A. Pelayuan dan Pengeringan
Setelah bawang merah dipanen tindakan selanjutnya adalah
dilakukan dengan segera adalah pelayuan dan pengeringan. Hal ini mencegah
kerusakan umbi akibat busuk atau serangan penyakit. Cara yang dapat ditempuh
untuk mengeringkan bawang merah yaitu dengan menjemur dan menggunakan teknologi
system pengeringan dan penyimpanan (instore drying).
Pengeringan bawang merah yang sering dilakukan oleh petani
adalah dengan menjemurnya dibawah sinar matahari. Ikatan-ikatan bawang merah
dijajarkan dengan posisi umbi bawang dibawah daun diatas, dalam keadan demikian
daun akan mendapat panas, matahari langsung dan akan mengalami pengeringan
lebih dulu.
Pengeringan dengan penjemuran ini ada kelemahannya, untuk
menjemur bawang merah diperlukan tempat terbuka yang cukup luas. Disamping itu
jika panen dilakukan musim hujan sehingga penjemurannya tidak dapat dilakukan
dengan sempurna maka dapat menyebabkan infeksi bateri pembusuk sehingga bawang
yang dihasilkan mutunya rendah dan tidak dapat dsimpan lama.
Tahap pertama yang dilakukan setelah bawang merah dipanen
adalah penjemuran. Maksud penjemuran pada umbi bawang merah adalah untuk
menghilangkan air yang terkandung dalam kulit luar dan leher batang supaya
kering sedemikian rupa sehingga tidak menarik air keluar dari bagian dalam
umbi. Dengan demikian, umbi tidak akan banyak kehilangan bobotnya dan tidak
akan mengkerut serta sedikit sekali kemungkinannya akan terserang penyakit
busuk umbi selama penyimpanan hingga dapat disimpan cukup lama.
Dalam kegiatan pengeriangan ini juga dilakukan dua
kegiatan yaitu pembersihan dan sortasi bawang. Pembersihan bawang merah
merupakan kegiatan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi seperti
tanah dan akar serta memperoleh umbi yang berkualitas baik, sedangkan kegiatan sortasi dilakukan untuk memisakan
antara umbi yang baik (bernas), tidak cacat fisik atau busuk, berukuran
seragam.
Selain penjemur sebenarnya masih ada suatu proses yang
disebut pengeringan yang bertujuan untuk membantu perkembangan warna kulit
bawang merah supaya mengkilat dan menarik. Akan tetapi karena pengeringan itu
merupakan proses lanjutan yagn dimulai sebelum umbi bawang merah kering benar
maka ke dua prose situ sering disatukan menjadi pengeringan.
Pengeringan
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a.
Pengeringan Tradisional
Pengeringan tradisional dilakukan dengan menjemur umbi
bawang merah yang telah diikat dan diletakkan di bawah sianr matahari pada alas
anyaman bambu, biasanya penjermuran ini dilakukan antara 1 -2 minggu,
tergantung keadaan cuaca penjemuran dilakukan dengan posisi umbinya di bawah
dan daunnya di atas, kemudian setelah hamper kering dibalik aagar warnanya
menjadi baik. Setelah umbi mencapai kadar air 80-85% baru disimpan di gudang.
Apabila kondisi sering hujan, pengeringan dapat dilakukan
dengan cara di angin-anginkan di tempat teduh sehingga pengeringan ini memakan
waktu lama. Oleh karena itu perlu dilakukan dengan pengeringan buatan.
b.
Pengeringan buatan
Pengeringan buatan dapat dilakukan dengan panas dari
kompor atau energy surya. Waktu dan suhu yang dianjurkan untuk pengeringan umbi
bawang merah secara buatan berkisar 6 jam, dengan suhu 46 0C atau 14-17
hari pada suhu 16-17 0C dengan kelembaban udara relative 70-80.
B. Teknologi Sistem Pengeringan dan
Penyimpanan
Agar proses pengeringan dapat berjalan terus tanpa kendala
cuaca dan tidak memerlukan tempat yang terlalu luas, menggunakan suatu
teknologi system pengeringan penyimpanan (instoe drying), dimana dalam
system ini kondisi ruang dapat diatur sesuai dengan kondisi , dinding bangunan
dari fibre glass , rak pengering penimpanan berupa rak gantung yang dibuat dari
bambu. Berdasaran hasil penelitian diketahui bahwa pengerigan bawang merah dengan
instore drying lebih cepat dibandigkan dengan cara pengeringan yang dialkukan
petani (panas matahari). Selain itu pengeringan dengan instore drying juga
tidak menyebabkan kerusakan yang berarti yaitu hanya berkisar antara 0.24 —
0.72%, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penjemuran, dimana kerusakannya
bisa mencapai 1.68%.
Cara pengeringan sangat berpengaruh terhadap proses
fisiologis dalam penyimpanan di gudang. Umbi yang diekringkans ecara
tradisional setelah disimpan 3 bulan dalam gudang akan kehilangan bobot 15 %.
Sedangkan yang diekringkan secara buatan, bobotya hanya berkurang/turun 13 %.
Kehilangan bobot semakin tinggi dan cepat apabila umbi
dipungut/dipanen masih muda. Umbi Yang luka dapat menyebabkan cepatnya
penguapan sehingga cepat kehilangan bobot dan mudah terjangkit penyakit busuk
umbi dalam gudang. Oleh karena itu supaya umbi tahan lama yang disimpan dalam
gudang harus memenuhi beberapa syarat antara lain :
a.Umbi
dipungut/dipanen cukup tua
b.Umbi
tidak boleh terluka
c.Umbi
cukup kering , kadar air 80 %
d.Suhu
ruang penyimpanan antara 25 —30 0C dengan kelembabn udarg 70-80 %.
e.Sirkulasi
udara dalam gudang cukup baik
Penyimpanan mempunyai peranan penting bagi berbagai pihak.
Bagi petani produsen penyimpanan berperan sebagai usaha penyelamatan dan
pengamanan hasil panen dan sarana untuk mendapatkan keuntungan harga yang
tinggi mengingat harga yang umumnya rendah pada saat musim panen. Umbi bawang
merah mempunyai sifat mudah mengalami kerusakan. Jenis kerusakan yang sering
terjadi selama penyimpanan yaitu berupa pelunakan umbi, keriput, keropos,
busuk, pertunasan, pertumbuhan akar dan tumbuhnya massa yang berwarna gelap
akibat kapang. Kerusakan tersebut bisa diperkecil dengan memperhatikan
faktor-faktor berikut : (a) bawang merah yang disimpan memiliki mutu yang baik
dengan tingkat ketuaan yang optimum, (b) proses dehidrasi berlangsung dengan
baik, (c) dilakukan pengaturan kondisi ruang penyimpanan. Hal lain yang tidak
kalah pentingnya adalah perawatan umbi bawang merah setelah pengeringan dan
selama penyimpanan antara lain : (a) penurunan suhu bawang merah menjelang
penyimpanan dengan cara menyimpan di atas lantai ruang terbuka selama 1-2 hari
dengan tujuan untuk menurunkan panas lapang dari penjemuran, (b) emilihan umbi
bawang merah dengan cara membuang umbi yang rusak akibat fisiologis, mekanis
ataupun mikroorganisme pada waktu sebelum dan selama penyimpanan. Kondisi ruang
penyimpanan harus disesuaikan dengan karakteristik bawang merah yakni suhu 20-330C.
kelembaban nisbi 65-70%, ventilasi yang memadai dan terpeliharanya kebersihan ruangan.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon