Pada musim kemarau biasanya hijauan pakan ternak sangat
terbatas. Oleh sebab itu peternak sapi dibeberapa daerah terpaksa menggunakan
jerami padi untuk pakan ternaknya. Karena dibebarapa tempat atau daerah jerami
padi merupakan limbah pertanian, maka jerami memiliki beberapa kelemahan
seperti kandungan protein rendah, serat kasar tinggi, kadar oksalat tinggi,
sehingga sangat mengganggu proses pencernaan dalam perut hewan. Untuk itu
agarjerami dapat dimanfaatkan dengan baik maka jerami perlu diolah sehingga
mutunya menjadi lebih baik. Jerami padi yang telah diolah memiliki kandungan
protein yang lebih tinggi, hanya saja karena mengalami proses pengolahan baik
itu nanti menggunakan bantuan mikrobia, jamur dan amoniak (pupuk urea) bentuk
dan warnanya pun berubah sehingga ternak pada waktu diberikan pertama kali
tidak begitu menyukai. Berbeda dengan jerami yang dikeringkan (hay) sapi akan
lebih lahap memakannya, tetapi kandungan proteinnya lebih rendah. Mengatasi hal
tersebut memeng peternak sapi harus “tega” untuk memberikan pakan hasil
pengolahan jerami padi tersebut, mungkin karena terpaksa sehingga sapi akhirnya
mau memakan pakan hasil olehan tersebut. Tetapi untuk beberapa ternak memang
sulit banyak faktor yang mempengaruhi terutama adalah jumlah ternak dalam
kandang tersebut. Pengalaman saya keteka memiliki ternak dengan jumlah hanya
satu maka olahan jerami tersebut tidak dimakan bahkan pada hari berikutnya
hanya sedikit sekali yang dimakan. Hal tersebut membuat saya tidak tega
sehingga memberikan pakan selain olahan jerami, akhirnya sapi lebih memilih
pakan tersebut. Kepemilikan sapi lebih dari satu ekor bisa memacu nafsu makan
sapi sehingga lebih lahap.
Teknologi yang telah dikembangan dalam pengolahan jerami padi
sebagai pakan ternak adalah :
1. Tape Jerami Padi (pemi).
Pemi adalah
hasil penerapan teknologi pengolahan kerami padi yang bertujuan untuk
meningkatkan mutunya.
Bahan :
a. Jerami padi
kering bakar dan diambil abunya (1kg)
b. Air (10 liter)
c. Urea (6 sendok
makan)
d. Garam (3 sendok
makan)
e. Kapur / enjet (
2 sendok makan)
f. Belerang (½
sendok makan)
Alat :
a. Ember 3 buah
b. Saringan
c. Sendok
d. Karet ban untuk
mengikat
e. Plastik untuk
menutup ember
cara membuat larutan filtrat |
Cara Membuat
Tape Jerami Padi (pemi) :
a. Larutkan 1 Kg
abu sekam padi ke dalam 10 liter air, aduk sampai rata dan diamkan selama 24
jam, ambil air dari larutan abu sekam tersebut kemudian saring (filtrat)
b. Ambil 1 liter
filtrat dan masukkan ke dalam ember. Tambahkan 6 sendok urea, 3 sendok garam, 2
sendok kapur(“enjet” dalam bahasa jawa), 0.5 sendok belerang kemudian aduk
sampai rata.
c. Siapkan jerami
yang sudah dipotong-potong 5-10 cm atau jerami utuh ± 1kg. masukkan ke dalam
kantong plastik / ember kemudian percikkan atau siram dengan larutan filtrat
yang telah disiapkan
d. Tutuplah ember dengan
plastik dan ikat rapat-rapat. Diamkan selama 1.5 jam supaya mengalami
fermentasi menjadi tape jerami
cara membuat pemi |
Cara
Menyajikannya :
Tape jerami ini
hanya dapat diberikan kepada : sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing dan
domba dengan dosis : 50-75% dari jumlah pakan yang diperikan perhari / ekor.
Sebagai gambaran
sebagai berikut : 1 Bag konsentrat + 4 Bagian Hijauan + 5 bagian Pemi
2. Amoniasi Jerami Padi
Amoniasi jerami
merupakan hasil olahan jerami padi melalui proses fermentasi dengan menggunakan
urea.
Bahan :
a. Jerami padi 100
Kg
b. Urea 7 Kg
c. Air 35 liter
Alat :
a. Timbangan
b. Ember 1 buah
c. Plastik
d. Tali
amoniasi jerami |
Cara Membuat
Amoniasi Jerami Padi :
a. Siapkan jerami
padi yang telah dipotong-potong sebanyak 100 Kg, letakkan diatas plastik.
b. Timbang urea 7
Kg masukkan ke dalam ember yang berisi 35 liter air, kemudian aduk sampai rata.
c. Percik atau
basahi jerami tersebut dengan air larutan urea
d. Masukkan jerami
padi yang telah basah ke dalam kantung plastik, padatkan kemudian ikat
rapat-rapat. Ciri sudah jadi warnanya berubah menjadi coklat karamel
Cara
Menyajikannya Pada Ternak :
Bila akan
diberikan kepada ternak diangin-anginkan terbih dahulu ± 2 hari
Amoniasi Jerami
ini hanya dapat diberikan kepada : sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing dan
domba dengan dosis : 50-75% dari jumlah pakan yang diperikan perhari / ekor.
Sebagai gambaran
sebagai berikut : 1 Bag konsentrat + 4 Bagian Hijauan + 5 bagian Amoniasi
Jerami
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon