CARA PENGAIRAN PERTANIAN ORGANIK

11:38 AM
Trend pertanian Organik mulai muncul setelah dirasakan adanya dampak negatif dari penggunaan bahan-bahan kimia pada budidaya tanaman, terutama bagi konsumsi yang dilakukan oleh manusia. Tetapi untuk melakukan sistem pertanian organik secara murni tidaklah mudah karena selain tanah yang telah terkontaminasi, sistem pertanian ini harus di dukung oleh ketersediaan air yang murni, dalam artian ini air harus terbebas darai kontaminasi bahan-bahan kimia, padahal sistem pengairan rata-rata menggunakan irigasi dan berasal dari sungai bercampur dengan sisa-sisa air dari lahan petani lain yang menerapkan sistem pertanian non organik. Akibatnya penerapan sistem pertanian organik secara murni tidaklah mudah dalam aplikasinya.
Air memegang peranan penting dalam budidaya tanaman, kebutuhan air yang cukup menunjang peningkatan produksi dan keberhasilan usahatani. Sistem pengairan pada pertanian organik harus mendapatkan beberapa perlakuaan sebelum air bisa dipergunakan untuk mengairi lahan dan mencukupi kebutuhan tanaman. Beberapa perlakuan yang dilakukan melalui beberapa fase penyaringan dari air sungai hingga ke lokasi lahan. Penyaringan tersebut melalui beberapa Bak penampungan yang berfungsi untuk mengendapkan material yang dibawa air sungai dan menyaring air sungai. Beberapa tahapan tersebut adalah :

 
AIR SUNGAI--->PENAMPUNGAN I---->PENAMPUNGAN II--->PENAMPUNGAN III

1. PENAMPUNGAN I
Adanya tanaman enceng gondok yang banyak, tanaman enceng gondok berfungsi untuk menyaring dan membersihkan partikel air yang kotor karena tanaman ini memiliki zat kimia yang berfungsi sebagai penyerap amonia dan fosfat yang terlarut terbawa oleh air sungai.
2. PENAMPUNGAN II
Ada beberapa material untuk memfilter/menyaring air terdiri dari ijuk, batu krakal, arang batok kelapa, dan batu gamping (untuk menetralkan pH).
3. PENAMPUNGAN III
Bak penampungan terakhir dengan adanya tanaman enceng gondok dengan jumlah sedikit serta ikan sebagai indikator air sudah bersih / tidak tercemar bahan-bahan kimia.
      

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon