Evaluasi merupakan suatu komponen sebagai bagian integral dalam sistem instruksional bidang ilmu pertanian. Maka dalam setiap kegiatan diawali dam diakhiri dengan evaluasi. Jadi evaluasi merupakan suatu kegiatan terencana dan sistematis yang meliputi pengamatan untuk proses pengumpulan data dan fakta, pengolahan, penggunaan pedoman yang telah ditetapkan, pembuatan pertimbangan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan lebih dulu dan pembuatan keputusan serta penilaian tentang tercapainya suatu kegiatan. Selain itu pengertian lain menyebutkan bahwa evaluasi harus obyektif dalam arti evaluasi harus dilakukan berdasarkan data atau fakta bukan berdasarkan pada praduga atau intuisi seseorang.
kegiatan penyuluhan, evaluasi cara menanam padi |
Setiap kegiatan yang ingin maju pasti tidak luput dari
adanya evaluasi, evaluasi ini dalam kegiatan penyuluhan pertanian berkaitan
erat dengan pengembangan kelembagaan pertanian melalui kelompok tani dan
gabungan kelompok tani serta tanggapan terhadap berbagai kegiatan dan rencana
kegiatan yang akan sedang dan telah berjalan. Evaluasi kinerja sebuah program atau proyek
dikemas dalam sebuah pertemuan yang dirancang secara partisipatif, sehingga
memungkinkan semua peserta yang hadir akan dapat terlibat secara aktif dalam
kegiatan tersebut. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk evaluasi kinerja
sebuah program atau proyek dalam kelompok adalah sebagai berikut:
1. Pemaparan tujuan pertemuan, dimaksudkan
agar peserta pertemuan memahami maksud dan tujuan diselenggarakannya pertemuan
multi pihak ini adalah untuk melaksanakan evaluasi kinerja terhadap program atau
proyek yang telah dilaksanakan.
2.
Kilas
balik perjalanan program atau proyek yang telah dilakukan oleh para pihak.
Tahapan ini dimaksudkan untuk membantu peserta pertemuan untuk mengingat
kembali kegiatan dalam program atau proyek yang telah dilaksanakan bersama.
3.
Pemaparan
prinsip, kriteria dan indikator yang digunakan dalam evaluasi kinerja. Tahapan
ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang prinsip,
kriteria dan indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja sebuah program
atau proyek.
4.
Pemaparan
tentang cara penilaian terhadap indikator yang digunakan dalam penilaian
kinerja sebuah program atau proyek.
5.
Penilaian
terhadap kinerja sebuah program atau proyek dengan menggunakan indikator dan
cara penilaian yang telah ditentukan dan disepakati bersama.
6.
Pemaparan
hasil penilaian kinerja dari setiap kelompok, dimaksudkan agar hasil penilaian
terhadap kinerja yang dilakukan oleh setiap kelompok dapat diketahui oleh
kelompok-kelompok yang lain (Awang, 2008).
Masyarakat atau petani diarahkan untuk mampu menilai sendiri dalam hal
mengevaluasi, dengan
mengungkapkan tentang apa yang mereka tahu dan lihat. Masyarakat diberikan
kebebasan untuk menilai sesuai dengan apa yang ada dalam benak mereka,
pengalaman, kelebihan atau keuntungan dari program pembangunan, kelemahannya,
manfaat, hambatan, faktor pelancar yang mereka hadapi dalam operasionalisasi
program dan secara bersama-sama memcarikan alternatif terbaik sebagai bahan
pertimbangan bagi pelaksanaan program pembangunan atau kegiatan pembangunan di
waktu yang akan datang (Henuk, 2008).
Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi
sangatlah penting, selain mewujudkan iklim organisasi yang dinamis dan
berkembang, evaluasi juga mendorong semangat kompetisi menuju perbaikan di masa
yang mendatang. Selain pengertian evaluasi di atas, menurut Mardikanto (1993) secara konseptual, evaluasi dapat
diartikan sebagai kegiatan pengukuran dan penilaian, agar dapat
dipertanggungjawabkan keterhandalannya, biasanya dilakukan dengan menerapkan
metode ilmiah yaitu :
1.
Jelas
masalah dan tujuan evaluasi
Permasalahan yang
akan di bahas dalam evaluasi harus jelas berdasarkan analisa data dan kondisi
di lapangan. Misalkan produksi menurun dilihat dari hasil ubinan, evaluasinya
adalah mencari penyebab penurunan produksi dari hasil ubinan serta langkah
kongkrit yang bisa diambil agar produksinya bisa meningkat.
2.
Berdasarkan
data bukan opini
Evaluasi dilakukan
didasarkan pada data bukan sekedar opini semata, oleh karena itu data dan fakta
perlu dikumpulkan terlebih dahulu sebagai bahan yang nanti bisa di bahas pada
saat pertemuan evaluasi.
3.
Menggunakan
metode yang baku, menyangkut :
a.
Indikator
dan kriteria evaluasi
b.
Teknik
pengumpulan data
c.
Instrumen
pengumpulan data yang tepat (valid) dan teliti (reliable)
d.
Pengukuran
dan analisis yang digunakan
Hal yang tidak kalah penting selain mengevaluasi
kegiatan kelompok tani dan petani adalah mengevaluasi terlebih dahulu kegiatan
penyuluhannya. Evaluasi
kegiatan penyuluhan itu sendiri jika di rangkum terdiri dari tiga tahap, yaitu input,
proses, dan hasil. Uraiannya sebagai berikut:
1.
Evaluasi
input
Evaluasi
input yang dilakukan adalah mengevaluasi alat bantu, peraga, dan media yang
digunakan. Evaluasi alat bantu, alat peraga dan media bertujuan untuk
mengetahui fungsi alat-alat tersebut sudah dapat membantu dan mewakili jalannya
kegiatan penyuluhan atau belum. Alat bantu apa saja yang digunakan pada saat penyuluhan? Selama proses penyuluhan, alat bantu
tersebut sudah dapat digunakan dengan baik dan membantu dalam proses kegiatan
penyuluhan tidak?. Setiap
gagasan yang muncul dari tiap peserta dapat langsung ditulis alat bantu
penyuluhan,
sehingga semua gagasan yang sudah terkumpul bisa lebih jelas. Alat
peraga apa saja yang digunakan/dimanfaatkan dalam proses penyuluhan? Dalam melakukan
evaluasi juga perlu untuk mencari tahu keefektivan dari masing-masing metode
penyuluhan dan media-media yang dipergunakan.
2.
Evaluasi Proses
Evaluasi
tahap kedua yaitu evaluasi proses. Tahap ini penyuluh mengevaluasi apakah
selama proses penyuluhan kondisi yang tercipta kondusif atau tidak. Evaluasi
proses yang dilakukan adalah mengevaluasi apakah jalannya penyuluhan berjalan
lancar atau tidak. Selain mengevaluasi jalannya penyuluhan, penyuluh juga
mengevaluasi apakah alat bantu dan peraga dapat berjalan dengan optimal. Peserta penyuluhan harus di dorong untuk dapat berperan lebih dominan dan aktif
dalam menyampaikan gagasannya mengenai materi penyuluhan
3.
Evaluasi
Hasil
Evaluasi tahap terakhir adalah evaluasi hasil.
Pada tahap ini penyuluh membandingkan hasil yang dicapai setelah diadakan
penyuluhan dengan sebelum penyuluhan. Melalui evaluasi hasil, penyuluh dapat
mengambil kesimpulan atau keputusan yang akan dilakukan di masa mendatang. Adanya
kesepakatan dan kesatuan pendangan merupakan contoh keberhasilan kegiatan
penyuluhan.
Daftar Pustaka
Awang,
SA., dkk. 2008. Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan(LMDH).http://www.cifor.cgiar.org/publications/pdf_files/Books/Bawang0801Ina.pdf.
diakses tanggal 2 Mei 2009 pukul 12.15 WIB
Departemen
Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Penerbit Pusat
Penyuluhan Departemen Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas
Pertanian UNS Surakarta
Hamalik,
Oemar. 1990. Belajar dan Mengajar Ilmu Pertanian : Pendekatan Terpadu.
CV. Maju Mundur. Bandung
Henuk,
YL. 2008. Komunikasi Pertanian Dan Partisipasi Masyarakat. www.ntt-academia.org/wps-kom-pertanian-01-2008-pdf.
Diakses pada tanggal 1 Mei 2009 pada pukul 12.20 WIB.
Mardikanto. T. 1993. Penyuluhan Pembangunan
Pertanian. UNS Press. Surakarta
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon