CARA MENGOLAH KOTORAN SAPI

2:14 PM
Sering peternak kesulitan dalam mengolah kotoran ternak, bahkan karena jumlah ternak yang mungkin tidak sesuai dengan luas kandang sehingga kotoran dari ternak hanya di buang ke lingkungan. Hal tersebut bisa berakibat dengan pencemaran lingkungan yang menjadi kurang sehat baik itu untuk manusia maupun hewan ternai itu sendiri. Padahal jika dapat diolah dengan tepat kotoran ternak terutama sapi bisa memberikan manfaat yang sangat baik untuk pertanian melalui proses penyuburan tanah dan penyedia unsur hara makro serta mikro. Kemudian bagaimana cara mengolah kotoran sapi agar menjadi pupuk yang baik?Ada dua cara yang dapat dilakukan :
1. Cara pengolahan Kotoran sapi secara prosedur
pembuatan reaktor biogas
Pengolahan kotoran sapi sesuai prosedur dapat dilakukan melalui cara yang Pertama kotoran sapi dapat dipergunakan untuk bio gas dengan memiliki dua manfaat : sebagai energi yang terbarukan dan hasil slurynya dipergunakan menjadi pupuk cair dan pupuk kering dengan terlebih dahulu di keringkan/dijemur. Kelebihan dari cara pengolahan ini adalah kita mendapatkan manfaat yang lebih banyak, menghemat biaya dalam proses pengolahan kotoran karena tidak memerlukan bahan pengurai, mengurangi emisi gas rumah kaca, mendapatkan gas gratis, hasil pupuk berupa cair dan bisa di padatkan melalui pemanasan/dijemur. Kekurangan dari pengolahan ini adalah pupuk yang dihasilkan macam unsur haranya lebih sedikit karena hanya memanfaatkan kotoran ternak murni dan air, biaya untuk pembuatan reaktor besar, harus rajin membersihkan kandang dari kotoran agar tidak tercampur sisa makanan ternak dan mengaduk kotoran ternak dengan campuran air sebelum di masukkan ke dalam reaktor dengan perbandingan 1:1.
proses pengolahan pupuk kandang
Pengolahan yang sesuai prosedur ke dua adalah menjadi pupuk kandang dengan dengan melalui proses penguraian dengan menggunakan bakteri ataupun decomposer sesuai dengan SOP. Maksud dari pengolahan secara Standar Operasional Prosedur ini adalah proses pengolahan pupuk kandang dengan memperhatikan langkah-langkah secara runtut dan penggunaan bahan-bahan sesuai dengan takaran (ukuran). Kelebihan dari cara pengolahan sesuai dengan SOP adalah : pupuk cepat jadi karena mengalami proses pembalikan dan penutupan, takaran bahan sesuai sehingga meminimalkan kelebihan biaya dalam pengolahan pupuk. Bahan yang dipergunakan dalam pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kandang untuk 100Kg pupuk jadi adalah : (1).Kotoran Ternak (60Kg), (2). Jerami Padi (20Kg), (3).Dedak bekatul (5Kg), (4).Tetes tebu (1/4 liter), (5).Kapur dolomit (5Kg), (6).Sekam padi (10Kg), (7) Air (5 liter), (8). Stardec sebagai dekomposer atau bisa menggunakan StarBio/EM4. Tetapi yang saya rekomendasikan Stardec / StarBio. EM4 hasilnya kurang bagus menurut saya jika dibandingkan dengan Stardec / Starbio.  
Alat yang dipergunakan : Garu, Ember, Sekop, Gembor, Terpal
Cara Pembuatan : (1). Larutkan 1/4 liter tetes tebu dengan 5 liter air, tetes tebu ini berfungsi sebagai makanan bakteri (bakteri cepat berkembang biak)
(2) Masukkan Stardec (1/4 Kg) ke dalam larutan tetes tebu tersebut. Stardec dan Starbio berbentuk tepung, Aduk-aduk, masukkan ke dalam Gembor
(3) Buat alas untuk pembuatan pupuk kandang dengan jerami, tinggi tumpukan jerami 5cm, lebih bagus jeraminya basah karena proses pembusukannya semakin cepat,
(4) Buat tumpukan secara bersusun, Jerami-Kotoran-Bekatul-Dolomite-Siram dengan larutan-Arang sekam-Jerami dan seterusnya
(5)  Tinggi tumpukan maksimal 1 meter, setelah tumpukan bahan selesai kemudian tumpukan di tutup menggunakan terpal
(6) Tumpukan di bolak-balik dengan garu 1 minggu sekali kemudian di tutu kembali, setelah 3 minggu (21hari) pupuk kandang sudah jadi 
(7) ciri pupuk yang sudah jadi: teksturnya sudah berubah, tidak berbau, suhunya tidak panas. Setelah jadi pupuk siap digunakan untuk memupuk.
Kekurangan dari cara pengolahan secara SOP adalah : terlalu ribet, sehingga saya tidak merekomendasikan kepada anda. Kalau saya biasa mengolah kotoran sapi dengan cara ke dua

2. Cara pengolahan Kotoran sapi tanpa prosedur
Jika mengolah secara prosedur waktunya sangatlah lama, sehingga saya merasa kurang efektif, pada intinya kandungan bahan sebagai penyusun harus tersedia semua. Pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan utama yaitu dekomposer (Stardec) dan dolomite. Setaiap sore kotoran bisa dibersihkan dengan membagi ke dalam dua bagian (bagian tumpukan lama dan bagian tumpukan baru)
tumpukan kotoran sapi dibagi dalam dua bagian
Tumpukan lama biasanya sudah jadi sehingga bisa di bawa ke sawah untuk memupuk, ketika pupuk pada tumpukan lama sudah habis nanti tempatnya bisa digunakan untuk tumpukan baru lagi, dan tumpukan yang lain sudah siap di bawa ke sawah. Sehingga pupuk tersedia secara terus menerus dan kandang bisa bersih.
Selanjutnya jika dokomposer dan dolomitenya sudah ada maka kegiatan pengolahan kotoran sapi dimulai dengan menumpuk kotoran pada bagian satu kemudian menaburkan dolomite dan stardec secara merata, setiap hari kandang bisa dibersihkan. kotoran di tumpuk pada tumpukan tersebut hingga ketinggian kurang lebih 30 cm, setiap 30 cm di tambahkan stardec dan dolomite. Sebagai pengganti arang sekam saya menggunakan abu pembakaran sisa makanan ternak yang tidak dimakan dan kotor terinjak-injak.
pembakaran sisa makanan ternak yang sudah kering
manfaat dari pembakaran ini selain abunya bisa di gunakan sebagai penyusun pupuk kandang karena mengandung silika juga bermanfaat untuk mengusir lalat di kandang dan membersihkan kandang.
Tumpukan tidak perlu di bolak balik
sisa makanan ternak
 tumpukan bisa dibuat hingga 1,5meter. Ketika tumpukan yang satu jadi kemudian membuat tumpukan ke dua. Tidak semua sisa makanan di bakar, sisa-sisa makanan yang telah tercampur dengan urine sapi ikut di masukkan ke tumpukan, campuran seperti sisa-sisa makanan ternak dapat membuat tekstur pupuk yang telah jadi menjadi remah selain juga menambah kekayaan unsur hara di pupuk. Yang saya lakukan biasanya selalu mencampur sisa makanan dengan urine sapi, selain untuk menjaga kelembapan urine juga bermanfaat untuk mempercepat pembusukan.

Daftar harga bahan pembuat :
Stardec : Rp. 18.000 / Kg
Bekatul : Rp. 2.600 / Kg
Dolomit : Rp. 6.000/ sak (5Kg)
Tetes tebu : Rp. 10.000 / Liter

Semoga Bermanfaat
 
tumpukan yang telah jadi
 
stardec

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
Ep4
July 4, 2017 at 10:35 AM delete

Menarik artikelnya.
Bisa direkendasikan..
Semga bermanfaat..

Reply
avatar

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon