A.
Fungsi Pengemasan
Fungsi Pengemasan Pengemasan disebut juga pembungkusan,
pewadahan atau pengepakan memegang peranan penting dalam pengawetan bahan hasil
pertanian. Pada umumnya pengemasan berfungsi untuk menempatkan bahan atau hasil
pengolahan atau hasil industri ada dalam bentuk-bentuk yang memudahkan
penyimpanan, pengangkutan dan distribusi ke masyarakat pembeli. Fungsi
pengemasan yang Iainnya adalah :
a. Melindungi
bahan terhadap kontaminasi dari luar, baik dari mikroorganisme maupun
kotoran-kotoran serta gigitan serangga dan binatang pengerat.
b. Menghindarkan
terjadinya penurunan atau peningkatan kadar air bahan yang dikemas. Jadi bahan
yang dikemas tersebut tidak boleh berkurang kadar airnya karena merembes ke
luar atau bertambah kadar airnya karena menyerap uap air dari atmosfer.
c. Menghindarkan
terjadinya penurunan kadar Iemak bahan yang dikemasnya seperti pada pengemasan
mentega digunakan pengemas yang tidak bisa ditembus lemak.
d. Mencegah
masuknya bau dan gas-gas yang tidak diinginkan dan mencegah keluarnya bau dan
gas-gas yang diinginkan.
e. Melindungi
bahan yang dikemas terhadap pengaruh sinar, Hal ini terutama ditujukan untuk
bahan pangan yang tidak tahan terhadap sinar seperti minyak dikemas dalam
pengemas yang tidak tembus sinar.
f. Melindungi
bahan dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik seperti : gesekan, benturan dan
getaran.
g. Membantu
konsumen untuk dapat melihat produk yang diinginkan. Misalnya dengan digunakan
pengemas yang transparan (tembus pandang).
B.
Jenis-Jenis Kemasan
Bahan kemasan secara umum dibagi menjadi 2 macam, yaitu
kemasan produk pangan dan kemasan produk non pangan. Kemasan produk pangan
umumnya menuntut jaminan keamanan Iebih daripada kemasan produk non pangan.
Beberapa jenis kemasan yang sering digunakan sebagai pembungkus produk pangan
adalah sebagai berikut:
a. Kemasan
plastik, biasanya digunakan sebagai kemasan primer, sekunder dan perkembanganya
relatif stabil,
b. Kemasan
kertas, karton, biasa digunakan sebagai kemasan primer dan sekunderperkem angan
dari kemasan ketonjuga relatifstabil,
c. Kemasan
fleksibel, digunakan sebagai kemasan primer dan perkembangannya meningkat
pesat,
d. Kemasan
gelas, digunakan sebagai kemasan primer, perkembangan dari kemasan gelas ini
relatif stabil,
e. Kemasan
logam, digunakan sebagai kemasna primer dan sekunder, perkembangannya
relatifmenurun dengan pesat,
f. Kemasan
karung dan kayu, digunakan sebagai kemasan primer dan sekunder, perkembangan
kemasannya relatif stabil.
C.
Pengemasan Bawang Merah
Pengemasan merupakan salah satu cara dalam memberikan
kondisi yang tepat bagi bahan pangan untuk menunda proses kimia dalam jangka
waktu yang diinginkan. Kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan dapat
dikontrol dengan pengemasan. Kerusakan ini antara lain absorbsi uap air dan
gas, interaksi dengan oksigen dan kehilangan serta penambahan citarasa yang
tidak diinginkan. Kerusakan yang bersifat alamiah dari produk tidak dapat
dicegah dengan pengemasan, kerusakan ini antara lain adalah kerusakan secara
kimiawi.
Kerusakan kimiawi antara lain disebabkan karena perubahan
yang berkaitan dengan reaksi enzim, rekasi hidrolisis dan reaksi pencoklatan
non enzimatis yang menyebabkan perubahan penampakan. Pengemasan adalah suatu
cara atau suatu perlakuan pengamanan terhadap bahan atau produk agar bahan dan
produk tersebut baik yang belum maupun yang sudah mengalami pengolahan sampai
ke tangan konsumen dengan selamat. Di dalam pelaksanaan pengemasan terjadi
gabungan antara seni, ilmu dan teknologi penyiapan bahan, untuk pengangkutan
dan penjualan, karena pengemasan harus mampu melindungi bahan yang akan dijual
dan menjual bahan yang dilindungi.
Bawang merah dapat dipanen setelah umurnya cukup tua,
biasanya pada umur 60 70 hari. Tanaman bawang merah dipanen setelah terlihat
tanda-tanda 60% leher batang lunak, tanaman rebah, dan daun menguning.
Pemanenan sebaiknya dilaksanakan pada keadaan tanah kering dan cuaca yang cerah
untuk mencegah serangan penyakit busuk umbi di gudang. Bawang merah yang telah
dipanen kemudian diikat pada batangnya untuk mempermudah penanganan.
Selanjutnya umbi dijemur sampai cukup kering (1-2 minggu) dengan dibawah sinar
matahari langsung, kemudian biasanya diikuti dengan pengelompokan berdasarkan
kualitas umbi. Pengeringan juga dapat dilakukan dengan alat pengering khusus
sampai mencapai kadar air kurang lebih 80%. Apabila tidak langsung dijual, umbi
bawang merah disimpan dengan cara menggantungkan ikatan-ikatan bawang merah di
gudang khususÈ™ pada suhu 25-30 oc dan kelembaban yang cukup rendah 60-80%).
Pengemasan merupakan usaha yang efektif dalam melindungi
umbi bawang merah dari penyebab kerusakan fisik, kimia, biologis maupun mekanis
sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan sesuai dengan
keinginannya.
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam
pemilihan kemasan antara lain :
a. Mudah
diangkut,
b. Mudah
disusun dalam pengangkutan,
c. Dapat
melindungi mutu dan kehilangan hasil,
d. Memudahkan
sistem penjualan dan
e. Harganya
memadai. Jenis kemasan yang digunakan tergantung kepada tujuan pemasaran
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon