PEMUPUKAN PADA TANAMAN PADI

10:20 PM
Pemupukan merupakan faktor penting dalam pengelolaan budidaya tanaman padi, pemupukan bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah agar mampu menopang kebutuhan hara tanaman, mencegah terserang hama dan penyakit karena tanaman menjadi sehat, memperbaiki struktur tanah agar tanah mampu mengikat air, dan tanaman tumbuh optimal dengan hasil yang maksimal.
Pada saat melakukan pemupukan yang perlu di ingat adalah tepat jenis, tepat cara, tepat waktu dan tepat ukuran. Agar pupuk yang sudah diaplikasikan ke lahan pertanian memberikan hasil yang baik.
1. Tepat jenis
Tanaman memiliki dua fase pertumbuhan : vegetatif dan generatif. Khusus untuk tanaman padi fase vegetatif adalah perbanyakan anakan dan pertumbuhan akar. Sedangakan fase generatifnya adalah pada saat malai mulai muncul / proses pembungaan hingga pembentukan biji.
Jenis pupuk diaplikasikan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Jenis-jenis pupuk yang ada sekarang adalah : Urea, SP36, ZA, NPK, dan Petroganik (organik). Dalam setiap pupuk tersebut memiliki kandungan yang berbeda-beda dan manfaat yang berbeda-beda pula.
Urea mengandung unsur N (nitrogen) sangat banyak 46%. Unsur N ini berfungsi untuk :
         a. Pembentukan daun hijau
         b. Mempercepat pertumbuhan tanaman
         c. Merangsang tumbuh anakan
         d. Menambah ukuran daun lebih besar untuk fotosintesa.
 Maka pupuk dengan kandungan N sangat cocok diaplikasikan pada saat tanaman melalui fase vegetatif. Air kencing juga banyak mengandung urea, ketika di fermentasikan maka sangat cocok sekali sebagai pupuk organik cair yang memliki fungsi sama seperti urea.
Kekurangan Urea (unsur N) dapat menyebabkan : Tanaman menjadi kerdil, daun tanaman kuning , dan hasil rendah.
Kelebihan Urea (unsur N) dapat menyebabkan : Pertumbuhan vegetatif terlalu subur, tanaman mudah rebah, mudah diserang hama dan penyakit, dan banyak butir gabah hijau.
SP36 banyak mengandung unsur P (phosfor). Unsur P ini berfungsi untuk :
        a. Merangsang pertumbuhan akar
        b. merangsang pertumbuhan tanaman
        c. Mempercepat pemasakan
        d. Memperbesar anakan dan gabah
        e. Memperbesar pembentukan biji dan bunga
 Maka pupuk dengan kandungan P sangat cocok diaplikasikan pada dua fase yaitu sebagian fase vegetatif dan sebagian fase generatif. Tulang juga banyak mengandung phosfor, tulang hewan di bakar kemudian di haluskan dan di fermentasi bisa digunakan untuk pemupukan cair yang memiliki fungsi sama seperti SP36.
ZA mengandung unsur S (sulfur) dan KCL mengandung unsur K (Kalium). Unsur S dan K ini berfungsi untuk :
       a. Membuat batang kokoh sehingga tidak roboh
       b. Buah tidak mudah rontok
       c. Hama penyakit tidak mudah menyerang tanaman
       d. Gabah jadi mentes
 Pupuk ZA mengandung N lebih sedikit dari pada Urea, ZA bisa sebagai pengganti Urea. Maka pupuk ZA sangat cocok diaplikasikan pada fase vegetatif dan generatif. Sedangkan pupuk KCL cocok untuk fase generatif.
NPK atau di sebut juga dengan Phonska mengandung ke empat unsur diatas N, P, K, S dengan prosentase 15% P, 15% N, 10% S, dan 15% K. Maka 300 Kg Phonska = kandungan N pada urea 100Kg.
Petroganik / pupuk organik merupakan pupuk dasaran sebagai pengganti pupuk kandang yang dapat diaplikasikan sebelum tanah pertanian ditanami padi.

2. Tepat cara
Pemberian pupuk pada lahan pertanian padi harus dilakukan dengan kondisi lahan nyemek, tidak boleh tergenang air atau teraliri air karena dapat menyebabkan pupuk hilang dari lahan pertanian/ sawah karena terbawa air. Pemberiannya harus ditaburkan secara merata sesuai dengan areal pertanaman padi.
Untuk pemberian POC (pupuk organik cair) pastikan tangki yang akan digunakan untuk tempat pupuk sudah steril/ bersih. Tangki yang pada awalnya digunakan untuk penyemprotan gulma menggunakan herbisida atau penyemprotan hama dengan instektisida harus dicuci dulu sampai bersih baru kemudian digunakan untuk POC. Tangki yang tidak steril menyebabkan bakteri pengurai pada POC mati sehingga pupuk tidak memebrikan manfaat maksimal, selain itu sisa herbisida / pestisida dalam tangki bisa membunuh tanaman padi.

3. Tepat waktu
Pemberian pupuk tidak boleh dilakukan pada siang hari. Pupuk harus diaplikasikan pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari tanaman mati karena reaksi kimia terjadi antara matahari dengan pupuk, biasanya tanaman menjadi layu karena terbakar. Pada pagi hari antara pukul 8-10 / pada saat embun sudah tidak ada.
Berikut waktu pemberian pupuk 3x dalam satu musim tanam :
0-10 hst (hari setelah tanam)              : Pemberian pupuk I
18-25 hst (hari setelah tanam)            : Pemberian pupuk II
35-45 hst (hari setelah tanam)            : Pemberian pupuk III
waktu pemberian pupuk dan fase pertumbuhan tanaman padi
Pada umur padi 60-65hst (hari setelah tanam) tanaman padi akan mengeluarkan malai / berbunga, 35-40 hari setelah itu / umur padi 100 hst (hari setelah tanam) tanaman siap di panen.
Penyiangan di lakukan sebelum melakukan pemupukan I dan III, disiangi dulu baru kemudian dipupuk untuk menghindari pupuk diserap oleh gulma/tanaman liar.

4. Tepat ukuran
 Dalam 1 Ha tanaman padi kebutuhan pupuk sebagai berikut :
Urea 250 Kg / Ha
SP36 100 Kg / Ha
ZA 100 Kg / Ha
NPK 300 Kg / Ha
Petroganik 500 Kg / Ha
Dosis pemberian pupuk harus tepat disesuaikan dengan kondisi di lapangan, pemberian pupuk Urea dapat mengacu pada pengukuran dengan Bagan Warna Daun (BWD) jika tanaman sudah hijau maka pada pemberian pupuk ke III tidak perlu menggunakan Urea. Seminimal mungkin pupuk kimia mula di kurangi karena bersifat merusak lahan. Penggunaan pupuk organik dengan porsi yang lebih banyak di maksudkan untuk menyukseskan pertanian selaras dengan alam dan berkelanjutan.

5. Tepat sasaran
Pemberian pupuk pada lokasi dimana tanaman itu berada, jika di benamkan maka di berikan jarak 10 cm dari tanaman secara melingkar.

Rekomendasi pemupukan :
1. Umur 5-7 hari setelah tanam (HST) dipupuk 100kg urea/Ha + 100 Kg NPK/Ha
2. Umur 30 HST dipupuk 100 Kg NPK /Ha.
3. Umur 44 HST dipupuk 100 Kg NPK/Ha.
4. Pemberian pupuk hayati (pupuk organik cair) 2 liter/Ha aplikasi disemprotkan pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam (HST) pada sore hari.
5. Pemberian pupuk silika 1liter/Ha aplikasi disemprotkan pada umur 10 dan 30 HST. Diusahakan tidak ada hujan 4jam setelah penyemprotan.
Pupuk silika mengandung unsur Si, dapat menstimulasi fotosintesis dan translokasi karbon dioksida (CO2). Silika yang terakumulasi pada daun padi berfungsi menjaga daun tetap tegak sehingga membantu menangkap cahaya matahari dalam proses fotosintesis dan translokasi CO2 ke malai. Unsur Si juga mengurangi cekaman abiotik seperti suhu, radiasi cahaya, angin, air, dan kekeringan, serta meningkatkan resistensi tanaman terhadap cekaman biotik seperti serangan hama dan penyakit. Silika memmperkuat jaringan tanaman sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit dan hama terutama hama penggerek batang. Ketersediaan Si yang cukup di dalam tanah juga meningkatkan ketahanan tanaman gterhadap ketidak seimbangan unsur hara, seperti kelebihan N, kekurangan dan kelebihan P, serta kekurangan Na, Fe, Mn dan Al.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

13 comments

Write comments
February 4, 2016 at 1:23 AM delete

Salam kenal Bpk/Ibu. Terima kasih sudah berkunjung

Reply
avatar
June 27, 2016 at 2:36 PM delete

selamat sore, mohon masukannya apak waktu padi mulai berbunga sampai mulai merunduk masih bisa di kasih gandasil B, Pupuk organik cair? klo nggak apa penggantinya untuk memaksimalkan rendemen padi.

Reply
avatar
July 5, 2016 at 5:25 AM delete

Terima kasih sudah berkunjung @Parjiono Jeje .Aplikasi gandasil B adalah pada saat tanaman memasuki fase generatif, untuk tanaman padi biasanya mulai berbunga sekitar umur 60-65 HST saat itulah aplikasi gandasil B. Interval penyemprotannya 8-10 hari sekali. Jadi bisa disemprot 1-2x. Stelah padi mulai berisi penyeprotan dihentikan krna malah bisa merusak tanaman padi/merontokkan gabah sebab terinjak atau bergesekan dg tubuh saat kita masuk di lahan. Untuk aplikasi pupuk cair menurut saya paling baik adalah fase vegetatif umur tanaman 1-45HST atau pada perlakuan benih dg perendaman karena adanya bakteri yang terkandung dalam pupuk organik sangat penting untuk pertumbuhan tanaman (Akar lebih banyak, anakan banyak, padi lebih cepat tumbuh saat transplantasi/pindah tanam)

Reply
avatar
August 29, 2016 at 1:14 PM delete

Numpang tanya
Sy belajar bersawah yg kebetulan sudah nanam dan usia padi skrg 15 hari,dan baru aja dipupuk untuk yg pertama dgn dosis pupuk urea 50 kg dan ponska 100 kg,dgn luas sawah hampir 1 ha,pertanyaan sy apakah dosis pupuknya udah betul atau salah dan kalau mau dipupuk selanjutnya usia padi berapa minggu dgn dosis pupuk berapa,o ya sy menggunakan cara tanam jajar legowo 2:1
Trima kasih sebelumnya

Reply
avatar
September 7, 2016 at 10:15 AM delete

Terima kasih sudah berkunjung @Ghalla. Pemupukan pada tanaman padi disarankan menggunakan pupuk dasar, tetapi jika pada saaat pengolahan belum dipupuk maksimal umur 7 HST (hari setelah tanam) diaplikasikan pupuk pertama. Kalau rekomendasi dari Petro dosis pemupukan dalam 1 Ha lahan /10.000m2 adalah 500Kg Petroganik, 300Kg Phoska dan 200Kg Urea dalam 1x musim tanam, aplikasinya bisa 3 x atau 2 x. Umur 15 Hari adalah vase anakan aktif sehingga dosis N (urea)nya harusnya lebih banyak kalau lahan 1Ha paling tidak 150 Kg atau 200Kg seluruhnya. Tapi perlu diperhatikan juga curah hujan, jika curah hujan tinggi maka pemupukan urea dikurangi dosisnya karena bisa membuat tanaman mudah terserang penyakit terutama Blast/patah leher karena jamur. kalau untuk dosis phoska menurut saya sudah sesuai, untuk pupuk NPK/Phoska yang 200Kg bisa diberikan pada umur 30HST dan 44HST. Saya mengucapkan terima kasih Anda sudah menerapkan tanam jajar legowo tipe 2:1 karena bisa meningkatkan produksi melalui peningkatan jumlah rumpun dan border effek (efek tanamam tepi). Tetapi perlu di hati-hati pada daerah endemis serangan burung emprit karena adanya ruang kosong pada sistem jajarlegowo menarik perhatian burung-burung untuk makan. Untuk mengatasinya bisa menggunakan pita kado yang dipotong-potong kemudian di bentangkan di sawah dengan posisi menyamping dari utara ke selatan untuk memantulkan sinar matahari, Terima kasih semoga membantu dan Sukses dalam bertani

Reply
avatar
November 9, 2016 at 9:19 PM delete

assalamualaikum,wr wb.. pak
sya petani pemula dr aceh barat, mo tanya apakah aplikasi di atas jg ccok di terapkan kn di sawah rawa2, apa tdak berdampak pda keasaman/ph tanah..,??
trims... slam kenal dr aceh..
wassalam

..
Anda...

Reply
avatar
November 10, 2016 at 8:18 AM delete

Walaikumsalam wr wb. Saya belum pernah mengolah lahan pada daerah rawa sehingga belum mengetahui dampak pasti dengan rekomendasi pemupukan dengan perbandingan 5 (organik):3(phonska):1(urea) / dari rekomendasi petrokimia 5:3:2. Tetapi pada dasarnya pemupukan terutama Urea/pupuk kimia berpotensi menurunkan pH tanah menjadi asam, sehingga pada aplikasi pupuk organik jika membuat sendiri ditambahkan kapur pertanian (dolomit) dengan maksud untuk mengantisipasi dampak penggunaan pupuk kimia. Sebelum tanam penting juga untuk mengukur pH tanah menggunakan pH tester. Tanaman padi dapat tumbuh bagus pada pH 5-7. Kemudian untuk pemupukan dapat mengacu pada penggunaan BWD (bagan warna daun) http://debbyeka.blogspot.co.id/2016/06/bagan-warna-daun.html .

Reply
avatar
December 9, 2016 at 7:13 AM delete

numpang tax, klo sya pke pupuk organik saja tanpa menggunakan kimia, brp dosis pupuk organik yg hrus sya aplikasikan agar tanaman padi ttp berproduksi optimal? mohon penjelasannya jg tntang waktu dan cara pemberian pupuk organik

Reply
avatar
March 23, 2017 at 7:30 PM delete

Terimakasih atas kunjungannya, jika anda ingin bertanam padi secara organik anda bisa mencoba cara tanam SRI http://debbyeka.blogspot.co.id/2015/08/intensifikasi-tanaman-padi.html . Pada konsep pertanian SRI pemberian pupuk organik sangat bagus dilakukan sebelum tanah mulai diolah, pupuk yang paling baik adalah pupuk yang telah diolah menjadi bokasi dengan dosis 2Ton/Ha. Lebih bagus juga di tambah disemprot dengan pupuk organik cair pada 2 dan 4 minggu setelah tanam, aplikasi dengan perendaman sebelum bibit di pindah tanam ke lahan juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Kalau untuk dosis pupuk saya tidak tahu dengan pasti karena pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang tidak dapat diukur. Agar pupuk cepat dimanfaatkan tanaman anda bisa menggunakan pupuk cair fermentasi atau bio slury

Reply
avatar
February 5, 2018 at 8:40 PM delete

Enter your comment...aslmualaikum..
mf sy mau tanya..
sya pemula dlam bidang ganam padi..
umur padi saya sekitar 65 hari..
dan baru keluar malai/bunga..
apakh mazih bisa di kasih pupuk sp36/npk..
sebab waktu swkitr 45 hari kekeringan..
sekrang sudah ada air dan insya allah msncukupi..
mohon penjelsan nya..
trima kasih..

Reply
avatar
March 11, 2018 at 6:52 PM delete

mantap, makasih atas penjelasannya gan

Reply
avatar
July 15, 2020 at 9:27 PM delete

Padi saya sudah keluar malai apakah boleh di kasih pupuk ponskha,gan

Reply
avatar

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon