A. Penyulaman
Seringkali benih yang telah ditanam tidak tumbuh 100 % di lapangan. Untuk mempertahankan agar populasi per hektar optimal perlu dilakukan penyulaman. Penyulaman juga dilakukan terhadap pertanaman yang pertumbuhannya tidak bagus dan terserang penyakit.
Untuk mengganti tanaman yang kurang baik, maka dilakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang pertumbuhan tidak sehat, diganti dengan benih baru yang umurnya hamper sama. Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari yakni berkisar 2-3 hari tanaman mulai tumbuh tunas baru. Benih bawang merah yang digunakan untuk sulaman merupakan benih cadangan yang telah disiapkan bersamaan dengan benih produksi. Penyulaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang mati / kurang baik tumbuhnya dan ganti dengan tanaman baru pada lubang yang sama.
Jika setelah berumur 10 hari masih ada tanaman yang mati, baik karena hama maupun penyakit, kita perlu menyulam atau mengantinya. Penyulaman saat tanaman berumur lebih dari 2 minggu akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam, baik umur maupun waktu panennya, sehingga akan menyulitkan perawatannya.
Benih bawang merah yang berupa umbi yang kita tanam dilahan tidak semuannya dapat tumbuh sempurna. Bahkan kadang-kadang ada yang mati. Hal ini selain diakibatkan cara penanaman yang tidak benar, juga diakibatkan faktor sinar matahari Yang terlalu panas, hujan yang terlalu besar atau serangan hama dan penyakit
B. Penyiangan
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.
Penyiangan tanaman bawang merah dengan cara manual dilakukan sesuai keadaan gulma di lapangan, yaitu antara satu sampai dua kali penyiangan, dan umumnya dilakukan sebelum aplikasi pemupukan. Setelah dilakukan penyiangan gulma dilakukan dengan perbaikan bedengan dengan melakukan pemopokan/ pemeleman bedengan tanam pada saat tanaman umur 30-40 hari.
Penyiangan pertama dilakukan dengan cara mekanik untuk membuang gulma atau umbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman baru dapat dilakukan sehari sekali jika tanaman bawang merah sudah berumur 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, karena mengakibatkan tanah bisa menjadi padat dan berdampak pada terganggunya pertumbuhan tanaman, serta terjadinya pembusukan.
C. Penggemburan tanah/pendangiran
Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran.
Seperti halnya tanaman-tanaman lain, bawang merah juga harus disiangi untuk membuang semua gulma. Penyiangan dengan cara mencabuti gulma dengan menggunakan tangan maupun alat bantu harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama masa pertumbuhan bawang merah, penyiangan pada umumnya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama ketika tanaman masih berumur 2-4 minggu, sedang penyiangan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.
D. Rangkuman
Populasi tanaman per hektar dapat dipertahankan secara optimal dengan dilakukannya penyulaman. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang pertumbuhan tidak sehat, diganti dengan benih baru yang umurnya hampir sama. Penyulaman dapat dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari yakni berkisar 2 — 3 hari tanaman mulai tumbuh tunas baru. Benih bawang merah yang digunakan untuk sulaman merupakan benih cadangan yang telah disiapkan bersamaan dengan benih produksi.
Penyulaman saat tanaman berumur lebih dari 2 minggu akan menghasilkan tanaman yang tidak seragam, baik umur maupun waktu panennya, sehingga akan menyulitkan perawatannya.
Penyiraman tanaman bawang merah sangat diperlukan selama pertumbuhannya. Pada musim kemarau memerlukan penyiraman yang cukup, biasanya satu kali dalam sehari pada pagi atau sore hari, sejak tanam sampai menjelang panen. Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan umumnya hanya ditujukan untuk membilas daun tanaman, yaitu untuk menurunkan percikan tanah yang menempel pada daun bawang merah.
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanamantumbuh telah mencapai lebih 90%. Pada fase pembentukan umbi yang perlu diperhatikan adalah pengairannya.
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang. Penyiangan kedua dilakukan pada umur 30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.
Penyiangan tanaman bawang merah dengan cara manual dilakukan sesuai keadaan gulma di lapangan, yaitu antara satu sampai dua kali penyiangan, dan umumnya dilakukan sebelum aplikasi pemupukan. Setelah dilakukan penyiangan gulma dilakukan dengan perbaikan bedengan dengan melakukan pemopokan/ pemeleman bedengan tanam pada saat tanaman umur 30-40 hari.
Pendangiran yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon