"Biogas sebagai salah satu energi alternative dipastikan dapat menggantikan bahan bakar fosil yang keberadaannya semakin hari semakin terbatas."
Biogas
adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogenik yang terjadi pada
material-material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerobik. Bakteri metanogenik atau metanogen adalah
bakteri yang terdapat pada bahan-bahan organik dan menghasilkan metan serta
gas-gas lainnya dengan proses keseluruhan rantai hidupnya dalam keadaan
anaerobik. Sebagai organisme-organisme hidup, ada kecenderungan untuk menyukai
kondisi tertentu dan peka pada iklim mikro dalam digester. Terdapat banyak
spesies dari metanogen dan variasi sifat-sifatnya. Perbedaan bakteri-bakteri
pembentuk metan memiliki sifat-sifat fisiologi seperti bakteri pada umumnya. Namun,
morfologi selnya heterogen. Beberapa bentuk batang atau bulat, sedangkan
lainnya termasuk kluster bulat yang disebut sarcine. Family metanogen
(bakteri metana) digolongkan menjadi empat genus berdasarkan
perbedaan-perbedaan sitologi. Bakteri berbentuk batang (a) tidak berspora, methanobacterium,
(b) berspora, methanobacillus. Bakteri berbentuk lonjong, yaitu (a) Sarcine,
methanosarcina, (b) tidak termasuk grup sarcinal, methanococcus.
Bakteri metanogenik berkembang lambat dan sensitive terhadap perubahan mendadak
pada kondisi-kondisi fisik dan kimiawi. Sebagai contoh, penurunan 20C
secara mendadak pada sludge mungkin secara signifikan berpengaruh pada
pertumbuhan dan laju produksi gas.
Pada
umumnya biogas terdiri atas gas metana (CH4) 50 sampai 70%, gas
karbon dioksida (CO2) 30 sampai 40%, Hidrogen (H2) 5
sampai 10%, dan gas-gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. Biogas kira-kira
memiliki berat 20% lebih ringan dibandingkan dengan udara. Biogas memiliki suhu
pembakaran antara 650 sampai 7500C. Biogas tidak berbau dan berwarna.
Apabila dibakar, akan menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG. Nilai kalor
gas metana adalah 20 MJ/m3 dengan efisiensi pembakaran 60% pada
konvensional kompor gas. Gas metana (CH4) termasuk gas yang
menimbulkan efek rumah kaca yang menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan
global. Hal ini karena gas metana memiliki dampak 21 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan gas karbondioksida.
kompor biogas |
Biogas
yang dihasilkan dari instalasi secara tidak langsung telah banyak membawa
manfaat terhadap lingkungan. Limbahj yang awalnya dibuang ke sungai, dengan
dibangunnya instalasi biogas dapat termanfaatkan dengan baik. Limbah tersebut
diproses di dalam instalasi yang tidak menimbulkan bau menyengat. Ampas atau sludge
yang merupakan keluaran dari digester biogas dapat diproses kembali menjdi
pupuk organik. Biogas yang telah ada minimal dapat mengurangi limbah yang
dibuang ke sungai sehingga tingkat pencemaran sungai akibat limbah dapat
dikurangi.
Dari
alasan-alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa biogas adalah bahan bakar alternatif
terbaik, khususnya untuk masyarakat pedesaan. Dengan adanya biogas maka dapat
diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Membantu
menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang bermanfaat dalam memperlambat laju
pemanasan global,
2. Menghemat
pengeluaran masyarakat, dengan memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan
bakar minyak tanah/ kayu bakar untuk memasak dan dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik,
3. Meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan dihasilkannya pupuk organik yang berkualitas atau
dapat menghemat biaya pembelian pupuk bagi yang memerlukannya,
4. Pemakaian
kayu dan minyak tanah akan berkurang,
5. Memperingan
beban keuangan negara karena subsidi BBM minyak tanah, gas elpiji dan pupuk akan
berkurang,
6. Mewujudkan
lingkungan yang bersih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan,
7. Membuka
lapangan kerja baru.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon