gulma di sekitar tanaman cabai |
Pengendalian
gulma pada tanaman cabai selain dengan memanfaatkan mulsa plastik hitam perak
juga bisa menggunakan beberapa cara. Yaitu dengan memanfaatkan herbisida dan
melakukan pengendalian secara mekanis :
1.
Penggunaan
Herbisida. Penggunaan
herbisida ataupun zat kimia lain untuk membasmi gulma, harus dilakukan
secara hati-hati dan bijaksana dengan memenuhi 6 (enam) tepat, yaitu Tepat
mutu, Tepat waktu, Tepat sasaran, Tepat takaran, Tepat konsentrasi, Tepat cara
aplikasinya. Selain itu, harus pula mempertimbangkan efisiensi, efektifitas,
dan aman bagi lingkungan. Cara kerja herbisida dikelompokkan menjadi dua yaitu:
herbisida kontak dan sistemik
a. Herbisida Kontak.
Herbisida ini hanya mampu membasmi
gulma yang terkena semprotan saja, terutama bagian yang berhijau daun dan aktif
berfotosintesis. Keistimewaannya, dapat membasmi guima secara cepat, 2-3 jam
setelah disemprot guima sudah layu dan 2-3 hari kemudian mati. Sehingga
bermanfaat jika waktu penanaman harus segera dilakukan. Kelemahannya, gulma
akan tumbuh kembali secara cepat sekitar 2 minggu kemudian. Contoh herbisida
kontak adalah paraquat.
b. Herbisida Sistemik.
Cara kerja herbisida ini di alirkan
ke dalam jaringan tanaman gulma dan mematikan jaringan sasarannya seperti daun,
titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya. Keistimewaannya, dapat mematikan
tunas - tunas yang ada dalam tanah, sehingga menghambat pertumbuhan gulma
tersebut. Contoh herbisida sistemik adalah glifosat, sulfosat.
Waktu
aplikasi herbisida harus disesuaikan dengan tujuan dan sasarannya. Herbisida
untuk penyiapan lahan (pra-tanam), dan herbisida untuk pemeliharaan (pra-tumbuh
dan pasca-tumbuh) berbeda penggunaannya. Pratanam adalah herbisida disemprotkan
kepada gulma yang sedang tumbuh sebagai penyiapan lahan sebelum tanam. Herbisida
pra-tanam adalah glifosat dan paraquat, dengan takaran sesuai anjuran. Pratumbuh, herbisida yang diaplikasikan
sebelum gulma dan tanaman berkecambah, atau herbisida yang diaplikasikan pada
gulma belum berkecambah tetapi tanaman sudah tumbuh. Aplikasi herbisida
biasanya dilakukan pada 0-4 hari setelah pengolahan tanah (sebelum atau setelah
tanam).
Cara
mengaplikasikan herbisida, herbisida akan berhasil dan efektif apabila
digunakan dengan benar sesuai petunjuk yaitu : merata keseluruh areal sasaran dan
takaran sesuai dengan kebutuhan per satuan luas.
2.
Menggunakan
tangan. Tehnik
pengendalian gulma dengan mekanik pada jenis-jenis gulma terutama gulma yang
berdaun lebar, yang baru tumbuh dan mempunyai perakaran yang dangkal dapat
dilakukan dengan cara mencabut secara manual dengan meng gunakan tangan.
3.
Menggunakan cangkul. Teknik pengendalian
gulma dengan menggunakan cangkul, sangat mudah dilaksanakan, yaitu dengan cara
mencangkul permukaan tanah yang ditumbuhi oleh gulma/tanaman liar yang tidak
dikehendaki dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman cabai merah. Pada saat
mencangkul gulma diusahakan kedalaman cangkul dapat mengangkat tanaman gulma
berikut dengan akarnya, dengan kemiringan cangkul 450, kemudian
gulma yang telah dicangkul dibersihkan dari tanah yang masih terikut dan
selanjutnya gulma-gulma tersebut dibuang.
4.
Membumbun tanaman cabai. Pembumbunan
tanaman umumnya dilakukan petani dengan menggunakan cangkul. Tanah disekitar
tanaman diambil dengan cangkul dan dipindahkan ke sekitar perakaran tanaman.
Cara pembumbunan seperti ini efektif memperkuat perakaran tanaman. Kegiatan
pembumbunan biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan
pembuatan saluran, atau setelah pemupukan ke dua (35 HST) bersamaan dengan
penyiangan ke dua secara mekanis.
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon