"Semakin banyak air yang mengalir ke datam tanah berarti akan banyak tersimpan air tanah di bawah permukaan bumi. Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui sumur-sumur atau mata air yang dapat dieksplorasi setiap saat"
Prinsip
kerja sumur resapan adalah menyalurkan dan menampung air hujan ke dalam lubang
atau sumur agar air dapat memiliki waktu tinggal di permukaan tanah lebih lama
sehingga sedikit demi sedikit air dapat meresap ke dalam tanah. Tujuan utama
dari sumur resapan adalah memperbesar masuknya air ke dalam akuifer tanah
sebagai air resapan (infiltrasi), Dengan demikian, air akan lebih banyak maÅŸuk
ke dalam tanah dan sedikit yang mengalir sebagai aliran permukaan (run off).
Lapisan batuan yang dilalui air terdiri dari dua jenis yaitu (1) Permeable :
lapisan yang dapat ditembus air, terdiri dari kerikil, pasir, batu apung dan
batuan retak-retak. (2) Impermeable : Lapisan tidak tembus atau kedap air. Contohnya
adalah lempung dan batu napal. Air tanah ini tersimpan dalam akuifer, akuifer
sendiri merupakan lapisan di dalam tanah yang dapat menampung dan meloloskan
air.
Lapisan
akuifer mengandung formasi batuan yang
mampu melepaskan air dalam jumlah banyak. Air yang keluar tersebut dapat
membentuk mata air. Jenis akuifer ada dua macam yaitu akuifer bebas adalah
lapisan jenuh air yang memiliki muka air tanah dengan tekanan hidrostatik sama
dengan atmosfer. Yang kedua adalah akuifer tertekan yang memiliki tekanan jauh
lebih besar dari pada tekanan atmosfer dan dibatasi oleh lapisan aquitard di
atas dan di bawah.
Sumur
resapan sebenarnya merupakan suatu kearifan masyarakat untuk hidup berdampingan
dengan lingkungan, sebagai buktinya adalah “Luweng” yang berada di daerah
perbukitan kapur, “Luweng” merupakan lubang yang terbentuk secara alami dan membantu
memasukkan air hujan ke dalam perut bumi. Tetapi karena
kurangnya pengetahuan akan pentingnya lubang resapan ini, banyak “luweng” yang
tidak dirawat dengan baik bahkan tertutup oleh sampah dan dedaunan, sehingga
menyebabkan genangan air di daerah perbukutan kapur.
Pada
Gambar 1 dapat dilihat proses masuknya air ke dalam akuifer tanah.
Gambar 1. Rumus Menghitung Debit Aliran Akuifer Bebas |
Semakin
banyak air yang mengalir ke datam tanah berarti akan banyak tersimpan air tanah
di bawah permukaan bumi. Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali melalui
sumur-sumur atau mata air yang dapat dieksplorasi setiap saat. Jumlah aliran
permukaan akan menurun karena adanya sumur resapan. Pengaruh positifnya bahaya
banjir dapat dihindari karena terkumpulnya air permukaan yang berlebihan di
suatu tempat dapat dihindarkan. Menurunnya aliran permukaan ini juga akan menurunkan
tingkat erosi tanah.
Pemerintah
pada dasarnya telah mewajibkan pembuatan sumur resapan di setiap pekarangan
rumah. Akan tetapi banyak dari masyarakat yang belum mengetahui standar sumur
resapan air yang baik dan benar. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
No. 03-2453-2002, dapat diketahui bahwa persyaratan umum yang harus dipenuhi
sebuah sumur resapan untuk lahan pekarangan rumah adalah sebagai berikut:
1. Sumur
resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam
atau labil,
2. Sumur
resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank
(minimum 5 m diukur darı tepi dan berjarak minimum 1 m dari fondasi bangunan),
3. Penggalian
sumur resapan bisa sampai tanah berpasir maksimal 2 m di bawah permukaan air tanah.
Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,5 m pada musim hujan,
4. Struktur
tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih
besar atau sama dengan 2,0 cm/jam (artinya, genangan air setinggi 2 cm akan
teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu sebagai berikut.
•
Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm/jam.
•
Permeabilitas tanah agak cepat (pasir
halus), yaitu 3,6-36 cm/jam.
•
Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar),
yaitu lebih besar dari 36 cm/jam.
Untuk
bentuk dan ukuran konstruksi sumur resapan air yang ideal dapat mengacu pada
SNI No. 03-2459-1991 yang dikeluarkan Oleh Departemen Kimpraswil, yaitu
berbentuk segi empat atau silinder dengan ukuran minimal diameter 0,8 m dan
maksimum 1,4 m serta kedalamannya disesuaikan dengan tipe konstruksi sumur
resapan air. Sementara itu, pemilihan bahan bangunan yang dipakai tergantung
dari fungsinya, seperti plat beton bertulang tebal 10 cm dengan campuran 1
semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk penutup sumur dan dinding bata merah dengan
campuran spesi 1 semen : 5 pasir tidak diplester, tebal 1/2 bata.
Daftar
Pustaka
Kusnaedi.
2011. Sumur Resapan Untuk Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon