Proses Penjemuran dan Pembersihan Gabah

11:59 AM
"Terdapat dua kegiatan utama ketika gabah telah selesai dipanen, yaitu proses penjemuran/pengeringan dan proses pembersihan gabah. Kedua proses tersebut saling terkait dan memiliki pengaruh besar terhadap kualitas maupun kuantitas hasil pertanian"


Beras merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Beras dijadikan sebagai salah satu tolok ukur dalam pengentasan kemiskinan dan program jaminan sosial lainnya. Oleh karena pengaruh yang besar ini beras juga menjadi cerminan strata orang yang mengkonsumsinya. Kualitas beras yang bagus biasanya yang mengkonsumsi adalah orang dengan tingkat perekonomian menengah ke atas, sedangkan beras dengan kualitas kurang bagus adalah orang dengan perekonomian menengah ke bawah. Ini adalah kenyataan yang ada di lapangan, bagaimana grade beras menjadikan strata dalam kehidupan manusia. Bahkan jika kita membaca dan melihat berita di televisi, beras bantuan biasanya memiliki mutu yang tidak bagus, padahal beras tersebut oleh masyarakat juga tidak diminati. Untuk memperoleh kualitas beras yang baik membutuhkan proses yang baik pula, proses tersebut adalah penjemuran dan pembersihan gabah hasil panen.

Kualitas hasil pertanian dapat dilihat dari grade produk yang dihasilkan. Gabah yang telah melalui proses pengeringan dengan tepat, maka bulir patah beras/menir akan sangat sedikit ketika telah di giling. Beras yang utuh tersebut memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras patah/ menir. Itu yang mudah terlihat oleh mata, sedangkan kualitas yang lain adalah dalam kandungan gizi bahan tersebut dan keawetan masa simpan gabah terhindar dari adanya hama gudang seperti tikus.
Dalam segi kuantitas hasil pertanian, penjemuran memiliki peran untuk mengeringkan gabah beserta kotoran yang ikut terbawa sehingga massa airnya berkurang, dengan demikian ketika melewati proses pembersihan dengan menggunakan bantuan kipas angin / angin secara alami maka kotoran dengan massa yang lebih ringan dibandingkan gabah yang berisi akan terbang/ terpisahkan. Kehilangan hasil akibat penanganan pasca panen yang kurang tepat dapat ditekan. Selain itu pada proses penjemuran sering dijumpai hama seperti ayam dan unggas, melalui proses penjemuran yang tepat hama tersebut dapat diantisipasi sehingga menurunkan jumlah kehingan hasil panen. Dalam tulisan ini akan saya bahas mengenai dua proses tersebut.

1. PENJEMURAN
Proses penjemuran memiliki peranan penting dalam tahapan menghasilkan produk pertanian tanaman pangan yang berkualitas. Banyak petani di desa mengalami kendala untuk menghasilkan produk berkualitas terutama ketika musim penghujan dikarenakan masih tradisionalnya alat yang dimiliki dan ketergantungan dengan adanya sinar matahari untuk proses pengeringan. Petani dengan lahan yang cukup luas memilih untuk menjual secara ijoan/ dijual sebelum dipanen dan dibeli oleh tengkulak besar dengan harga yang rendah, biasanya tengkulak juga memiliki tempat penggilingan padi dan penjemuran padi yang lebih permanen. Posisi petani dengan nilai tawar yang lebih rendah membuat hal tersebut menjadi lazim.
"Penjemuran memiliki peranan dalam proses menghasilkan beras yang berkualitas"
proses penjemuran gabah di desa

Proses penjemuran/pengeringan memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memperlambat laju kerusakan gabah akibat aktifitas biologi dan kimia
Proses respirasi masih berjalan pada gabah yang sudah dipanen, pada proses ini menghasilkan CO2, uap air dan panas. Proses ini harus dihentikan melalui penjemuran, jika tidak dihentikan maka gabah akan menjadi hitam dan mutunya turun. Bahkan pada musim penghujan jika tidak segera di jemur gabah bisa tumbuh.
2. Mempertahankan daya hidup biji-bijian dalam waktu yang lebih lama
Melalui penjemuran biji padi akan mengalami proses dorman, tidur sementara, sehingga bisa ditanaman di musim yang akan datang. Proses ini sangat penting dilakukan pada gabah varietas lokal yang bisa ditanam berulang-ulang 3. Mempertinggi mutu giling
Gabah yang dijemur dengan sempurna, kadar air dipertahankan pada 13%-14% akan menghasilkan beras dengan sedikit bulir patahnya, sedangkan jika terlalu kering akan menghasilkan gabah dengan bulir patah/menir lebih banyak. Gabah yang tidak kering sempurna/ kadar air masih tinggi akan menyebabkan banyak yang menjadi bekatul ketika melewati proses penyosohan 4. Menyiapkan hasil untuk pengolahan lebih lanjut
Setelah di jemur dan kondisi gabah sudah bersih, selanjutnya gabah dapat disimpan di lumbung ataupun di dalam karung. Dengan proses penyimpanan tersebut gabah akan siap digunakan untuk proses selanjutnya misalkan ketika petani kehabisan beras maka petani bisa langsung mengambil simpanan gabah dan membawanya ke penggilingan padi untuk di proses menjadi beras. Kondisi demikian sangat mempermudah ketika terjadi kebutuhan mendesak dan tidak diduga seperti menggunakan beras untuk menyumbang saudara yang sedang ditimpa musibah. Setelah dijemur dan dipertahankan memiliki kadar air dengan prosentase tertentu, gabah akan memiliki masa simpan yang cukup lama. Pada saat menunggu waktu panen yang akan datang gabah simpanan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga ketahanan pangan petani dan keluarganya.

Dengan dijemur maka petani akan memiliki stok gabah, dan ketika membutuhkan sewaktu-waktu bisa di bawa ke tempat penggilingan untuk dijadikan beras. Beras dapat dijual ketika membutuhkan uang, dikonsumsi, dan di desa beras dapat digunakan untuk membantu saudara ketika hajatan atau sedang mengalami musibah sebagai pengganti uang.
5. Mempertahankan nilai gizi dan kegunaan sisa/hasil sampingan

Kandungan gizi akan tetap terjaga ketika gabah sudah menjlani proses pengeringan dengan baik dan hasil sampingan dari proses penggilingan gabah (sekam) dapat dimanfaatkan untuk media tumbuh tanaman.
6. Memperkecil biaya transportasi

Dengan dikeringkan/dijemur maka gabah akan lebih ringan dan dapat dikemas menggunakan karung tanpa khawatir akan berjamur/ gabah tumbuh karena lembab. Proses pengeringan yang baik akan mendorong semakin kecilnya biaya transportasi terutama menuju tempat penggilingan pagi.


terlihat jelas perbedaan gabah yang sudah mengalami proses penemuran dan pembersihan dengan yang belum

2. PEMBERSIHAN
Proses penjemuran/pengeringan diikuti dengan proses pembersihan dan hal ini menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan gabah yang berkualitas. Pembersihan gabah dilakukan dalam dua lokasi yaitu di sawah pada saat panen dan di rumah petani pada saat penjemuran. Penjemuran yang dilakukan di rumah petani dengan memanfaatkan halaman rumah/pekarangan, penjemuran dilakukan sebanyak 2 x / tergantung dengan kondisi cuaca. Pada musim penghujan penjemuran gabah dapat dilakukan sampai dengan 4x. Ketika gabah sudah terlihat kering selanjutnya dilakukan proses pembersihan, setelah bersih gabah dijemur kembali untuk terakhir kalinya, baru kemudian dimasukkan ke dalam karung untuk disimpan.
Proses pembersihan ini merupakan upaya untuk memisahkan gabah yang berisi dengan gabah gabuk (hampa), sisa-sisa tanaman padi dan kotoran lainnya. Pembersihan memanfaatkan angin, angin ini dapat diciptakan dengan memanfaatkan kipas angin.


Tujuan dari pembersihan gabah adalah :
1. Mempertinggi nilai jual persatuan bobot
Karena gabah yang dikemas dalam karung lebih bersih maka nilai jualnya lebih mahal. Kondisi ini sama dengan gabah dari hasil panen menggunakan power threser yang harganya lebih mahal ketimbang menggunakan erek/manual bisa terpaut Rp. 200/ Kg.
2. Mempertinggi efisiensi pengeringan dan pengolahan hasil
Dengan dibersihkan maka waktu yang diperlukan untuk pengeringan akan semakin sedikit, dan tercampurnya beras hasil giling dengan kotoran semakin sedikit/tidak ada kotoran yang tercampur.
3. Memperpanjang daya simpan/menekan hama gudang
Hama gudang yang sering memakan gabah adalah tikus, tikus sangat menyukai tempat yang kotor. Dengan dibersihkan maka akan menghindari hadirnya tikus untuk bersarang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon