Jika kamu berwisata ke Yogyakarta pasti akan melihat bangunan bersejarah nan megah ini. Ya Benteng Vredeburg terletak di titik nol kota Yogyakarta, tepatnya setelah pasar bringharjo. Hampir sama dengan bangunan benteng di kota lain, hanya saja benteng ini lebih terawat sehingga sangat cocok untuk menjadi tujuan wisata. Tiket masuk sangat murah Rp.2.000,-. Parkir motor kalau tidak salah Rp.3.000,- sedangkan mobil Rp.10.000,-. Sangat murah kan, ada beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk berfoto-foto dengan latar belakang yang bagus.
Benteng Vredeburg |
Benteng ini merupakan saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Banyak para pejuang yang telah gugur di benteng tersebut, oleh karena itu ketika kamu berkunjung sempatkanlah untuk mendo'akan mereka agar diampuni segala kekhilafan serta di berikan kemudahan masuk surga, amin..
Ada yang kurang dari benteng ini, yaitu diorama beserta isi dari museum lebih banyak menggambarkan sewaktu pendudukan jepang hingga G30SPKI, sedikit sekali menjelaskan sejarah dari benteng ini sendiri sehingga dirasakan seperti berkunjung ke museum sejarah pada umumnya.
Sejarah pemanfaatan benteng vredeburg Yogyakarta :
Tahun 1970 Benteng mulai dibangun dan penggunaannya dihibahkan kepada Belanda (VOC) di bawah pengawasan Gubenur Jendral Nicolas Hartingh
Tahun 1765-1788 Benteng disempurnakan sesuai dengan kebutuhan sebagai benteng pertahanan dibawah pengawasan Ir. Frans Haak
Tahun 1788-1799 Benteng dimanfaatkan sebagai benteng pertahanan secara sempurna oleh VOC
Tahun 1799-1807 Benteng diambil alih pengelolaannya oleh Kerajaan Belanda di bawah Gubenur Jendral Daendels
Tahun 1811-1816 Benteng dibawah kekuasaan pemerintah Inggris. Tahun 1942 penguasaan benteng beralih ke Jepang
Tahun 1942-1945 Benteng di bawah kekuasaan tentara Jepang
Tahun 1945-1977 Benteng di bawah kekuasaan instansi militer RI. Tahun 1948 benteng dikuasai belanda melalui agresi militer belanda II, Sejak tahun 1949 benteng dapat direbut kembali oleh RI
Tahun 1977-1992 Benteng pernah dipergunakan untuk jambore seni, pendidikan dan latihan Dodiklat POLRI. Juga pernah dipergunakan sebaga markas Garnizun 072 serta TNI Batalyon infantri 403.
Tahun 1980 Diadakan penandatanganan piagam perjanjian pemanfaatan Benteng Vredeburg sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya Nusantara oleh Sri Sultan HB IX dan Mendikbud RI Dr.Daoed Joesoef
Tahun 1984 Mendikbud RI Prof.Dr.Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa benteng Vredeburg difungsikan sebagai museum
Tahun 1985 Sri Sultan HB IX mengijinkan diadakan perubahan tata ruang sesuai dengan kebutuhan sebagai museum
Tahun 1987 Museum dibuka untuk umum
Kolam di depan Benteng |
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon