. Air kapiler terjadi apabila gaya kohesi dan adhesi
antara tanah dan air lebih kuat daripada gaya gravitasi bumi. Air ini dapat
bergerak kesamping atau keatas dengan gaya gaya kapiler. Air kapiler yang
tersedia diserap oleh tanaman.
Cara pengujian air kapiler tanah adalah
sebagai berikut :
a. Sebagai mana
pengujian yang dilakukan sebelumnya sediakan bermacam tanah yang seperti tanah
sawah, tanah darat, tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan
organik masing masing 500 gram, sediakan pula air dengan volume yang sama pada
piring kecil.
alat dan bahan |
b. Masukan
masing masing tanah kedalam botol bekas air kemasan yang telah diberi lubang
kecil kecil dibawahnya agar tanah dapat menyerap air. Letakan botol botol
berisi tanah tersebut pada wadah transparan yang berisi air dengan volume yang
sama.
c. Biarkan dan
amati selama 2 jam dan catat berapa kecepatan air mencapai permukaan tanah.
Hasilnya menunjukan bahwa air yang tercepat mencapai permukaan tanah terjadi pada tanah berpasir. Hal ini
mengindikasikan bahwa tanah berpasir akan lebih banyak kehilangan air melalui
penguapan. Tanah sawah pada urutan kedua dan yang paling lambat adalah tanah
yang banyak mengandung bahan organik. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa
tanah yang banyak mengandung bahan organik mempunyai kemampuan yang baik dalam
hal menyimpan air utamanya dari segi penguapan.
Pada tanah sawah air hampir membasahi sebagian besar dari volume tanah yang ada |
5.
Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik dalam budidaya tanaman berhubungan
dengan perjalanan nutrisi yang diserap tanaman karena salah satu cara tanaman
menyerap unsur hara adalah dalam bentuk ion ion positif dan negatif. Untuk
menghantarkan ion ion unsur hara tanaman dari tanah ke permukaan akar tanaman
diperlukan daya hantar listrik. Tanah yang mengandung banyak bahan organik
mempunyai daya hantar listrik yang lebih baik daripada yang tidak atau sedikit mengandung bahan organik. Bahan
organik dapat meningkatkan daya hantar listrik karena dalam bahan organik yang
terurai terkandung banyak sekali bahan yang bersifat logam diantaranya berbagai
unsur mikro seperti Fe, Mn dan sebagainya. Dalam bahan organik tanah juga
mengandung banyak mikro organisme yang merupakan jasad hidup, kita ketahui
bersama bahwa jasad hidup juga menghantarkan listrik. Semakin banyak dan padat
populasi mikroorganisme yang terdapat dalam tanah maka semakin baik pula daya
hantar listrik dalam tanah itu sendiri.
Cara menguji daya hantar listrik adalah sebagai berikut :
- Sediakanlah bola lampu 100 watt, pitingan listrik, reng kayu dengan panjang 50 cm dan kabel secukupnya.
- Hubungkanlah bola lampu dengan pitingan dan kabel seperti cara biasa, kemudian salah satu elektrode diatur sedemikian rupa hingga mudah dimasukkan dalan cairan yang akan diuji daya hantar listriknya.
- Setelah alat uji sederhana tersedia maka sediakanlah macam macam larutan seperti larutan urea, KCl, TSP, urine, pupuk kandang, jus buah, jus sayuran dan lain lain.
- Celupkanlah elektrode yang diputus tadi dalam larutan setelah dihubungkan dengan listrik, apabila listrik menyala terang maka larutan tersebut mempunyai daya hantar listrik yang tinggi.
Larutan bahan organik akan mempunyai nyala yang terang
dan makin lama larutan organik itu didiamkan maka akan semakin terang nyala
lampu. Hal ini disebabkan karena semakin banyak unsur yang bersifat logam yang
terurai dan semakin padatnya populasi mikroorganisme yang berkembang biak dalam
larutan itu.
Bola lampu yang dihubungkan oleh larutan NPK mempunyai nyala yang terang karena kalium mempunyai daya hantar listrik tinggi |
Bola lampu yang dihubungkan larutan urea hidup redup sampai mati karena hanya sedikit mengandung unsur mikro yang menghantarkan listrik |
Bola lampu yang dihubungkan oleh larutan tomat yang masih baru menyala agak terang dan apabila larutan semakin lama didiamkan maka nyala lampu semakin terang |
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon