Flu Babi atau Swine Influenza adalah penyakit babi
yang disebabkan oleh virus H1N1 , penyakit ini bersifat
zoonosis (dapat menular pada manusia). Flu babi sangat mudah menyebar, sehingga
menyebabkan angka kesakitan pada babi (mordibilitas) yang tinggi, meskipun
angka kematiannya (mortalitas) rendah. Pada kondisi normal kematian pada babi
yang disebabkan oleh virus ini antara 1-4%.
Virus H1N1
menular pada manusia melalui daging. Oleh karena itu setelah dimasak
dengan baik daging babi aman untuk dikonsumsi. Di Indonesia sendiri terdapat
virus H1N1 ini pada babi, tetapi kemungkinan besar dapat
diisolasi, berbeda dengan virus babi yang ada di Meksiko (H1N2).
Kasus kemtian pada manusia yang terjadi di Meksiko bukan semata disebabkan oleh
virus H1N1 yang berasal dari babi, tetapi diduga telah
terjadi interaksi (reasorsi) virus antara H5N1 dari
unggas, virus influenza manusia dan virus babi dimana fisiknya H1N1
babi tetapi sifat-sifat keganasannya sudah berubah.
Kasus flu babi pada
negara Amerika meningkat pada musim dingin, biasanya dipicu oleh masuknya babi
baru ke dalam peternakan babi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus H1N1
telah tersebar dan dapat diisolasi pada babi di seluruh dunia. Dilaporkan
25% babi positif antibodi H1N1 akibat infeksi. Dalam perkembangannya
tidak dapat dibedakan antibodi H1N1 akibat infeksi alam
atau vaksinasi.
Gejala klinis flu babi adalah
batuk yang terus menerus, keluar leleran dari hidung, bersin-bersin, sesak
nafas dan hilangnya nafsu makan, terkadang dijumpai adanya gejala depresi. Pada
manusia gejala flu babi hampir sama dengan gejala flu yang terjadi pada
umumnya, tetapi kadang sangat bervariasi mulai infeksi tanpa gejala sampai
pneumonia berat yang mengakibatkan kematian.
Penularan dan Pencegahan
Penularan flu babi
sangat cepat, umumnya terjadi secara langsung tetapi bisa juga terjadi secara
tidak langsung.
Secara langsung dari
babi sakit ke babi yang sehat melalui droplet yang ke luar dari batuk/ bersin. Virus
dikeluarkan melalui leleran mata, leleran hidung babi yang sakit.
Secara tidak langsung
dapat melalui perantara manusia (petugas kandang, tamu kandang, dll) atau
peralatan kandang yang tercemar virus. Virus Swine Influenza bisa terbawa melalui alas kaki (sepatu, sandal)
baju, kendaraan, dll.
Upaya pencegahan dapat
difokuskan pada masuknya penyakit Swine
Influenza pada suatu peternakan. Penerapan biosecurity yang ketat merupakan
upaya pencegahan yang paling efektif. Langkah biosecurity yang perlu dilakukan
antara lain :
- Lalu lintas orang keluar masuk ke lokasi kandang/peternakan harus diperketat dan dibatasi(tidak semua orang diijikan masuk). Diupayakan sebelum masuk kandang/peternakan petugas harus dalam keadaan bersih (perlu didesinfeksi) baik baju maupun alas kaki.
- Petugas kandang dilarang kontak/berkunjung ke lokasi peternakan apabila sedang mengalami influenza untuk mencegah penularan virus flu babi.
- Bila babi sakit harus di kirim ke laboratorium untuk di diagnosa penyakitnya.
- Babi yang mati karena sakit harus di bakar atau di kubur.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon