Syarat keberhasilan dalam beternak adalah kemampuan menyediakan makanan yang sempurna, dalam airti makanan yang nilai gizinya tinggi serta zat-zat makanannya dalam keadaan seimbang satu sama lain. Untuk mencapai maksud tersebut, harus dikuasai cara-cara penilaian dan pemilihan bahan-bahan makanan yang akan digunakan untuk menyusun makanan tersebut.
berbagai bahan konsentrat |
Ada tiga cara menilai suatu bahan makanan :
A. Penilaian
bahan makanan secara phisis
1.
Cara macroskopis : penilaian bahan makanan
dengan menggunakan paca indera yaitu :
2.
Cara mikroskopis : penilaian bahan makanan
dengan menggunakan mikroskop, sehingga dapat dilihat tekstur tepung apa yang
ada pada bahan makanan tersebut, dapat pula dilihat campuran-campuran/pemalsuan
dengan tepung lain atau adanya kotoran-kotoran di dalam makanan tersebut
B. Penilaian
bahan makanan secara kimiawi
Penilaian
ini dikerjakan di dalam laboratorium dan analisa bahan makanan ternak. Yang
perlu diketahui dan diteliti adalah: kadar air, kadar lemak, kadar bahan
kering, kadar protein kasar, kadar serat kasar, bahan ekstrak tiada N,
mineral-mineral, vitamin-vitamin dan energinya.
Protein
: protein memiliki peranan penting dalam mengganti dan menyusun organ-organ
tubuh yang telah rusak
Lemak :
merupakan sumber energi yang mempunyai nilai 2,25 kali dari karbohidrat, tetapi
dalam makanan harus dibatasi jumlahnya untuk menghindari diare. Lemak
dibutuhkan oleh ternak sebagai bahan pelarut dari vitamin-vitamin A, D, E, K
dan adanya asam-sam lemak yang essensiil.
Bahan
ekstrak tiada N : yang penting diantaranya adalah pati, glokosa, fruktosa dan
sukrosa. Kesemuanya ini dimasukkan ke dalam karbohidrat mudah terpakai.
Dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi dan bahan bangunan lemak tubuh.
Serat
kasar : kandungan serat kasar dalam makanan perlu dibatasi. Makin tinggi
kandungan serat kasar maka semakin rendah daya cernanya, terutama bagi
hewan-hewan omnivora(pemakan segala macam makanan) dan unggas.
Abu :
adalah kumpulan zat-zat anorganis seperti Ca, P, Na,K dan lain-lain. Kadar
mineral dari suatu bahan perlu diketahui, apabila ada kekurangan bisa di
tambahkan garam-garam dari unsur lainnya
Energi
: dapat diketahui dengan menggunakan Boom kalorimeter
C. Penilaian
bahan makanan secara biologis
Penilaian
ini dilakukan dengan memberikan bahan makanan tersebut kepada hewan percobaan.
Dengan demikian dapat diteliti daya cerna dari bermacam-macam bahan pada
jenis-jenis ternak. Daya cerna suatu bahan makanan perludiketahui untuk
menentukan beberapa besar jumlah zat-zat makanan yang betul-betul bermanfaat
bagi tubuh. Dengan demikian tidak hanya zat-zat makanan saja yang diketahui
sampai dimana pemanfaatannyaoleh ternak. Penilaian ini agak sulit untuk
dilakukan, karena membutuhkan fasilitas yang baik, biaya yang besar dan
ketelitian serta keahlian.
Menurut asal mulanya, bahan makanan dapat di
bagi menjadi 3 golongan besar :
A. Bahan
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
1.
Hijuan segar yang meliputi rumput-rumputan
(graminae dan cyperaceae), hijauan leguminosa (kacang-kacangan) dan hijauan
lain yang tidak termasuk rumput dan leguminosa,
2.
Hijauan kering yang termasuk Hay (hooi) dan
jerami
3.
Hijauan silase
4.
Rupa-rupa umbi
5.
Kulit dari biji-bijian atau butir-butiran
6.
Biji/butir-buir dari sebangsa padi dan
leguminosa
7.
Sisa-sisa dari perusahaan hasil tani dan pabrik
yang lain : dedak, bungkil, sisa pabrik gula, ampas bir, ampas tapioka, ampas
tahu, sisa-sisa dapur, hotel dll.
B. Bahan
makanan yang berasal dari hewan : tepung tulang, tepung hewan, tepung daging,
tepung ikan, tepung udang, susu, telur, tepung darah, dll.
C. Bahan
makanan yang berasal dari bahan buatan manusia : preparat-preparat vitamin,
berupa campuran berbagai mineral, antibiotoka, dll
Menurut sifatnya ada tiga golongan bahan makanan
:
A. Makanan
kasar (roughage), yaitu bahan makanan yang kandungan serat kasarnya lebih dari
18%. Jadi makin tinggi kadar serat kasarnya maka semakin sukar untuk dicerna
B. Makanan
penguat (konsentrat) : adalah bahan makanan yang kandungan serat kasarnya
kurang dari 18% dan mudah dicerna
C. Makanan
tambahan (suplemen) adalah bahan makanan yang perluditambahkan dalam ransum,
karena menurut perhitungan ransum tersebut kurang mengandung zat makanan
seperti vitamin dan mineral, atau bahan yang perlu ditambah untuk mempertinggi
efisiensi.
Menurut sumbet zat atau sumber tenaga, bahan
makanan dibagi menjadi :
A. Bahan
makanan sumber protein. Adalah bahan makanan yang memilikikandungan protein
kasar diatas 18%.
B. Bahan
makanan sumber vitamin
C. Bahan
makanan sumber energi
D. Bahan
makanan sumber mineral
E. Bahan
makanan sumber kombinasi diatas, sebagai contoh jagung selain sebagai sumber
energi juga sebagai sumber karoten. Kacang-kacangan disamping sebagai sumber
protein juga mengandung vitamin dan mineral. Ikan-ikan teri merupakan sumber
protein dan mineral.
Disebutkan diatas bahwa menurut
sifatnya ada bahan makanan yang berfungsi sebagai makanan penguat (konsentrat).
Pemberian konsentrat dimaksudkan adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup ternak
dalam berproduksi atau menghasilkan tenaga karena pemberian hijauan pada
umumnya belum dapat mencukupi kebutuhan ternak tersebut.
Hijauan terlalu sedikit
mengandung zat-zat makanan yang dapat dicerna untuk pembentukan susu, daging,
wool atau tenaga yang diharapkan. Untuk mempertinggi produksinya, ternak harus
mendapatkan bahan makanan yang lebih tinggi konsentrasi proteinnya dari pada
hijauan. Bahan makanan ini terkenal dengan nama makanan penguat atau konsentrat
atau makanan produksi.
Kebalikannya dengan hewan
ternak babi dan unggas(ayam dan itik), selain diberikan makanan penguat
diberikan pula hijauan segar yang mudah dicerna sebagai pelengkap ransum pokok.
Sehingga fungsi makanan penguat
terutama untuk hewan herbivora (sapi, kerbau, kambing dan domba) adalah untuk
meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan-bahan makanan lain yang
kandungan gizinya rendah. Makanan penguat sangat perlu diberikan kepada ternak
yang sedang bunting, pemacek, dan berproduksi (meproduksi susu, sapi potong
yang digemukkan, dan ternak kerja yang digunakan untuk memproduksi tenaga).
Bahan-bahan makanan penguat (konsentrat meliputi
:
A. Bahan
makanan yang berasal dari biji-bijian atau butir-butiran
Biji-bijian
yang digunakan sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebagian besar
termasuk butir-butiran bangsa padi dan leguminosa. Dalam praktek pemakaian
sebagai ransum konsentrat, butiran-butiran tersebut di tumbuk (dihaluskan)
lebih dahulu agar daya cernanya lebih tinggi.
1.
Bahan makanan butiran bangsa Graminae (Jagung,
Sorgum, padi)
Jagung
adalah makanan berbutir yang baik sekali dan bernilai gizi tinggi, dari bangsa
padi-padian boleh dikatakan jagunglah yang terbanyak dipakai sebagai makanan
penguat (konsentrat) bagi semua ternak. Jagung yang berwarna (kuning, merah,
ungu) disamping mengandung vitamin B juga banyak mengandung carotin. Semakin
gelap warnanya, maka semakin tinggi kandungan karotinnya. Jagung yang berwarna
putih tidak mengandung karotin. Bila banyak diberikan kepada ternak yang
digemukkan (babi, ayam broiler) akan mengakibatkan pembentukan lemak yang
terlalu lunak konsistensinya. Sebab itu penggunaan jagung harus dikurangi atau
diganti dengan bahan lain selang beberapa waktu sebelum ternak dipotong. Untuk
ternak babi satu bulan, sedangkan untuk ayam broiler 1-2 minggu sebelum
dipotong.
Sorgum
dapat menggantikan kedudukan jagung dalam ransum apabila harga jagung mahal.
Tetapi harus diingat, bahwa sorgum tidak mngandung asam amino Methionin dan
glysin. Tetapi mengandung sedikit serine. Sebab itu dalam keduduknnya sebagai
pengganti jagung dalam ransum harus dipikirkan pengganti methionin dan glysin
dari bahan lain.
Padi
sebenarnya tidak disediakan untuk ternak, karena sangat dibutuhkan oleh manusia
walaupun demikian masih diberikan kepada ternak dalam keadaan dan
batasan-batasan tertentu, yaitu berupa gabah atau hasil ikutan dari penggilingan
padi. Gabah sangat baik diberikan kepada ternak kuda, karena kuda dapat
mencernanya dengan sempurna, juga kaya akan vitamin B1, tetapi vitamin A dan D
praktis tidak ada. Beras merah lebih baik daripada beras putih, lebih murah dan
lebih banyak mengandung vitamin B1. Menir atau pecahan kecil-kecil dari beras
sangat bagus digunakan sebagai ransum anak ayam.
2.
Bahan makanan butiran bangsa Leguminosa
(kedelai, kacang hijau)
Kedelai
merupakan bahan makanan yang paling baik dan paing tinggi martabatnya.
Kandungan asam aminonya lengkap mendekati susunan asam amino produk hewan.
Kadar proteinnya tinggi dan dapat dicerna dan kaya akan asam amino essensial
lainnya, tetapi sedikit sekali mengandung cystine. Oleh sebab itu jika
dikombinasikan dengan jagung akan menjadi ransum yang baik. Kadar lemak kedelai
sangat tinggi, sehingga pemberinnya pada ternak perlu dibatasi. Umunya tidak
lebih dari 25% dalam keseluruhan makanan konsentrat. Perlu pula diketaui bahwa
kedelai mengandung semacam racun (toxin) yang dalam jumlah banyak dapat
menghambat pertumbuhan ternak. Efek negative ini akan hilang bila sebelum
diberikan pada ternak sudah dimasak/digoreng sangan terlebih dahulu. Pengaruh
dalam penggemukan sama dengan jagung (membuat spek lunak), sedikit mengandung
vitamin A, Ca dan P. Susunan zat-zat dari kacang kedelai tergantung dengan
varietasnya.
Kacang
hijau adalah tanaman yang kaya akan B1, sangat baik diberikan pada ternak
perah, babi dan unggas. Akan tetapi harganya cukup mahal seperti pada kedelai
yang juga merupakan faktor pembatas dalam penggunaannya. Oleh karena harganya
yang mahal biasanya hanya digunakan sebagai campuraan makanan penguat
(konsentrat) sebanyak 25% dari keseluruhan maakanan konsentrat.
B. Bahan
makanan yang berasal dari hasil ikutan perusahaan atau pabrik
Termasuk
dalam golongan ini adalah berbagai macam dedak dan bungkil sebagai hasil ikutan
penggilingan biji-bijian dari leguminosa dan graminae. Bahan makanan ini banyak
dipakai sebagai penguat (konsentrat) setelah pemakaian tepung biji-bijian baik
dari golongan graminae maupun leguminosa. Hal ini karena harganya cukup murah
dan mudah didapat dalam jumlah cukup banyak. Sebagai bahan makanan ternak nilai
martabatnya cukup tinggi, dan disukai terbak.
1.
Dedak padi
Meruakan hasil sisa dari penumbukan atau
penggilingan padi. Dedak ini tersusun dari 3 bagian yang bebeda kandungan
zat-zatnya . ketiga bagian tersebut adalah sebagai berikut :
>Kulit gabah yang mengandung serat kasar
dan mineral
>selaput perak yang kaya akan protein
dan vitamin B1, juga lemak dan mineral
>lembaga beras yang sebagian besar
terdiri dari karbohidrat yang mudah dicerna.
Menurut kelas nilainya dedak dibagi menjadi
4 kelas yaitu :
a.
Dedak kasar. Adalah kulit gabah halus yang
bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya rendah. Sebenarnya
dedak kasar ini sudah tidak termasuk ke dalam bahan makanan penguat karena
kandungan serat kasarnya cukup tinggi yaitu 35,3%.
b.
Dedak halus biasa. Merupakan hasil sisa dari
penumbukan padi secara tradisional (dedak Kampung). Dedak halus biasa ini
mengandung komponen kulit gabah, juga seluput perak dan pecahan lembaga beras. Kadar
serat kasarnya masih cukup tinggi akan etapi sudah termasuk golongan konsentrat
berhubung kadar serat kasarnya di bawah 18%. Martabat patinya rendah dan hanya
sebagian kecil saja yang dapat dicerna.
c.
Dedak lunteh. Merupakan hasil ikutan dari
pengasahan atau pemutihan beras. Dari semua macam dedak, dedak luntehlah yang
paling banyak mengndung protein dan vitamin B1 karena sebagian besar terdiri
dari selaput perak, bahan lembaga disamping sedikit mengandung kulit.
d.
Bekatul. Merupakan hasil sisa ikutan dari pabrik
beras asah, lebih sedikit mengandung selaput perak dan kulit serta lebih
sedikit mengandung viatamin B1, tetapi banyak bercampur dengan pecahan-pecahan
kecil dari lembaga (menir). Oleh sebab itu masih dapat dimanfaatkan sebagai
makanan manusia.
2.
Dedak jagung
Merupakan hasil sisa ikutan dari
penggilingan jagung dan banyak terdapat didaerah-daerah yang makanan pokok dai
penduduknya jagung (Madura), sangat baik diberikan pada ternak. Hanya cara
penyimpanannya yang agak susah karena bersifat higroskopis sehingga mudah
menjadi lembab kemudian cepat menjadi rusak.
3.
Bungkil kelapa
Bungkil kelapa paling mudah didapatkan,
berhubung minyak kelapa menduduki tempat pertama dalam memenuhi kebutuhan
manusia akan minyak goring. Harganya jauh lebih murah dibandingkan degan
bungkil kacang tanah. Kadar proteinnya paling rendah dibandingkan dengan
bungkil-bungkil yang lain, namun martabatnya cukup tinggi karena mengdung
zat-zat yang mudah dicerna. Sangat vaik diberikan pada sapi perah sebab dapat
menaikkan kadar lemak susu dan mempertinggi kualitas susu. Pemberiannya tergantung
pada berat badannya, yaitu antara 1,5Kg-2,5Kg/ekor/hari. Sedangkan untuk babi
antara 0,75Kg-1,5Kg/ ekor/hari. Yang berguna untuk mengeraskan spek. Baik pula
diberikan pada ayam dengan pemberian sampai kurang lebih 25%. Untuk kuda juga
dapat diberikan dalam jumlah yang kecil dan dicampur dengan dedak atau gabah,
sebab jika terlalu banyak akan menyebabkan diare.
4.
Bungkil kacang tanah
Kadar protein bungkil kacang tanah paling
tinggi dibandingkan dengan bungkil-bungkil lain yang umum digunakan. Pemberiannya
pada ternak harus dibatasi karena kandungan lemaknya yang tinggi dan harganya
cukup mahal.
5.
Onggok atau ampas cassava
Merupakan hasil sisa pembuatan tepung
kanji. Dapat diberikan pada ternak sapid an babi dalam campuran ransumnya. Ampas
cassava ini berguna sebagai sumber karbohidrat untuk stimulasi dalam pembuatan
silase.
C. Bahan
makanan yang berasal dari ternak
Bahan makanan
yang berasal dari hewan mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan
hewan. Bahan ini banyak mengandung protein, dan sedikit atau sama sekali tidak
mengandung serat kasar, banyak mengandung kalsium dan phosphor dalam imbangan
yang baik dan banyak pula mengandung vitamin A dan D. protein hewani memiliki
nilai biologis yang tinggi, karaena mudah dicerna dan terdiri dari asam-sam
amini esensiil yang dibutuhkan oleh tubuh hewan. Namun tidak semua jenis ternak
perlu diberikan bahan makanan ini dalam jumlah besar. Ternak herbivore (sapi,
kerbau, kambing dan domba) tidak begitu banyak membutuhkan bahan makanan ini. Lain
degan ternak omnivore (unggas, babi) yang memang perlu mendaptkan bahan makanan
ini. Pada umumnya bahan makanan yang berasal dari hewan sangat dibutuhkan oleh
manusia sehingga harganya mahal
1.
Susu skim
Merupakan hasil sisa sari susu sapi (whole
milk) setelah diambil creamnya. Susu skim hanya sedikit mengandung lemak,
tetapi masih banyak mengandung protein dan tinggi nilai energinya. Sangat baik
diberikan pada sapi-sapi muda, babi induk dan anaknya, unggas. Dalam penelitian
telah dibktikan, bahwa pemberian pada ternak-ternak tersebut dapat melipatkan
pertambahan berat badannya. Pemberian susu skim sebaiknya dalam bentuk segar
(belum rusak, belum setengah asam) dan tidak mengandung bakteri-bakteri pathogen
(brucellosis, tuberculosis, dll) dan dimasak terlebih dagulu, kalau dapat dalam
keadaan hangat-hangat kuku.
2.
Tepung darah
Tepung ini mudah diperoleh daripada
teung-tepunng lainnya. Dibuat dari darah (yang diperoleh dari rumah pemotongan
hewan) yang dikumpulkan di suatu tempat. Dan dimasak hingga menggumpal dan
terpisah dari airnya. Air dibungan sedangkan ampasnya diperas, dihemur dan
digiling. Kadar proteinnya sangat tinggi, tetapi daya cernanya lebih rendah
dibandingkan dengan bahan lain yang berasal dari hewan.
3.
Tepung daging
Tepung ini dibuat dari sisa-sisa daging
yang diafkir atau tidak boleh dimakan manusia yang diperoleh dari rumah
pemotongan hewan.
4.
Tepung ikan
Tepung ini terbat dari daging ikan besar
atau sisa-sisa ikan yang terlebih dahulu dikeringkan dan digiling sampa halus. Susunan
zat-zat makanannya tergantng dari macam ikannya. Umumnya ikan besar mengandung
banyak protein ang mudah sekali dapat dicerna, ikan-ikan kecil yang banyak
durinya lebih banyak mengandung Ca dan P tetapi rendah kadar proteinnya. Demikian
pula kadar lemak tergantung dari jenis ikannya. Tepung ikan merupakan bahan
makanan berkualitas tinggi bagi ternak unggas dan babi, terutama pengaruhnya
sangat nyata diberikan kepada ayam, itik dan babi muda yang sedang tumbuh. Pemberian
terus-menerus pada ternak yang digemukkan akan berpengaruh kurang baik pada baud
aging. Oleh sebab itu tepung ikan sebaiknya tidak diberikan kepada ternak 4-6
minggu sebelum dipotong.
D. Bahan
makanan yang berasal dari rupa-rupa umbi-umbian
Pada umunya
golongan ini banyak mengandng air, kurang mengandung protein dan sedikit
mengndung serat kasar. Kadar airnya dalam keadaan segar dapat mencapai 60-95%,
sedang bahan keringnya sebagian besar terdiri dari bahan ekstrak tiada N yang
mudah dapat dicerna. Umbi-umbian sangat baik diberikan kepada ternak dalam
bentuk kombinasi dengan bahan-bahan makanan yang kaya akan protein seperti
leguminosa dan hasil ikutan pabrik (bungkil kacang, kedelai dan lain-lain). Baik
sekali diberikan pada ternak herbivore yang digemukkan. Penyajiannya sebaiknya
umbi dipotong-potong atau dicincang halus dimasak setengah matang menjadi
bubur.
1.
Ubi kayu
Dapat dibuat pati, gaplek, atau pellet. Mendung
racun HCN dengan kadar berbeda-beda tergantung dari jenis ubi kayunya. Jenis ubi
kayu SPP (Sao Pedro Petro) dalah yang paling banyak mengandung HCN, sehingga
jenis ini hanya dipergunakan sebagai bahan pembuat pati. Ubi kayu sangat baik
diguakan sebagai bahan penggemukan sapi potong. Cara pemberiannya setelah ubi
kayu dikupasaa dan dipotong kecil-kecil/dicacah kemudian ditambah air.
2.
Ubi jalar
Ubi jalar yang berwarna putih tidak mengandung
vitamin, sedangkan yang berwarna merah, kuning dan ungu mengandung vitamin A
dan C. jadi semakin tua warnanya maka kandungan vitamin A nya semakin tinggi. Baik
diberikan pada ternak herbivore.
E. Makanan
penguat dan ransum
Makanan
penguat/konsentrat adalah bahan makanan yang tinggi kadar zat-zat makanan
seperti protein atau karbohidrat serta rendah kadar serat kasarnya (dibawah
18%). Makanan penguat dapat terdiri dari satu macam bahan makanan saja atau
lebih sehingga merupakan campuran dari baerbagai macam bahan makanan yang mempunyai
kandungan serat kasar dibawah 18% dan mudah dicerna.
Ransum yaitu
campuran dari berbagai macam bahan makanan baik itu berasal dari hijauan,
biji-bijian, umbi-umbian hewan dan lain-lain. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan
hidup ternak baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Pada ternak herbivore makanan
pokonya bisa dikatakan ransum karena terdiri dari makanan hijauan sebagai
makanan pokok, sedang makanan penguat (konsentrat) sebagai makanan produksi.
Analisa kandungan bahan konsentrat
No
|
Nama Bahan
|
Kandungan Bahan (%)
|
||||||
Air
|
Protein
|
Bahan ekstrak tiada N
|
Serat kasar
|
Lemak
|
Abu
|
Martabat Pati (MP)
|
||
1
|
Jagung
|
13,5
|
9,8
|
68,8
|
2,7
|
4,2
|
1,4
|
81
|
2
|
Sorgum
|
11,2
|
9,8
|
71,6
|
2,3
|
3,3
|
1,8
|
74
|
3
|
Beras merah
|
9,8
|
8,9
|
77,2
|
1
|
2
|
1,1
|
80
|
4
|
Kedelai
|
9,8
|
36,9
|
26,3
|
17,2
|
4,5
|
5,3
|
84
|
5
|
Kacang hijau
|
12,4
|
23
|
53,2
|
7,2
|
1,2
|
4
|
71
|
6
|
Dedak kasar
|
10,6
|
4,1
|
32,4
|
35,3
|
1,6
|
16
|
19
|
7
|
Dedak halus biasa
|
16,2
|
9,5
|
43,8
|
16,4
|
3,3
|
10,8
|
53
|
8
|
Dedak lunteh
|
15,9
|
15,3
|
42,8
|
8,1
|
8,5
|
9,4
|
67
|
9
|
Bekatul
|
15
|
14,5
|
48,7
|
7
|
70
|
||
10
|
Dedak jagung
|
9,9
|
9,8
|
61,8
|
9,8
|
6,4
|
2,3
|
68
|
11
|
Bungkil kelapa
|
11,6
|
18,7
|
45,5
|
8,8
|
9,6
|
5,8
|
81
|
12
|
Bungkil kacang tanah
|
6,6
|
42,7
|
27
|
8,9
|
8,5
|
6,3
|
80
|
13
|
Onggok
|
18,3
|
0,8
|
78
|
2,2
|
0,2
|
2,5
|
76
|
14
|
Susus skim
|
4
|
0,2
|
85
|
||||
15
|
Tepung darah
|
9,1
|
85
|
1,6
|
4,3
|
72
|
||
16
|
Tepung daging
|
73,7
|
94
|
|||||
17
|
Tepung ikan
|
12
|
53,3
|
4,3
|
1
|
8,4
|
20,9
|
61
|
18
|
Ubi kayu
|
66
|
1
|
30
|
1,4
|
0,4
|
0,5
|
31
|
19
|
Ubi jalar
|
68
|
0,7
|
29
|
1
|
0,5
|
0,7
|
30
|
Contoh formula Ransum dan kandungan zat-zat
makanan untuk sapi dengan berat badan 350KG
Bahan makanan
|
Bahan kering (BK/kg)
|
Protein dapat dicerna (pdd/kg)
|
TDN (kg)
|
35 Kg rumput lapangan
|
7,70
|
0,63
|
6,30
|
2 Kg dedak halus
|
1,78
|
0,13
|
0,90
|
0,5 bungkil kelapa
|
0,44
|
0,19
|
0,47
|
37,5 kg ransum
|
9,92
|
0,85
|
7,67
|
Standar kebutuhan
|
8,89-10,07
|
0,66-0,73
|
6,40-7,21
|
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon