BERBAGAI JENIS SERANGGA SEBAGAI MUSUH ALAMI HAMA TANAMAN PADI
1. Kumbang
kubah atau kumbang Coccinelid
Micraspis sp
Micraspis crocea
Micraspis sp |
Micraspis sp adalah
suatu kumbang kubah yang mempunyai bentuk seperti kubah dan berwarna cerah
kemerahan. Kumbang kubah ini aktif sepanjang hari di setengah bagian atas tajuk daun padi pada
habitat padi kering maupun padi basah.
Micraspis sp baik
larvanya maupun dewasa memangsa wereng batang yang kecil baik pada larvanya maupun telur. Micraspis crocea dewasa berwarna kuning
dengan berbagai bercak di belakang kepala.
2. Kumbang
kubah
Harmonia octomaculata
Menochilus sexmaculatus
Harmonia octomaculata |
Adalah
kumbang predator yang mempunyai bercak hitam dan hanya menangkap mangsa yang
bergerak lambat. Kumbang dewasa menjatuhkan diri dari tanaman dengan cepat atau
terbang bila terganggu. Kumbang predator ini membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk
berkembang dari telur menjad dewasa dan menghasilkan 150-200 turunan dalam 6-10
minggu. Larva kumbang ini lebih rakus daripada yang dewasa dengan memakan 5-10
mangsa (telur, nimfa, larva, dewasa) tiap hari.
3. Kumbang
tanah
Ophionea nigrofasciata
Ophionea nigrofasciata |
Kumbang
tanah adalah serangga yang berbadan keras dan aktif. Baik larva yang berwarna
kehitaman dan kumbang dewasa yang berwarno coklat kemerahan aktif mencari larva
penggulung daun di tajuk daun padi. Ophionea
nigrofasciata dapat ditemukan di dalam rongga lipatan daun yang dibuat oleh
larva penggulung daun. Larva dewasa menjadi kepompong di dalam tanah pematang
sawah atau lahan kering. Tiap predator dengan rakus memakan 3-5 larva mangsa
per hari, hanya tudung kepalanya yang ditinggalkan. Yang dewasa juga memangsa
wereng batang.
4. Jengkerik
Metioche vittaticollis
Anaxipha longipennis
Jengkerik
berekor pedang terdapat pada habitat basah maupun kering. Jengkerik ini bila
diganggu akan meloncat dari satu tanaman ke tanaman lain. Pada umumnya
jengkerik jenis dewasa akan kehilangan sayap belakang setelah menetap di
lingkungan sawah. Nimfa yang lebih tua memiliki bantalan sayap.
Ovipositor
Metioche vittaticollis bentuknya
seperti pedang yang berfungsi untuk menyelipkan telur ke dalam kelopak daun
padi dan rumput-rumputan. Siklus hidup dari telur hingga dewasa memerlukan
60-80 hari dan satu induk akan menghasilkan 40-80 serangga muda. Jengkerik
dewasa dan nimfa merupakan predator telur tetapi juga memakan larva kecil dan
wereng. Mereka memangsa telur penggerek batang bergaris, penggerek batang
berkepala gelap, penggulung daun, ulat grayak, ulat daun, wereng batang dan
wereng daun.
5. Belalang
Conocephalus longipennis
Belalang
ini hidup di rerumputan merupakan serangga berukuran besar dengan muka posisi
miring. Perbedaannya dengan belalang biasa adalah antenanya yang panjang yaitu
lebih dari dua kali panjang badannya. Belalang dewasa sangata aktif dan siap
erbang bila terganggu. Belalang ini aktif npada malam hari, umumnya terdapat
pada pertanaman padi yang siap panen. Belalang dewasa hidup selama 3-4 bulan.
Belalang Conocephalus
longipennis memiliki kebiasaan makan ganda. Di satu pihak belalang tersebut
makan daun dan malai padi di lain pihak juga memangsa telur kepinding
padi/walang sangit dan telur penggerek batang serta nimfa wereng batang dan
wereng daun. Satu predator dapat mengkonsumsi 3-4 kelompok telur penggerek
batang padi kuning dalam satu harinya.
6. Kepinding
air
Microvelia douglasi atrolineata Berqroth
Kepinding
kecil ini bergerak cepat seperti gelombang, banyak dijumpai pada petak-petak
sawah yang tergenang. Kepinding air dewasa dan nimfa hidupnya di atas permukaan
air. Kepinding dewasa memiliki punggung yang lebar, bersayap atau tanpa
sayap. Punggung yang bersayap mempunyai
gambaran hitam dan putih pada leher dan sayap depan. Microvelia berbeda dengan jenis kepinding air
lainnya, karena ukurannya yang kecil dan tarsi depan yang beruas satu. Tiap
induk meletakkan 20-30 telur pada batang padi di atas permukaan air. Lama
hidupnya 1-2 bulan dan induk yang bersayap memencar kepetak-petak lain bila
padi mengering.
Kepinding
dewasa hidupnya bergerombol untuk memakang nimfa wereng batang padi yang sering
jatuh ke air. Nimfa juga memakan nimfa wereng cokelat dan juga serangga lain
yang bertubuh kecil dan lunak. Microvelia adalah predator yang lebih berhasil
bila menyerang secara berkelompok , dan nimfa wereng yang muda dibandingkan
dengan mangsa yang lebih tua dan lebih besar. Tiap Microvelia dapat memangsa 4-7 wereng per hari.
7. Kepinding
air
Mesovelia vittigera
Kepinding
air ini seperti kepinding air lainnya hanya dapat hidup pada habitat basah.
Serangga dewasa yang berwarna hijau kekuningan mempunyai ukuran lebih besar daripada
Microvelia, tetapi jumlahnya lebih
sedikit. Seperti Microvelia mereka
juga memiliki stadia dewasa tanpa sayap dan yang bersayap. Kepinding dewasa
yang bersayap lebih sering dijumpai di sawah dan umumnya berkumpul di dekat
pangakal batang padi. Mesovelia dewasa dan nimfa memakan larva penggerek batang
dan wereng yang jatuh di permukaan air. Mereka adalah pemakan yang soliter
(sendiri-sendiri)
8. Kepinding
air
Limnogonus fossarum
Anggang-anggang
berukuran besar, berkaki panjang dan sangat lincah. Limnogonus fossarum dewasa berwarna hitam dengan dua pasang kaki
belakang yang sangat panjang. Pasangan kaki tengah berfungsi sebagai dayung dan
mengarah ke depan pada saat istirahat. Di sawah serangga ini tampak sedikit
jumlahnya karena mereka mudah ketakutan dan berpindah apabila terdapat
gangguan. Limnogonus fossarum meletakkan telur 10-30 dalam batang padi di atas
permukaan air dan dapat hidup selama 1-1,5 bulan.
Anggang-anggan
dewasa dan nimfa memangsa wereng padi, ngengat dan larva yang jatuh di
permukaan air. Tiap kepinding air memerlukan mangsa sebanyak 5-10 dalam tiap
hari.
9. Kepinding
tanaman
Cyrtorhinus lividipennis Reuter
Adalah
contoh spesies yang termasuk kelompok pemakan tanaman (serangga fitofaga), di
dalam perkembangan hidupnya dapat menjadi predator yang menyukai telur wereng
batang dan wereng daun. Kepinding dewasa yang berwarna hijau dan hitam,
nimfanya menjadi sangat berlimpah di sawah yang sedang terserang oleh wereng,
baik padi sawah maupun padi lahan kering. Telur Cyrtorhinus lividipennis Reuter diletakkan di jaringan tanaman,
berkembang menjadi dewasa dalam 2-3minggu, dan menghasilkan 10-20 keturunan.
Mereka mencari upih daun dan upih batang lebih dahulu untuk dapat memperoleh
telur wereng untuk selanjutnya dihisap sampai kering dengan menggunakan alat
mulut penghisapnya. Tiap predator dapat mengkonsumsi 7-10 telur atau 1-5wereng
per hari.
10. Kepinding
tanaman
Polytoxus fuscovittatus
Kepinding
pembunuh (reduviid) hidup secara terpisah dengan yang lainnya (soliter) yang
jarang menjadi berlimpah baik di lahan kering maupun lahan basah. Polytoxus fuscovittatus dewasa berwarna
cokelat mempunyai tiga duri yang besar di punggungnya. Kepinding pembunih
mencari mangsa di sekitar tajuk daun terutama berupa larva ngengat dan
kupu-kupu. Kepinding ini dapat menyerang mangsa yang jauh lebih besar dari
tubuhnya, dengan menggunakan alat mulut seperti jarum yang ditusukkan ke tubuh
mangsa kemudian menyuntikkan racun yang dapat melumpuhkannya.
11. Capung
jarum
Agriocnemis pygmaea
Agriocnemis femina
Capung
jantan mempunyai ujung abdomen berwarna hijau biru pada sisi toraks, sedangkan
betina tubuhnya berwarna kehijauan. Nimfa capung jarum hidup di air dan dapat
memanjat batang padi untuk mencari nimfa wereng. Pada stadia dewasa umumnya
terbang di bawah tajuk daun padi untuk mencari serangga yang sedang terbang
termasuk wereng pada tanaman.
12. Cecopet
Euborellia stali
Memiliki
sepasang penjapit meneyerupai tang yang fungsinya lebih banyak digunakan untuk
pertahanan dibandingkan untuk menangkap mangsa. Mereka biasanya terdapat pada
habitat lahan kering dan bersarang dalam tanah pada pagkal batang padi.
Induk
cecopet dapat menghasilkan telur 200-350 tiap peletakan. Yang dewasa dapat
hidup 3-5 bulan dan sangat aktif pada malam hari. Larva cecopet menggerek ke
dalam batang membuat saluran untuk mencari larva. Kadang-kadang mereka memanjat
daun untuk memangsa larva penggulung daun, mereka dapat mengkonsumsi 20-30
mangsa tiap hari.
13. Semut
Solenopsis geminata
Adalah
semut api yang dapat menyebabkan gigitan sangat pedih pada kaki setiap orang
yang berjalan di pematang sawah. Semut berwarna kemerahan sampai cokelat.
Mereka membuat sarang di tanah kering, juga pematang sawah yang basah. Mereka
bisa dengan cepat membentuk koloni di tempat yang baru, membuat sarang dengan
ratusan sampai ribuan pekerja dan serdadu. Semut memangsa berbagai jenis
serangga dan hewan kecil. Mereka juga membawa biji-bijian dari sawah yang
kering ke sarangnya. Ada pekerja yang khusus ditugasi untuk menghancurkan
biji-bijian sehingga menjadi bentuk yang dapat dimakan bagi semut yang muda.
Solenopsis akan memangsa setiap serangga yang mampu ditundukkannya.
14. Tabuhan
Panstenon nr. Collaris Bouncek
Merupakan
tabuhan kecil dengan 5 ruas tarsi dan vena sayap yang terreduksi. Berwarna
hijau kebiru-biruan yang mengkilap dengan vena sayap terreduksi. Tabuhan
memiliki 13 ruas antenna. Panstenon
lebih menyukai habitat padi sawah. Yang betina meletakkan 1 atau 2 telur di
dalam tanaman padi. Setelah menetas larva parasit kecil yang berbentuk huruf C mencari
kelompok wereng batang atau wereng daun. Seekor larva memangsa 4-8 telur tiap
hari. Pupa yang berwarna kekuningan didapatkan di antara atau di dalam tanaman.
Tabuhan dewasa timbul dari pupa dalam 4-6 hari.
15. Laba-laba
pemburu atau laba-laba serigala
Lycosa pseudoannulata
Mempunyai
gambaran seperti garpu pada bagian punggung dan mempunyai gambaran berwarna
puih pada abdomen. Laba-laba pemburu suka berpindah pindah dan sudah berkoloni
pada lahan padi sawah atau padi kering yang baru saja dipersiapkan. Mereka
sudah berada di lahan pertanaman sangat awal, dan memangsa hama sebelum populasinya
meningkat sampai ke arah yang merusak. Laba-laba betina dapat meletakkan telur
sebanyak 200-400 dalam waktu 3-4bulan (selama hidupnya). Selanjutnya dari
jumlah telur tersebut 60-80 anak laba-laba akan menetas dan berada di punggung
induknya.
Lycosa pseudoannulata banyak
dijumpai di sekitar pangkal batang padi kemudian akan menyebar menyebrangi
permukaan air apabila diganggu. Mereka tidak membuat jala tetapi menyerang
mangsanya secara langsung. Laba-laba dewasa makan berbagai jenis serangga
termasuk ngengat penggerek, anak laba-laba menyerang wereng batang dan nimfa
wereng daun. Laba-laba pemburu mengkonsumsi 5-15 mangsa tiap hari.
16. Laba-laba
bermata tajam
Oxyopes javanus Thorell
Oxyopes lineatipes
Laba-laba
bermata tajam merupakan laba-laba pemburu yang tidak membuat jala. Laba-laba ini menghasilkan 200-350 keturunan
dan dapat hidup sampai 3-5bulan. Laba-laba bermata tajam ini hidup didalam tajuk
daun padi, dan lebih menyukai habitat kering dan mulai membuat koloni dilahan
padi setelah tajuk tanaman padi terbentuk. Tidak seperti Lyosa, laba-laba ini menyembunyikan diri dari mangsanya, kebanykan
berupa ngengat, sampai mangsa tersebut berada dalam jarak sambarannya.
Laba-laba
ini memiliki peranan penting karena satu laba-laba dapat membunuh 2-3 ngengat
tiap hari sehingga mereka dapat mencegah meningkatnya populasi generasi baru
serangga hama
17. Laba-laba
loncat
Phidippus sp.
Laba-laba
loncat memiliki dua mata besar, berbeda dengan laba-laba pemburu mereka
berpindah cepat apabila di gannggu. Phidippus
mempunyai rambut berwarna cokelat pada badannya. Telur-telur diletakkan dalam
bentuk kelompok telur yang memanjang dan tertutup dengan sutera yang berada di
dalam lipatan daun.
Yang
betina menjaga kelompok telur dan menghasilkan 60-90 keturunan. Phidippus hidup 2-4 bulan. Mereka lebih
menyukai kondisi kering (lahan kering) dan tinggal di daun padi. Laba-laba ini
biasanya bersembunyi di dalam rongga kecil dalam mlipatan daun sebagai tempat
hidup sekaligus menunggu mangsa berupa wereng daun dan serangga kecil lainnya.
Laba-laba dewasa dapat memakan 2-8 mangsa setiap harinya.
18. Laba-laba
kerdil
Atypena formosana
Laba-laba
kerdil sering dikacaukan dengan anak laba-laba spesies lain, karena mereka
berukuran kecil. Mereka dapat dijumpai sampai 30-40 ekor pada pangkal rumput
padi. Atypena dewasa mempunyai tiga pasang gambaran berwarna kelabu pada bagian
belakang abdomen. Telur yang agak bulat diletakkan dalam kelompok yang tertutup
oleh suatu lapisan sutera yang tipis pada kelopak daun yang kering dan tanpa
perlindungan oleh induknya.
Laba-laba
betina menghasilkan 80-100 anak laba-laba. Laba-laba kerdil lebih menyukai
habitat bash pada pangkal padi di atas batas air. Mereka berpindah dengan
lambat dan sebagian besar menangkap mngasanya dengan jala. Mereka dapat juga
berburu mangsa secara langsung.
Atypena dapat hudup sampai 1,5-2
bulan dan memangsa nimfa wereng daun dan wereng batang yang muda, sebanyak 4-5
ekor tiap hari.
19. Laba-laba
bulat
Argiope catenulata
Araneus inustus
Laba-laba
bulat berwarna warni sangat jelas dan membuat tenunan jala berbentuk lingkaran
di tajuk daun padi, menangkap mangsa yang terbang yang besarnya sampai sebesar
kupu-kupu dan belalang. Mereka hidup 2-3 bulan dan meletakkan 600-800 telur.
Mereka biasanya datang dan menetap di sawah terlambat, tetapi dapat dijumpai di
semua jenis lingkungan pertanaman padi. Telur Argiope catenulate berada di
dalam kokon berwarna cokelat terang yang tergantung pada jala. Apabila hari
panas laba-laba jantan dan betina mencari tempat berlindung di bawah daun di
samping jalanya, apabila hari mendung yang betina menanti mangsanya di tengah
jala dan yang jantan memperhatikan di dekatnya. Mangsa yang tertangkap di jala akan berusaha
untuk melepaskan diri, tetapi semakin mangsa tersebut bergerak-gerak semakin
kuat mereka terikat pada jala yang sangat lekat.
Araneus inustus betina
meletakkan telurnya dalam lipatan daun dan menutupinya dengan benang sutera
putih. Araneus inustus memangsa
serangga-serangga kecil yang berupa wereng daun, wereng batang dan lalat.
20.Laba-laba
rahang panjang
Tetragnatha maxillosa Thorell
Mempunyai
kaki dan badan yang panjang. Umumnya Nampak seperti merentangkan badannya di
sepanjang daun padi. Tetragnatha maxillosa hidup selama 1-3 bulan dan dapat
bertelur sampai 100-200 butir. Telur diletakkan secara berkelompok dan ditutupi
oleh bahan semacam sutera kapas di bagian atas pertengahan tanaman padi.
Tetragnatha maxillosa lebih
menyukai tempat basah, mereka beristirahat di dalam tajuk daun padi selama
tengah hari dan menunggu mangsa di dalam jala pada pagi hari. Memintal jalanya
berbentuk cincin, tetapi jala tersebut lemah. Bila mangsa yang berupa wereng
daun , lalat atau ngengat masuk pada jala, laba-laba dengan cepat mengikatnya
dalam sutera. Seekor Tetragnatha
maxillosa dapat membunuh 2-3 mangsa per hari.
sumber : B.M. Shepard, A.T. Barrion dan J.A. Litsinger. 1987. Serangga-serangga, Laba-laba dan Patogen Yang Membantu. Lembaga penelitian Padi Internasional. Manila Philippines
Silahkan memberi komentar yang membangun EmoticonEmoticon