CARA MENCEGAH SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT

7:40 AM


Dalam budidaya tanaman sering menemui kendala serangan hama dan penyakit, dan sangat mengganggu dalam mencapai beberapa hal :
Pertama adalah peningkatan produksi
Tujuan utama budidaya adalah mencapai produksi paling maksimal, karena produksi ini akan berpengaruh kepada penghasilan petani. Produksi yang tinggi bida diperoleh dengan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi tepat guna. Tetapi dalam proses penerapan inovasi dan teknologi tepat guna ini terkadang menemui kendala untuk mencapai keberhasilan, antara lain adalah adanya serangan hama dan penyakit. Pada budidaya padi terdapat hama utama salah satunya adalah wereng coklat, serangan wereng cokelat dapat mengakibatkan lahan menjadi puso (gagal panen).
Sedikit sekali petani yang melakukan praktek pencegahan terhadap serangan hama wereng cokelat, karena memang hama jenis ini bisa melakukan migrasi dari lokasi yang sangat jauh hanya untuk bertelur. Telur-telur tersebut kemudian menetas dan larva dari telur yang menetas tadi yang bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman padi. Jika melihat pada foto hama wereng coklat terlihat sangat besar sebesar lalat, tetapi sebenarnya hama wereng cokelat ini sangat kecil sekali ukurannya. Dan perlu melihat lebih dekat untuk mengetahui keberadaanya, biasanya di bagian pangkal batang padi. Kondisi cuaca yang tidak menentu bisa mendukung ledakan hama ini, apalagi sekarang cuaca memang sering mengalami perubahan, harusnya sudah masuk musim kemarau tetapi masih terjadi hujan. Padahal hama ini akan semakin cepat berkembang jika kondisi lahannya basah dan cuaca sering mendung.
Pemberantasan hama wereng coklat sering mengalami kegagalan karena adanya reistensi hama. Wereng yang bermigrasi dan bertelur mungkin sudah pernah disemprot pestisida di lokasi lain tetapi masih bisa hidup dan kemudian bertelur. Larva dari telur-telur tersebut bisa membentuk kekebalan terhadap jenis racun yang sama. Untuk mengatasi hal tersebut banyak petani yang kemudian mencampur obat-oabatan atau membeli obat lain dengan dosis yang lebih tinggi atau dengan merek dagang yang berbeda. Akibatnya adalah meningkatnya residu dari pestisida di lahan pertanian dan peningkatan biaya produksi. Padahal jika pemberantasan tersebut berhasil tanaman padi belum tentu akan tumbuh dengan baik karena wereng coklat merupakan vector virus kerdil, sehingga tanaman yang terinfeksi tidak akan tumbuh dengan baik dan tidak berproduksi dengan baik.
Penggunaan pupuk kimia pada musim penghujan ternyata juga dapat menyebabkan kegagalan panen pada tanaman padi, terutama pupuk urea karena kandungan Nitrogennya yang tinggi. Sedangkan air hujan juga mengandung Nitrogen sehingga tanaman mudah terserang penyakit terutama blast dan hawar daun bakteri. Serangan penyakit ini dapat menurunkan hasil secara signifikan.

Ke dua mutu produksi / produk sehat
Sekarang banyak sekali kejadian sakit yang mungkin jenis penyakit tersebut pada masa dulu tidak ada atau jaarang ditemui. Dulu di sini adalah sebelum mulai diterapkannya revolusi hijau di Indonesia pada tahun 1984. Beralihnya pertanian yang tradisional menjadi pertanian yang konvensional mengakibatkan konsumsi bahan kimia sebagai pendukung tercapainya peningkatan produksi menjadi meningkat. Cara peningkatan produksi model ini dikenal dengan nama intensifikasi tanaman yang artinay meningkatkan produksi dengan jalan menambah input pada usaha budidaya bisa dengan benih unggul, pupuk kimia dan penggunaan pestisida kimia.
Penggunaan pupuk kimia pada budidaya tanaman ternyata memiliki dampak bagus dan tidak bagus. Bagus karena terbukti menggunakan pupuk kimia membuat tanaman memiliki produksi yang meningkat. Tidak bagusnya adalah dengan memberikan pupuk kimia berarti produk yang dihasilkan juga mengandung kimia, tanah juga mengandung bahan kimia. Padahal jika terjadi kontaminasi bahan kimia yang berlebih tentu tidak baik bagi kesehatan maupun lingkungan lahan. Lahan yang dipupuk dengan pupuk kimia terus menerus akan mengalami degradasi, daya dukung untuk menghasilkan produksi yang baik tidak akan mampu. Saya sudah membuktikan sendiri, lahan petani lain tidak pernah dipupuk organik di bandingkan dengan lahan saya yang rutin saya pupuk organik ternyata pertumbuhan tanamannya berbeda, lahan saya pertumbuhan tanamannya lebih baik dibandingkan lahan yang lain yang tidak pernah dipupuk organik atau dipupuk organik tetapi di bawah rekomendasi.
Jika produk yang mengandung bahan kimia di konsumsi oleh manusia maka tentu tidak baik untuk kesehatan, apalagi makanan pokok yang setiap hari dikonsumsi. Usaha untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu telah banyak dilakukan petani dengan mulai beralihnya menuju pertanian organik. Pada budidaya padi dikenal dengan system tanam SRI (System Rice Intensification) yang terbuksi bisa menghasilkan produksi yang meningkat dan produk organik. Tetapi untuk mencapai keberhasilan ini tentu tidak bisa dilakukan sekejap begitu saja tetapi melalui beberapa tahapan antara lain mengembailkan kesuburan tanah dengan pengurangan input pupuk kimia dan pestisida maupun herbisisda kimia menuju penggunaaan bahan-bahan organik 100%.
Usaha-usaha seperti di atas sering mendapatkan batu sandungan karena petani yang membuat suatu perubahan, atau melakukan sesuatu inovasi sering mendapatkan cibiran. Bahkan jika hasil dari usahanya malah tidak bagus atau dibawah petani lain yang masih menerapkan cara bertani secara konvensional dengan menggunakan input kimia. Yang kurang dimengerti oleh sebagian besar petani adalah proses untuk mengembalikan kesuburan tanah yang paada awalnya menggunakan bahan kimia selama bertahun-tahun tidaklah singkat, tetapi betuh waktu yang lama pula. Pada konsep pertanian orgaanik adalah pemupukan berfungsi untuk memberi makan tanah dan kemudian tanah member makan kepada tanaman, berbeda dengan pertanin menggunakan pupuk kimia yang hanya memberi makan langsung kepada tanaman. Sehingga proses untuk mencapai produksi maksimal tidak seinstan atau sesingkat penggunaan bahan kimia.
Produk yang sehat masih kurang digemari di masyarakat terutama masyarakat desa, sehingga untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi sering mendapatkan kendala karena pasar tidak tersedia. Pendampingan dari LSM pertanian dan dinas sangat diperlukan sebagai pembuka jalur penghubung antara petani organik dengan pembeli produk-produk organik.

Ke tiga menekan biaya produksi
Pemanfaatan usahatani dan ternak menjadi sangat bagus untuk mendukung pertanian organik. Usahatani ternak saling mendukung, usahatani sebagai penyedia pakan ternak dari seresah-seresah jerami atau jagung dan tanaman lain sedangkan usaha ternak sebegai peneyedia pupuk organik. Bisa dibayangkan jika penggabungan dua usaha ini bisa berjalan beriringan maka tidak mungkin jika peningkatan produksi pangan yang sehat akan tercapai. Selain itu peningkatan pendapatan petani juga bisa tercapai.
Pupuk yang harusnya didapatkan dengan cara membeli bisa didapatkan petani secara gratis dari kotoran ternak yang diolah terlebih dahulu menjadi kompos atau bokasi dengan kualitas yang tentu saja malah lebih bagus dibandingkan dengan buatan perusahaan pupuk. Jika untuk pemupukan petani selalu membeli maka biaya produksi akan meningkat, memang secara teoritis pemupukan akan meningkatkan hasil tetapi ada faktor lain yang perlu diperhatikan bahwa keberhasilan usahatani tidak hanya tergantung faktor pupuk tetapi ada faktor-faktor lain seperti pengairan, penyiangan, serangan OPT (organism pengganggu tanaman), dan benih unggul. Sehingga pemupukan yang baik tidak akan bisa memberikan keberhasilan usahatani jika tidak ditunjang oleh keberhasilan faktor-faktor lainnya. Jika demikian kondisinya apabila biaya produksi meningkat tetapi usahataninya gagal maka yang terjadi adalah kerugian. Maka untuk mengantisipasi kerugian tersebut perlu diambil langkah untuk swasembada pupuk dalam rangka meminimalkan biaya produksi.
Selain memfokuskan pada pupuk atau pemanfaatan usahatani dan ternak, perlu diingat bahwa harga pestisida kimia tidaklah murah. Pestisida-pestisida kimia dengan dosis yang lebih tinggi dan daya bunuh lebih hebat harganya akan lebih mahal. Jika membuat pestisida organik dan pestisida nabati adalah solusi dari hal tersebut, mungkin saja benar tetapi mungkin saja bisa salah. Karena serangan hama yang sudah diambang batas (kalau berlanjut pasti akan merugikan secara ekonomis) jika di racun dengan pestisida organik atau nabati tidak akan mempan atau tidak akan mampu menghilangkan serangan hama tersebut. Sehingga dalam pengelolaan tanaman secara terpadu harus dilakukan pengendalian secara kimia. Dan seperti yang sudah saya sampaikan tadi pestisida yang ampuh harganya lebih mahal, akibatnya biaya produksi meningkat.

Ke empat kesehatan petani sendiri
Penggunaan pestisida dalam mengatasi serangan hama dan penyakit bisa memberikan dampak kesehatan yang buruk kepada petani. Minimnya pengetahuan petani dan alat pelindung saat mengaplikasikan pestisida memungkinkan terjadinya keracunan pada petani baik karena terhirup atau kontak langsung. Banyak sekali kasus-kasus keracunan pestisida yang terjadi dan tidak sedikit petani yang masuk ke rumah sakit karena kejadian tersebut.
Kondisi yang ringan adalah alergi karena petisida kimia, tetapi jika berlanjut akan terjadi mutah-mutah dan pusing. Ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan petani, belum lagi jika karena mengaplikasan petisida petani menjadi sakit tentu malah membuat tidak bisa bekerja dan biaya berobat atau rumah sakit. Akhirnya kalau dihitung-hitung petani malah menjadi rugi.

Ke lima cara bertani yang ramah lingkungan
Hal dilupakan banyak petani adalah sawah atau tegal yang digarap kelak akan diwariskan kepada anak dan cucunya, karena ini merupakan tradisi dan mungkin adalah kewajiban orang tua kepada anak. Jika kebiasaan bertani tidak ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan kimia terutama untuk membunuh hama dan menanggulangi penyakit yang pada akhirnya menyebabkan pencemaran lingkungan, maka kelak tentu lingkungan usahatani akan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan ini akan menyebabkan daya dukung untuk pertumbuhan tanaman menjadi baik juga akan berkurang sehingga lahan menjadi tidak produktif seperti dulu lagi.
Di dalam tanah sawah atau tegal ada beberapa mikro organism dan hewan-hewan lain yang bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Juga ada hewan-hewan yang bermanfaat sebagai musuh alami hama di lingkungan sawah juga ikut mati karena aplikasi pestisida yang tidak bijaksana. Jangan sampai kelak anak dan cucu kita menyalahkan kita karena kebiasan bertani kita yang tidak ramah lingkungan. Mari kita sadar diri dan memberikan warisan terbaik bagi anak cucu kita kelak.

Untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam mengantasi hama dan penyakit tersebut saya memiliki solusi yang telah saya terapkan di lahan saya dan memiliki dampak yang signifikan dalam menekan serangan terutama hama. Ada pepatah mengatakan mencegah lebih baik daripada mengobati. Yang akan saya sampaikan ini merupakan cara pencegahan dan sangat mudah untuk diterapkan di lahan pertanian, yaitu dengan melakukan penanaman Tanaman REFUGIA.
tanaman Refugia
Tanaman Refugia merupakan tanaman bunga, kita bisa menanam kenikir, bunga kertas, bunga matahari, atau bisa juga tanaman wijen, dan lain-lain. Penanaman dilakukan di pemetang sawah atau di pinggir-pinggir jalan menuju sawah, yang penting tidak mengganggu pengguna jalan atau aktivitas lain dalam menggunakan jalan seperti pengangkutan hasil produksi atai masuknya traktor. Fungsi dari tanaman Refugia ini adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai penyedia noktah (madu) bagi musuh alami
Tanaman bunga mengandung madu / noktah yang banyak, madu ini berfungi sebagai suplemen dan makanan sehingga musuh-musuh alami lebih sehat. Musuh-musuh alami yang sehat akan memiliki daya saing yang tinggi terhadap hama-hama. Di lahan saya yang telah saya tanami dengan bunga kenikir saya menemukan banyak sekali kumbang kubah yang merupakan predator. Padahal pada saat saya belum menanam kenikir saya tidak menemukan kumbang kubah di lahan saya, tetapi sekarang populasinya sangat banyak. Untuk musuh-mush alami yang lain yang saya temukan adalah laba-laba. Mungkin karena kurangnya pengamatan saya sehingga saya belum menemukan musuh alami yang lain selain 2 predator hama tersebut. Atau mungkin juga setiap bunga memiliki daya tarik tersendiri terhadap jenis-jenis musuh alami yang ada di alam. Katanya bunga matahari merupakan tanaman refugia yang banyak sekali menarik musuh alami diantara tanaman-tanaman bunga yang lain.
bunga kenikir memiliki daya tumbuh sangat tinggi

  1. Sebagai tanaman penghalau hama
Ada yang menyebutkan bahwa tanaman Refugia bisa menghalau serangan hama karena ada beberapa hama yang justru lebih tertarik kepada tanaman Refugia daripada menyerang tanaman yang dibudidayakan petani, sehingga tanaman budidaya aman dari serangan hama. Jika demikian maka penanaman tanaman Refugia bisa dilakukan di sekeliling lahan dengan memanfaatkan pematang sawah.

  1. Sebagai tempat hidup musuh alami
Tanaman Refugia juga bermanfaat sebagai tempat hidupnya musuh alami hama, karena ada tempat khusus di lahan petani sebagai tempat hidupnya maka musuh-mush alami tersebut akan tinggal dan berkembang biak di lokasi lahan tersebut. Ini akan bermanfaat untuk menakan serangan hama karena jumlah musuh alami tentu nanti akan bisa mengimbangi atau bahkan bisa melebihi dari jumlah hama itu sendiri. Dengan demikian maka tidak perlu dilakukan pengendalian melalui penyemprotan pestisida karena terjadi keseimbangan alam.

  1. Fungsi lain yang tak kalah penting
Fungsi lain yang tidak kalah penting dari tanaman Refugia adalah mempercantik lahan pertanian anda. Dengan banyaknya bunga berwarna warni tentu akan memberikan suasana yang lebih asri, tenang dan indah di lahan pertanian. Ini bisa menurunkan tingkat stress dan juga hiburan tersendiri ketika melakukan aktivitas sehari-hari di lahan pertanian untuk memelihara tanaman budidaya. Jika jumlah dan macam bunganya sangat banyak tidak jarang sawah bisa menjadi lokasi foto-foto kawula muda. Hal tersebut juga bisa berdampat bagus bagi pemuda pemudi untuk mengenal dunia pertanian yang mana sekarang sangat sulut ditemukan petani yang usianya masih muda.

Cara penanaman tanaman Refugia ini sangat mudah, untuk kenikir bisa di ambil dari biji bunga yang sudah kering. Biji tersebut kemudian di masukkan ke dalam lubang sedalam 2-5 cm dan ditutup tanah. Jika turun hujan atau terkena air maka benih langsung berkecambah dan tumbuh. Untuk benih-benih bunga yang lain seperti tanaman matahari bisa di beli di took pertanian. Daya tumbuh benih kenikir sangat tinggi sehingga penanamannya sangat mudah. Tanaman yang sudah tua nanti akan bertunas lagi dan menghasilkan bunga lagi, tetapi jika sudah agak tua bisa di cabut dan ditanami tanaman yang baru/ di tanami benih kenikir lagi, karena jika terlalu tua tanaman akan tinggi dan banyak cabangnya. Tanpa perlakuan khusus sebenarnya tanaman juga bis berkembang dengan sendirinya, biji-biji yang kering nanti kan jatuh dengan sendirinya dan akan tumbuh menjadi tanaman baru. Daya tumbuh sangat tinggi dan daya tahan tanaman terhadap kekeringan juga baik.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon