Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging, susu dan telur semakin meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan, kesadaran masyarakat akan gizi dan peranan zat–zat makanan khususnya protein bagi kehidupan, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan hasil ternak, sehingga perkembangan sektor peternakan mamberikan dampak positif bagi masyarakat untuk peningkatan perbaikan gizi dan dampak positif bagi pelaku ternak yaitu meningkatnya kesejahteraan.
Pada umumnya banyak peternak yang
membudidayakan kambing etawa. Kambing etawa
memiliki bobot badannya yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kambing
lokal seperti kambing kacang, mudah beradaptasi dengan iklim di Indonesa, tidak
pilih-pilih pakan, kambing etawa ini juga memiliki produksi yang jauh lebih
tinggi. Kambing ini memiliki dwiguna yang cenderung kearah kambing perah.
Kambing dari luar lainya yang memiliki bobot berat badan tinggi adalah kambing
boer namun kambing boer ini tipenya adalah kambing pedaging dimana produksi
susunya jauh lebih kecil bila dibandungkan dengan produksi susu kambing etawa.
Harga bibit kambing etawa murni cukup mahal, alternatif yang dapat masayarakat
peternak gunakan untuk mendapatkan anak kambing etawa adalah dengan melakukan
inseminasi terhadap kambing lokal dengan menggunakan semen beku kambing etawa,
sehingga anak kambing tersebut akan disebut peranakan etawa (kambing PE).
Kambing Peranakan
Etawa merupakan salah satu jenis ternak besar yang cukup berkembang di beberapa
daerah. Namun demikian usaha peternakan kambing Peranakan Etawa tersebut masih
sangat fluktuatif harganya. Sehingga usaha peternakan kambing PE sangat rentan
dalam perkembangannya, karena itu peluang untuk mendapat keuntungan ataupun
kerugian juga sangat besar kemungkinannya dan tidak sedikit usaha peternakan
yang mengalami kerugian tersebut dan pada akhirnya menutup usahanya. Upaya
memperoleh keuntungan yang besar dan berkelanjutan merupakan sasaran utama bagi
semua kegiatan usaha termasuk di dalamnya usaha peternakan ayam kambing PE,
yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha peternakan
kambing PE tersebut. Untuk mencapai sasaran tersebut perlu adanya langkah
upaya, salah satu diantaranya melalui budidaya kambing yang bak dan berwawasan
agribisnis untuk menghasilkan kambing yang berkualitas.
Tujuan Budidaya Kambing/Domba
Pada
umumnya peternak melakukan budidaya kambing atau domba memiliki tujuan-tujuan
sebagai berikut
1. Meningkatkan
populasi dan produktivitas ernak
2. Menunjang
ketersediaan pagan asal ternak (daging/susu) yang bermutu tinggi
3. Meningkatkan
pendapatan peternak
4. Kotoran
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah
Pemilihan
bibit
Bibit
kambing atau domba yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut
Pejantan
|
Betina
|
1. Sehat
dan tidak cacat
2. Dada dalam
dan lebar
3. Bulu bersih
dan mengkilap
4. Kaki kurus,
berdiri kokoh
5. Gagah
dan licah
6. Bentuk
tubuh simetris
7. 2
buah zakar sama besar
8. Alat kelamin
dapat ereksi, nafsu kawin besar
|
1. Sehat
dan tidak cacat
2. Tidak
terlalu gemuk
3. Bulu bersih
dan mengkilap
4. Kaki lurus
dan kuat
5. Ambing
normal, simetris
6. Bentuk
tubuh simetris
7. Sifat
keibuan baik
8. Alat kelamin
berukuran normal
|
Perkandangan
Syarat
kandang kambing antara lain :
1. Kuat,
sehingga dapat dipakai dalam waktu lama
2. Ukuran disesuaiakn
dengan jumlah ternak
3. Bersih,
cukup ventilasi dan sinar matahari pagi
Model kandang
sebaiknya panggung dengan celah lantai selebar 1-1,5cm. jika menggunakan model
lantai tanah, lantai akan menjadi lembab akibat kotoran dan air kencing sehingga
kurang baik untuk kesehatan.
contoh desain kandang kambing |
Tangga kandang dibuat agak
landai, tidak licin dan terdapat alur-alur melintang guna menahan kaki ketika
ternak sedang berjalan.
Luas kandang yang
direkomendasikan untuk per-ekor kambing adalah sebagai berikut :
Keadaan Ternak
|
Luas Kandang (M2)
|
Jantan dewasa
|
1,25 x 1,50
|
Betina dewasa
|
1,00 x 1,25
|
Betina menyusui +1 ekor anak
|
1,25 x 1,50
|
Anak lepas sapih
|
1,00 x 1,25
|
Pemberian
pakan
Jumlah kebutuhan hijauan
(rumput dan leguminosa) kurang lebih 10% dari berat badan, sedangkan pakan
penguat kurang lebih 1 % dari berat badan. Sebagai contoh kambing/domba dengan
berat 30 Kg membutuhkan hijauan 3 Kg/hari dan pakan penguat 300 gr/hari. Beberapa
jenis hijauan harus dilayukan terlebih dahulu sehari semalam atau dijemur
selama 2-3 jam agar tidak beracun dan disukai ternak, antara lain daun
singkong, lamtoro, gamal dan setaria.
Contoh pakan penguat yaitu
dedak padi, ampas tahu, jagung giling atau singkong yang dicacah. Contoh formula
pakan penguat: Dedak padi 42%, bungkil kelapa 15%, tepung jagung 21 %, onggok
20%, garam dapur 1%, tepung tulang 0,5%, dan kapur 0,5%. Bahan dengan
prosentase paling banyak diletakkan pada bagian bawah dan campur hingga homogeny.
Kebutuhan mineral dapat
dipenuhi dengan penambahan garam dapur dengan memasukkan ke dalam minuman
ternak, atau dimasukkan ke dalam bumbung dan digantungkan sehingga bisa
dijilati oleh ternak. Air minum harus selalu tersedia sepanjang waktu (ad libitum) karena kekurangan air dapat
mengganggu kesehatan dan menurunkan konsumsi pakan. Rata-rata kebutuhan air
minum 1,5-2,5 liter/ekor/hari.
Pengaturan
Reproduksi
Kambing/domba dikawinkan pada
umur dewasa kelamin dan dewasa tubuh dengan penjelasan sebagai berikut
1.
Masa birahi
a)
Dewasa kelamin 9-12 bulan
b)
Lama birahi kambing 24-25 jam
c)
Lama birahi domba 25-40 jam
d)
Siklus birahi 17-21 hari
2.
Tanda-tanda birahi
a)
Sering mengibaskan ekornya
b)
Sering kencing, gelisah dan nafsu makan
berkurang
c)
Menaiki kambing/domba yang lain, diam saja
apabila dinaiki kambing/domba lain
d)
Bibir kelamin luar bengkak, merah, berlendir,
istillah jawanya 3A-BCD (abang, abuh, anget, bengak-bengok,
clingkrak-clingkrik, dlewer)
3.
Perkawinan
a)
Dikawinkan 18-20 jam dari timbulnya birahi
b)
Perkawinan diatur sehingga dalam 2 tahun dapat
beranak 3 kali
c)
Imbangan jantan : betina = 1 : 9 ( kawin alam),
atau bisa menggunakan inseminasi buatan
4.
Kebuntingan dan kelahiran
a)
Lama kebuntingan 141-149 hari (kurang lebih 5
bulan)
b)
Ari-ari dan lendir akan keluar 24 jam setelah
beranak. Bekas potongan tali pusar diolesi iodium
c)
Lendir pada hidung dan mulut anak di bersihkan
agar tidak mengganggu pernafasan
d)
Anak disapih pada umur 3-4 bulan
Pengendalian
penyakit
Beberapa jenis penyakit pada
kambing/domba diantaranya adalah penyakit cacingan, diare, kembung, kudis,
pneumonia (radang paru-paru), asidosis, orf, dll. Pada umumnya pencegahan penyakit
dapat dilakukan sebagai berikut:
1.
Sanitasi kandang, kandang dan ternak harus elalu
dibersihkan dan kering
2.
Pemotongan runmput atasnya saja agar telur
cacing tidak ikut terbawa untuk pakan
3.
Ternak yang terserang penyakit dipisahkan dari
yang sehat (di karantina)
4.
Berikan pakan hijauan dalam keadaan layu (kering
dari embun pagi) dan hindarkan pemberian rumput muda yang terlalu banyak
5.
Berikan kolostrum yang cukup kepada anak
kambing/domba yang baru lahir (0-7hari)
6.
Berikan obat cacing dan lakukan vaksinasi.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon