Pada tanggal 2 Desember 2009 aku piknik ke Jogja..aku penasaran dengan keraton Jogjakarta, maklum aku belum pernah ke sana..Ada beberapa hal yang aku kagumi dari Jogja yang pertama keramah tamahan orangnya yang ke dua kebudayaannya dan ketiga adalah keindahan kotanya. Aku ke sana naik Pramek pukul 8.45 WIB dari stasiun Solo Balapan sampai stasiun Tugu pukul 10.00 WIB. Ini pertama kalinya aku naik kereta api, deg-degan dan agak mual tapi tetap senang. Ada satu orang yang juga baru pertama naik kereta api yaitu Ayuningtyas Nilasari (Muchi)..Foto diatas adalah foto pertama kali aku naik kereta api. dari kiri Amrita, Muchi, Retno, Aku.
dari stasiun Tugu ke Keraton aku naik becak bayar Rp7000, enak naik becak bisa nyantai.. Ada beberapa hal yang dapataku ceritakan ketika aku berada di keraton. yang pertama adalah keberadaan pohon beringin yang pasti ada di depan keraton atau di halaman keraton. Katanya sih pohon beringin itu lambang kesejahteraan, akarnya yang dalam pohonnya yang rindang menjadikan pohon beringin istimewa. Masyarakat dahulu menadikan pohon dan hewan sebagai suatu yang mengandung filosofi, yang belum pernah aku lihat adalah semut padahal semut filosofinya bagus, kebanyakan harimau (macan), ular, gajah, kuda, dll yang pasti hewan-hewan yang terlihat sangar dan gagah. Apa ini ada kaitannya dengan orang-orang jaman dahulu yang memang sangar dan gagah, aku tidak tahu. Saat di dalam keraton sayangnya aku tidak menyewa pemandu jadi aku tidak dapat menceritakan banyak mengenai keraton. Kedua adalah tata letak keraton yang tertata dengan rapi, ini merupakan sutu hal yang luar biasa. seharusnya konsep tata kota dibuat demikian agar tidak semprawut. Ketiga adalah suatu peraturan adat bahwa ketika anak seorang raja telah menikah maka tempat tinggalnya bukan didalam keraton lagi tetapi berbaur dengan masyarakat sekitar, hidup bermasyarakat itu penting..
Dari keraton ketika aku ingin ke museum kereta aku bertemu dengan salah satu pemandu wisata di keraton, aku diajak ke koperasi batik, ya biasa menawarkan batik. Bapaknya aneh apa tdk melihat ya kalau aku ini bukan tipe orang yang punya uang, dari tampangku saja sudah terlihat jelas. Tapi tidak apa-apalah aku ikut saja nanti ya ngomong saja kalau lihat-lihat dulu (maksudnya lihat-lihat uangnya). Yang aku dapatkan dari tempat tersebut adalah cerita sejarah kenapa dinamakan batik. batik bersal dari kata mboko setitik atau berawal dari satu titik, karena lidah masyarakat sulit mengucapkannya maka lebih mudahnya di katakan batik. Jadi batik itu berasal dari titik-titik yang dilukiskan diatas kain menggunakan canting hingga membentuk suatu lukisan atau gambar. Filosofi yang terkandung di dalam pembuatan batik adalah kesabaran, bahwa segala sesuatu itu harus sedikit demi sedikit, sama dengan pembuatan candi Borobudur dibuat sedikit demi sedikit dan penuh kesabaran. Pada intinya untuk membuat sesuatu yang sempurna dibutuhkan kesabaran. dahulu batik hanya di buat oleh isteri-isteri raja yang ditinggal berperang atau sedang berkunjung ke kerajaan lain, untuk mengisi waktu luang tersebut isteri-isteri raja membuat batik.
Berikutnya aku masuk ke museum kereta lokasinya tidak jauh dari koperasi batik.. ya isinya cuma kereta-kereta yang biasanya dinaiki raja untuk upacara adat, berpergian, maupun untuk mengangkut jenasah. Kontruksi keretanya luar biasa, aku bertanya-tanya yang membuat ini dulu orang eropa atau Indonesia ya, hampir semua kereta ada nama Kyai nya. Ada satu kereta yang membuat ku terkagum-kagum, keretanya besar sekali, luar biasa. Nama keretanya apa ya garuda apa gitu aku lupa..yg pasti keren
Dari museum aku terus sholat dzuhur terus jalan-jalan di Malioboro, sebelum sampai di Malioboro aku mampir ke koperasi dagadu, terbujuk oleh rayuan Bapak tukang becak uang Rp45000 ku hilang, menyesal aku...Dibujuk lagi mampir di bakpia tapi aku tidak mau, aku masih sayang uangku..tahu uangku jadi baju Rp45000 aku tidak akan mampir...Sanpai di Malioboro cari makan dulu, gaya banget yang dicari KFC tahu-tahu harganya selangit, tadi makan mie ayam ja sampai muntah-muntah. Setelah dari KFC aku ke pasar Bringhardjo, jalan kaki huuh masih lapar lagi, embel-embelnya cuma nasi organik saja harganya selangit, menyesal aku tapi ko ya enak..Biasa mahasiswa yang terlalu sayang dengan uang. Dari Bringhardjo aku langsung ke stasiun Tugu jalan kaki, huuuuhuu cape sekali, rasanya tidak nyampai-nyapai ke stasiun. Sumpah ini seperti ospek masuk angkatan bersenjata.
Di stasiun masih nunggu kereta, sambil makan salak bi buat senang ja, liburanku ohhhhh
Dikereta aku bertemu dengan gadis yang wajahnya mirip dengan adiknya pacarku, benakku bertanya-tanya siapakah dirinya. Jangan2 adinya pacarku jangan2 bukan. Aku pengen kenalan tapi malu. Sempat ngobrol sedikit tapi pas dia sudah mau sampai di stasiunnya. Ahh waktu kenapa tak bisa terulang, dimana keberanianku waktu itu...Sampai di balapan pukul 16.30 WIB. AKhirnya...
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon