Analisa kredit adalah suatu teknik analisa untuk mengambil keputusan kredit dalam situasi kondisi yang tidak menentu dan banyaknya informasi yang tidak lengkap.
Analisa kredit adalah kajian yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari suatu permasalahan kredit. Melalui hasil analisa kreditnya, dapat diketahui apakah usaha nasabah layak (feasible), marketable (hasil usaha dapat dipasarkan) dan profitable (menguntungkan) serta dapat dilunasi tepat waktu.
Analisa kredit sering disebut juga sebagai suatu seni karena :
a. Bukan merupakan analisa akademis saja
b. Meramalkan masa depan yang penuh ketidak pastian.
c. Mendeteksi watak seseorang
d. Memilih alternatif-alternatif
Analisa kredit mencakup 5C 1P yaitu :
1. Character
Tidak terindikasi memiliki niatan buruk, memiliki kemauan /tanggung jawab untuk membayar kredit sampai dengan lunas, jujur dan kooperatif. Tujuan penggunaan "objek kredit" jelas sesuai kebutuhan dan bukan untuk spekulasi.
Untuk menganalisis karakter ada beberapa poin yang perlu diperhatikan :
a. Perhatikan keterbukaan dan kejujuran calon konsumen dalam memberikan data/informasi, perhatikan gerak-gerik caoln konsumen dalam mengundang petugas survay masuk ke rumah.
b. Perhatikan sikap dan cara bicara calon konsumen pada saat interview apakah gelisah, pandangan mata selalu ke arah lain atau gugup dalam menjawab pertanyaan.
c. Apakah calon konsumen cukup dikenal di lingkungan. Dapatkan informasi dari tetangga dan RT setempat tentang keberadaan calon konsumen serta kebiasaan dan kegemaran calon konsumen.
d. Keseriusan konsumen dalam pengambilan kredit tersebut.
e. Cek apakah konsumen tepat waktu dalam membayar tagihan listrik, pam, telfon, pajak motor.
f. Cek konsumen apakah suka judi, mabuk-mabukan, dan selingkuh.
2. Capacity
Memiliki penghasilan yang cukup dan stabil guna membayar angsuran perbulan sampai dengan kredit lunas / akhir tenor. Untuk wiraswasta harus memiliki kemampuan untuk mengelola usahanya.
Untuk menganalisis Capacity ada beberapa poin yang perlu diperhatikan :
a. Jika konsumen sebagai seorang karyawan :
- Berapa penghasilan ?
- Apa jabatan konsumen ?
- Sudah berapa lama bekerja di perusahaan tersebut ?
- Berapa jumlah karyawan tempat kerja konsumen tersebut ?
- Melihat bonafid tidaknya perusahaan tempat kerja konsumen
- Sudah berproduksi berapa lama tempat kerja konsumen tersebut ?
- Berapa kapasitas produksi perusahaan tempat kerja konsumen tersebut ?
- Pegawai negeri, instansi /departemen
b. Jika konsumen sebagai wiraswasta :
- Melihat apakah calon konsumen secara hukum memiliki kapasitas untuk mewakili dirinya maupun badan usaha yang dimilikinya.
- Melihat kinerja calon konsumen apakah usahanya pernah mengalami kegagalan atau selalu berkembang dari waktu ke waktu.
- Melihat laporan keuangan, aktifitas rekening giro, rekening tabungan, bon pembelian, bon penjualan, Surat Perintah Kerja, Letter of Credit atau bukti transaksi lainnya sesuai dengan usaha konsumen.
- Melihat sejauh mana kemampuan calon konsumen dalam mengelola usahanya ( produksi, keuangan, dan pemasaran).
- Berapa jumlah pendapatan?
- Konsumen memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola usaha.
- Sudah memiliki customer dan suppliyer tetap yang telah berhubungan sangat lama
- Aset produktif dan fasilitas pendukung lainnya yang mendukung operasional usaha.
- Cash Flow costomer memiliki nilai positif dan memiliki kontrak / SPK / DO yang jelas.
- Apakah calon konsumen sudah memiliki faktor kesuksesan dari usahanya ?
- Apakah pola manajemen sudah professional dan Struktur organisasi sudah berjalan efektif ?
- Apakah sumberdaya manusianya cukup kompeten untuk mendukung usaha costumer?
3. Capital
Memiliki dana cukup dalam mengantisipasi kondisi emergency, sebagai contoh : anak masuk sekolah, istri melahirkan, sakit, dll. Untuk wiraswasta harus memiliki cukup aset dan modal untuk mendukung kelancaran usaha serta modal dalam menghadapi masa "sepi".
Berikut adalah bebrapa cara untuk menganalisa Capital calon konsumen :
a. Karyawan
- Status kepemilikan rumah : Hak milik / milik keluarga / sewa / kredit / kos / dinas
- Estimasi harga dilihat dari NJOP pada PBB sesuai dengan luas tanah dan bangunannya.
- Lokasi rumah, apakah di tempat kumuh, sederhana, atau mewah
- Saldo rek Tabungan dan deposito
- Kendaraan yang dimiliki selain kenadaraan yang di biayai
- Aset rumah.
b. Wirausaha
-Memeriksa saldo rek.koran, rek tabungan dan surat-surat berharga lainnya.
- Kendaraan yang dimiliki selain kendaraan yang dibiayai
- Mesin dan peralatan pabrik
- Tanah, rumah ruko , bengkel, dan harta tetap yang dimiliki.
- Memiliki cukup aset untuk mengelola usahanya.
- Jumlah hutang baik hutang pinjaman modal kerja maupun untuk pembelian harta tetap.
- Analisa : ratio keuangan dan keaktifan rekening.
- Apakah costomer memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan usahanya.
- Tidak ada masalah di kreditur lain / tidak dalam ancaman dilikuidassi / tidak sedang mengalami kebngkrutan.
4. Colateral
Jaminan yang mencukupi untuk mengantisipasi jika terjadi tunggakan. Apakah unit yang dibiayai merupakan unit yang banyak peminatnya. Penganalisaan ini di perlukan apabila konsumen secara finansial hampir tidak layak akan tetapi memiliki karakter yang baik, dan jaminan atau unit tersebut minimal senilai nominal pembiayaan. Yang menjadi perhatian saat menganalisa colateral adalah :
a. Jaminan : objek yang diserahkan calon konsumen sebagai jaminan terhadap kredit yang diterima.
b. Apakah BPKB atas nama konsumen apakah atas nama orang lain
c. BPKB motor / jenis /Type/ Harga pasaran
d. Estimasi kendaraan
e. Apakah pernah kredit sebelumnya atau beli cash motor
f. Apakah motor yang di kredit sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Apakah pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
5. Condition
Merupakan faktor eksternal yang meliputi kestabilan dan kontinuitas tempat kerja / tempat dan bidang usaha yang ditekuni, prespek usaha yang baik, Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah / undang-undang, Kondisi ekonomi. Condition juga dinilai berdasarkan tempat tinggal yaang masuk dalam kategori rawan tunggakan dan tidak, bisa disebut dengan daerah Blaclist atau tidak.
Yang perlu dianalisa adalah :
a. Peraturan pemerintah pusat / daerah terhadap usaha yang ditekuni calon konsumen
b. Tren industri : naik/turun
c. Besar / kecilnya kompetitor yang ada
d. Apakah akan berdampak langsung terhadap gejolak harga komoditi tertentu? naiknya bahan baku / menurunnya harga jual.
e. Singgel buyer singgel suppliyer
f. Tempak usaha yang tidak rawan bencana, rawan gusur, usaha legal/ilegal
g. Kondisi lingkungan tempat tinggal / rumah.
h. Kondisi lingkungan tempat kerja / usaha.
6. Purpose
Konsumen benar-benar membutuhkan "objek kredit", kegunaan harus jelas, dan "objek kredit" harus memiliki nilai tambah secara ekonomis bagi konsumen.
Analisa kredit mencakup 5C 1P yaitu :
1. Character
Tidak terindikasi memiliki niatan buruk, memiliki kemauan /tanggung jawab untuk membayar kredit sampai dengan lunas, jujur dan kooperatif. Tujuan penggunaan "objek kredit" jelas sesuai kebutuhan dan bukan untuk spekulasi.
Untuk menganalisis karakter ada beberapa poin yang perlu diperhatikan :
a. Perhatikan keterbukaan dan kejujuran calon konsumen dalam memberikan data/informasi, perhatikan gerak-gerik caoln konsumen dalam mengundang petugas survay masuk ke rumah.
b. Perhatikan sikap dan cara bicara calon konsumen pada saat interview apakah gelisah, pandangan mata selalu ke arah lain atau gugup dalam menjawab pertanyaan.
c. Apakah calon konsumen cukup dikenal di lingkungan. Dapatkan informasi dari tetangga dan RT setempat tentang keberadaan calon konsumen serta kebiasaan dan kegemaran calon konsumen.
d. Keseriusan konsumen dalam pengambilan kredit tersebut.
e. Cek apakah konsumen tepat waktu dalam membayar tagihan listrik, pam, telfon, pajak motor.
f. Cek konsumen apakah suka judi, mabuk-mabukan, dan selingkuh.
2. Capacity
Memiliki penghasilan yang cukup dan stabil guna membayar angsuran perbulan sampai dengan kredit lunas / akhir tenor. Untuk wiraswasta harus memiliki kemampuan untuk mengelola usahanya.
Untuk menganalisis Capacity ada beberapa poin yang perlu diperhatikan :
a. Jika konsumen sebagai seorang karyawan :
- Berapa penghasilan ?
- Apa jabatan konsumen ?
- Sudah berapa lama bekerja di perusahaan tersebut ?
- Berapa jumlah karyawan tempat kerja konsumen tersebut ?
- Melihat bonafid tidaknya perusahaan tempat kerja konsumen
- Sudah berproduksi berapa lama tempat kerja konsumen tersebut ?
- Berapa kapasitas produksi perusahaan tempat kerja konsumen tersebut ?
- Pegawai negeri, instansi /departemen
b. Jika konsumen sebagai wiraswasta :
- Melihat apakah calon konsumen secara hukum memiliki kapasitas untuk mewakili dirinya maupun badan usaha yang dimilikinya.
- Melihat kinerja calon konsumen apakah usahanya pernah mengalami kegagalan atau selalu berkembang dari waktu ke waktu.
- Melihat laporan keuangan, aktifitas rekening giro, rekening tabungan, bon pembelian, bon penjualan, Surat Perintah Kerja, Letter of Credit atau bukti transaksi lainnya sesuai dengan usaha konsumen.
- Melihat sejauh mana kemampuan calon konsumen dalam mengelola usahanya ( produksi, keuangan, dan pemasaran).
- Berapa jumlah pendapatan?
- Konsumen memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola usaha.
- Sudah memiliki customer dan suppliyer tetap yang telah berhubungan sangat lama
- Aset produktif dan fasilitas pendukung lainnya yang mendukung operasional usaha.
- Cash Flow costomer memiliki nilai positif dan memiliki kontrak / SPK / DO yang jelas.
- Apakah calon konsumen sudah memiliki faktor kesuksesan dari usahanya ?
- Apakah pola manajemen sudah professional dan Struktur organisasi sudah berjalan efektif ?
- Apakah sumberdaya manusianya cukup kompeten untuk mendukung usaha costumer?
3. Capital
Memiliki dana cukup dalam mengantisipasi kondisi emergency, sebagai contoh : anak masuk sekolah, istri melahirkan, sakit, dll. Untuk wiraswasta harus memiliki cukup aset dan modal untuk mendukung kelancaran usaha serta modal dalam menghadapi masa "sepi".
Berikut adalah bebrapa cara untuk menganalisa Capital calon konsumen :
a. Karyawan
- Status kepemilikan rumah : Hak milik / milik keluarga / sewa / kredit / kos / dinas
- Estimasi harga dilihat dari NJOP pada PBB sesuai dengan luas tanah dan bangunannya.
- Lokasi rumah, apakah di tempat kumuh, sederhana, atau mewah
- Saldo rek Tabungan dan deposito
- Kendaraan yang dimiliki selain kenadaraan yang di biayai
- Aset rumah.
b. Wirausaha
-Memeriksa saldo rek.koran, rek tabungan dan surat-surat berharga lainnya.
- Kendaraan yang dimiliki selain kendaraan yang dibiayai
- Mesin dan peralatan pabrik
- Tanah, rumah ruko , bengkel, dan harta tetap yang dimiliki.
- Memiliki cukup aset untuk mengelola usahanya.
- Jumlah hutang baik hutang pinjaman modal kerja maupun untuk pembelian harta tetap.
- Analisa : ratio keuangan dan keaktifan rekening.
- Apakah costomer memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan usahanya.
- Tidak ada masalah di kreditur lain / tidak dalam ancaman dilikuidassi / tidak sedang mengalami kebngkrutan.
4. Colateral
Jaminan yang mencukupi untuk mengantisipasi jika terjadi tunggakan. Apakah unit yang dibiayai merupakan unit yang banyak peminatnya. Penganalisaan ini di perlukan apabila konsumen secara finansial hampir tidak layak akan tetapi memiliki karakter yang baik, dan jaminan atau unit tersebut minimal senilai nominal pembiayaan. Yang menjadi perhatian saat menganalisa colateral adalah :
a. Jaminan : objek yang diserahkan calon konsumen sebagai jaminan terhadap kredit yang diterima.
b. Apakah BPKB atas nama konsumen apakah atas nama orang lain
c. BPKB motor / jenis /Type/ Harga pasaran
d. Estimasi kendaraan
e. Apakah pernah kredit sebelumnya atau beli cash motor
f. Apakah motor yang di kredit sesuai dengan kebutuhan konsumen.
g. Apakah pinjaman yang diajukan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
5. Condition
Merupakan faktor eksternal yang meliputi kestabilan dan kontinuitas tempat kerja / tempat dan bidang usaha yang ditekuni, prespek usaha yang baik, Tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah / undang-undang, Kondisi ekonomi. Condition juga dinilai berdasarkan tempat tinggal yaang masuk dalam kategori rawan tunggakan dan tidak, bisa disebut dengan daerah Blaclist atau tidak.
Yang perlu dianalisa adalah :
a. Peraturan pemerintah pusat / daerah terhadap usaha yang ditekuni calon konsumen
b. Tren industri : naik/turun
c. Besar / kecilnya kompetitor yang ada
d. Apakah akan berdampak langsung terhadap gejolak harga komoditi tertentu? naiknya bahan baku / menurunnya harga jual.
e. Singgel buyer singgel suppliyer
f. Tempak usaha yang tidak rawan bencana, rawan gusur, usaha legal/ilegal
g. Kondisi lingkungan tempat tinggal / rumah.
h. Kondisi lingkungan tempat kerja / usaha.
6. Purpose
Konsumen benar-benar membutuhkan "objek kredit", kegunaan harus jelas, dan "objek kredit" harus memiliki nilai tambah secara ekonomis bagi konsumen.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon