Ada beberapa cara yang bisa di coba untuk menjernihkan air menggunakan saringan dengan bahan yang mudah ditemui di sekitar rumah, berikut cara-cara tersebut :
1. Saringan
Pasir Lambat
Saringan pasir lambat merupakan saringan
air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil
pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku
melewati lapisan pasir terlebih dulu, yang kemudian melewati lapisan kerikil.
Kerikil yang digunakan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu pada lapisan bawah
diameter kerikil antara 16-32 mm. Pada lapisan kedua diameter kerikil berkisar
antara 8-16 mm dan pada lapisan ketiga diameter kerikil berkisar antara 2-8 mm.
Intinya, penyusunan lapisan kerikil harus dari diameter yang paling besar ke
diameter yang paling kecil.
Ada dua Jenis proses penyaringan
yang terjadi pada Saringan Pasir Lambat, yakni secara fisika dan biologi.
Partikel-partikel yang ada dalam sumber air yang keruh secara fisik akan
tertahan oleh lapisan pasir pada SPL. Disisi lain, bakteri-bakteri dari genus Pseudomonas
dan Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak. Pada saat proses
filtrasi dengan debit air lambat (100-200 liter/jam/m2 luas
permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan akan dimusnahkan oleh
bakteri-bakteri tersebut.
Jika ingin membuat Saringan Pasir Lambat
dalam skala besar, dapat dibuat dengan menggunakan batu bata atau batu kali
yang diplester dengan ukuran lebar 1,75 meter panjang 2 meter dan tinggi 1
meter. Sebagai media penyaring adalah pasir setinggi 60 cm dan papan sebagai
penyangga media pasir, sehingga ada ruang kosong antara media pasir dengan
dasar bak.
Gambar Saringan Pasir Lambat |
Bagian-bagian SPL:
1.
Pipa
inlet diameter 1 inchi
2.
Pipa
outlet diameter 1 inchi
3.
Pipa
penguras diameter 3 inchi
4.
Pasir
sebagai media penyaring
5.
Papan
sebagai penyangga media
Secara berkala pasir dan kerikil
dari SPL harus selalu dibersihkan. Hal ini untuk menjaga agar kualitas air
bersih yang dihasilkan selalu terjaga dan yang terpenting adalah tidak terjadi
penumpukan patogen atau kuman pada saringan. Untuk disinfeksi kuman yang
terkandung dalam air dapat menggunakan berbagai cara seperti khlorinasi,
brominasi, ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan aktif karbon.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya air hasil penyaringan
dimasak terlebih dahulu hingga mendidih sebelum dikonsumsi.
2. Saringan
Pasir Cepat
Saringan Pasir Cepat seperti halnya
Saringan Pasir Lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil
pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan
Saringan Pasir Lambat, yaitu dari bawah ke atas (up flow). Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
Seperti halnya Saringan Pasir
Lambat, lapisan kerikil pada Saringan Pasir Cepatpun sama, yaitu dari bawah ke
atas terdiri dari kerikil dengan diameter yang besar ke kerikil dengan diameter
kecil. Kelemahan saringan ini adalah kurang efektif untuk mengatasi bau dan
rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu karena debit air yang cepat,
lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk
sebaik apa yang terjadi di Saringan Pasir Lambat. Sehingga akan membutuhkan
proses disinfeksi kuman yang lebih intensif.
3. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System
merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir
Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring
menggunakan Saringan Pasir Cepat. Air hasil penyaringan tersebut kemudian
disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan adanya dua kali
penyaringan diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan dapat lebih baik.
Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan
Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa saringan.
Gambar Grafity Fed Filtering System |
4. Saringan Arang
Saringan Arang dapat dikatakan
sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan
Arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air
baku karena sifat arang dapat menyerap bakteri dan logam berat. Arang yang
digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang
lebih baik dapat digunakan arang aktif.
5. Saringan Air Sederhana atau
Tradisional
gambar : saringan sederhana |
Saringan Air Sederhana atau Tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Saringan air sederhana dapat disusun seperti pada gambar
lapisan paling bawah adalah batu koral, lapisan selanjutnya adalah ijuk, lalu arang pada lapisan ketiga. Di atas arang dapat diletakkan kerikil sebagai lapisan keempat dan pasir sebagai lapisan kelima kemudian letakkan kembali kerikil sebagai lapisan paling atas. Ijuk bersifat menyaring kotoran pada air yang berukuran besar, sedangkan arang bersifat menyerap kotoran air yang ukurannya kecil.
Untuk tempat saringan anda dapat menggunakan tong, drum, ember, ataupun sambungan kaleng/sambungan botol Plastik. Sedangkan ukuran lapisan saringan anda dapat sesuaikan dengan masalah yang anda hadapi. Saringan dapat dibuat dengan menggunakan 25 cm untuk ijuk dan arang aktif/ arang batok kelapanya. Sebab salah satu kegunaan arang adalah untuk mengurangi/menghilangkan bau. Bila masalah yang dihadapi cukup berat, dapat dicoba dengan menambahkan satu buah lapisan batu zeolit.
Hal yang perlu diketahui bahwa
setelah saringan dibuat, air yang dihasilkan awalnya tidak terlalu jernih,
tetapi lama kelamaan air yang keluar akan menjadi jernih. Selain itu, aturlah
debit air yang masuk tangki saringan (keluaran dan tangki pengendapan) agar
tidak lebih besar dari debit air yang keluar dari saringan (air bersih).
6. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan
dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk
keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen
filter keramik, Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang
berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Sebenarnya, saringan
keramik sangat mudah dibuat. Tinggal meletakkan wadah keramik di atas wadah
plastik yang ada kerannya, niscaya air di rumah Anda sudah cukup bersih untuk
digunakan, bening dan tidak keruh lagi. Cara seperti ini banyak digunakan di
India dan Pakistan, juga Banglades. Tetapi, sebaiknya dimasak terlebih dahulu
meskipun sudah disaring menggunakan alat tersebut.
Cara kerja alat ini yaitu letakkan
wadah keramik di atas wadah plastik berkeran. Kemudian masukkan air keruh
secukupnya ke wadah keramik. Rembesan air akan masuk ke wadah plastik dan sudah
bersih, bening, dan tidak keruh lagi. Ketika proses penyaringan, kotoran yang
ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat
permukaan filter sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering, maka
air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan
saringan keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik
tersebut pada air yang mengalir.
7. Saringan Cadas atau Jempeng (Lumpang
Batu)
Saringan cadas atau jempeng ini
mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari
batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali,
dan digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari
saluran irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil
saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi
SPC.
Macam/jenis jempeng Bali :
a.Jempeng bentuk U, jempeng ini keseluruhannya terbuat dari batu cadas. Bagian bawahnya berbentuk penyungkup setengah bola, badan saringan berbentuk silinder, sedang bagian atasnya terbuka, sehingga penampang vertikalnya berbentuk huruf U
b.Jempeng berbentuk huruf W, tidak seluruhnya terbuat dari batu cadas. Sisi bawah dan ketiga Sisi samping, terbuat dari beton kedap air. Hanya satu buah sisinya, yaitu sisi tengah terbuat dari lempengan batu cadas yang bagian atasnya terbuka.
c.Jempeng yang bagian bawahnya berbentuk setengah segi enam, keseluruhanya terbuat dari batu cadas. Badan jempengan berbentuk silinder dan bagian atasnya juga terbuka
Cara penggunaannya adalah diletakkan
dalam aliran air supaya air meresap. Daya kerja saringan jempeng dalam
penggunaannya untuk menyaring air minum dipengaruhi oleh beberapa faktor:
-
Besar
kecilnya diameter pori bahan saringan
-
Derajat
kekeruhan air
-
Suhu
air
-
Derajat
keasaman (ph) air
-
Tekanan
air pada dinding saringan, dan
-
Tebal
tipisnya dinding saringan
Air yang dihasilkan untuk jempeng
dengan ketebalan 13 cm adalah 3,8 liter/jam
Keuntungan dari model ini adalah:
- Daya
saring jempeng tidak berpengaruh terhadap kesadahan air kolam stelah disaring.
Bahan baku jempeng (batu cadas) tidak mengandung unsur-unsur kimia yang dpaat
mempengaruhi kesadahan air kolam sebelum dan sesudah disaring.
- Saringan
tersebut telah lama digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, sehingga boleh
dikatakan pemakaiannya telah membudidaya di kalangan masyarakat desa tersebut.
- Semakin
tebal dinding jempeng, semakin kecil bakteri golongan coli setelah
penyaringan.
Kerugian dari model ini adalah:
- Rata-rata
debit air minum yang dihasilkan oleh jempeng dengan ketebalan dinding 13 cm,
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum suatu keluarga yang
beranggotakan 5 orang lebih.
- Belum
dapat diketahui setelah berapa lama jempeng tersebut perlu dibersihkan dari
lumut, ganggang/algae yang tumbuh pada permukaan jempeng.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon