FALSAFAH PENYULUHAN

10:23 PM

kegiatan penyuluhan di gubug tani


Falsafah oleh Butt (1961) diartikan sebagai suatu pandangan hidup, atau landasan pemikirian yang bersumber pada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan diterapkan dalam perilaku atau kehidupan sehari-hari.
Dengan dasar pemikiran seperti itu, maka falsafah penyuluhan adalah sebagai uapaya membantu masyarakat agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dan meningkatkan harkatnya sebagai manusia. Dalam bahasa praktis di lapangan, penyuluhan merupakan upaya membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat, sedemikian rupa agar pada akhirnya meraka mampu mengatasi segala masalah yang akan dihadapi di masa depan.
Dalam penyelenggaraan penyuluhan, di Amerika Serikat dikembangakan falsafah 3 T yaitu Teach, Truth, and Trust (pendidikan, kebenaran, dan kepercayaan/keyakinan) artinya, penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran yang telah diyakini. Dengan perkataan lain, dalam penyuluhan misalnya dalam penyuluhan kepada para petani dididik untuk menerapkan setiap informasi atau teknologi (baru) yang telah diuji kebenarannya dan diyakini akan dapat memberikan manfaat (ekonomi maupun non ekonomi) bagi perbaikan kesejahteraannya.
Dalam penyuluhan, ada tiga falsafah pokok yang harus dipegang yaitu :
1.  Penyuluhan merupakan proses pendidikan
2.  Penyuluhan merupakan proses demokrasi
3.  Penyuluhan merupakan proses yang terus menerus
Falsafah penyuluhan merupakan proses pendidikan, dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa pada dasarnya kelakuan/perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan/ketranpilan dan sikap mentalnya. Dengan adanya penyuluhan maka pengetahuan, kecakapan dan sikap mental masyarakat akan mengalami perubahan, yang berarti kelakuan/perilaku dan bentuk kegiatannya pun akan berubah.
Di samping itu, falsafah ini dilandasi juga oleh suatu pemikiran bahwa pabila seseorang ingin mengetahui sesuatu harus mau belajar, berusaha mencari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun belajar dari pengalaman orang lain.
Berkaitan dengan falsafah penyuluhan sebagai proses pendidikan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya yaitu sebagai berikut :
1.  Agar masyarakat mau dan dapat belajar dengan baik, maka kegiatan penyuluhan harus diusahakan agar :
a.  Segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan harus menarik minat yaitu biasanya hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan usahanya, yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapinya atau berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan/keinginannya
b.  Segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan harus nyata kegunaannya dan dapat diyakini keberhasilannya
c.  Menggunakan alat peraga yang tepat agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap segala sesuatu yang disampaikan dalam penyuluhan
d.  Tepat memilih waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan.
2.  Agar masyarakat tersuluh dapat dengan mudah memahami segala seuatu yang disampaikan dalam penyuluhan, maka ada 3 (tiga) unsure isi pelajaran (materi) yang selalu harus diuraikan dalam pelaksanaan penyuluhan yaitu :
a.  To know what : pertama-tama tersuluh harus diberi tahu apa materi yang disampaikan misalnya apa itu jajar legowo, apa itu benih unggul dan bagaimana pengelolaannya
b.  To know why : masyarakat tersuluh harus diberi pemahaman mengapa materi yang disampaikan itu berguna misalnya mengapa tanam jajr legowo prlu, mengapa benih unggul lebih baik dari pada benih biasa
c.  To know how : akhirnya masyarakat tersuluh harus diajarkan bagaimana penerapannya di lapangan, sehingga mereka mampu mengerjakan sendiri tanpa bimbingan penyuluh atau orang lain
3.  Dalam melaksanakan penyuluhan, para penyuluh harus berpegang pada falsafah pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, yautu sebagai berikut :
a.  Ing ngarso sung tulodo, mampu memberikan contoh atau teladan bagi masyarakat sasarannya
b.  Ing madyo mangun karso, mampu menumbuhkan inisiatif dan mendorong kretivitas, serta semangat dan motovasi untuk selalu bel;ajar dan mencoba,
c.  Tut wuri handayani, mau menghargai dan mengikuti keinginan-keinginan danupaya yang dilakukan masyarakat, sepanjang tidak menyimpang/meninggalkan acuan yang ada, demi tercapainya tujuan perbaikan kesejahteraan hidupnya.
Falsafah penyuluhan merupakan proses demokrasi, terkandung makna didalamnya bahwa masyarakat tidak dapat dipaksa oleh penyuluh atau petugas agar mau menerima dan menerapkan segala sesuatu yang dianjurkan oleh penyuluh. Meraka berhak memutuskan sendiri segala sesuatu yang diterimanya berdasarkan pertimbangan yang rasional, kerjasama dan musyawarah.
Dalam hal ini maka hubungan antara penyuluh dan petani atau masyarakat sasaran, merupakan hubungan simpatik, hubungan yang berdasarkan saling mengerti dan bersifat timbal balik.
Falsafah penyuluhan merupakan proses yang terus menerus, mengandung makna bahwa kegiatan penyuluhan pertanian tidak akan pernah berhenti selama ada manusia dan usahanya. Halini juga sejalan dengan perkembangan jaman senantiasa membawa keadaan baru, seperti halnya dalam ilmu dan teknologi akan terus berkembang.
Dilain pihak penyuluhan pun akan mengalami perubahan-perubahan, terutama bentuk dan kegiatannya sebagai hasil penyempurnaan, yang ditujukan agar lebih efektif dan efisien.
Dalam hal ini ada dua fase efektif bagi para penyuluh yaitu :
Pertama : Penyuluhan dalam fase ini hanya bersifat mndidik dengan memberi penjelasan, contoh, semangat dan arah pemikiran baru
Kedua : selanjutnya berusaha agar yang dididik berubah dari yang diurus menjadi orang yang dapat berdiri sendiri, tidak selalu tergantung pada pertolongan orang lain.






Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon